24
b. Stasiun 1B Muara Sungai Cisokan
Stasiun 1B terletak pada koordinat 107
o
16 ’11,1” LS dan 06
o
46 ’03,1” BT
di Muara Sungai Cisokan. Stasiun ini merupakan inlet waduk dari Sungai Cisokan atau Teluk Coklat yang bermuara di Waduk Cirata dengan kedalaman 22 meter.
Lokasi titik Sampling 1B dapat dilihat pada Lampiran 1. Terdapat trashboom penahan sampah yang fungsinya untuk menahan sampah apung seperti kayu,
busa, plastik, dan eceng gondok yang berasal dari hulu Sungai Cisokan. Hasil perhitungan indeks STORET di Stasiun 1B menunjukan bahwa status mutu air
untuk kegiatan perikanan berada pada kondisi tercemar buruk sedangkan untuk kegiatan PLTA berada pada kondisi tercemar ringan. Tercemarnya perairan di
Stasiun 1B diduga berasal dari aktivitas dan pemanfaatan DAS Cisokan di bagian hulu. Menurut Bappeda 2003 sepanjang DAS Cisokan selama sepuluh tahun
terakhir ini terdapat peralihan fungsi lahan dari hutan, pertanian, dan perkebunan menjadi pemukiman Lampiran 6. Nilai indeks STORET di Stasiun 1B secara
temporal disajikan pada Tabel 7 dan Gambar 6. Tabel 7. Nilai indeks STORET Stasiun 1B secara temporal
Tahun Lapisan
GolonganKelas C
D III IV
2007 permukaan
-30 -32
n=4 5 meter
-38 -8
-40 -8
dasar -40
-4 -40
-4 2008
permukaan -40
-2 -32
-2 n=4
5 meter -46
-42 dasar
-62 -4
-58 -4
2009 permukaan
-40 -2
-32 -2
n=4 5 meter
-56 -4
-48 -4
dasar -54
-2 -46
-2 2010
permukaan -38
-2 -30
-2 n=4
5 meter -44
-2 -42
-2 dasar
-46 -8
-46 -8
2011-2012 permukaan
-42 -2
-34 -2
n=5 5 meter
-42 -4
-36 -4
dasar -52
-4 -46
-4 Keterangan :
Baku mutu menurut Perda Prov. Jawa Barat No.39 Tahun 2000 Baku mutu menurut PPRI No. 82 Tahun 2001
Baik sekali memenuhi baku mutu -1 s.d. -10
Baik cemar ringan
-11 s.d. -30 Sedang
cemar sedang -31
Buruk cemar berat
25
a
b
c
Gambar 6. Grafik nilai indeks STORET Stasiun 1B secara temporal a
permukaan, b 5 meter, c dasar Gol. D berhimpit dengan Kelas IV
cemar ringan cemar sedang
cemar berat cemar ringan
cemar sedang
cemar berat cemar ringan
cemar sedang
cemar berat
26 Berdasarkan Tabel 7 dan Gambar 6 terlihat bahwa grafik nilai indeks
STORET di Stasiun 1B memiliki pola yang berbeda pada setiap lapisan. Lapisan permukaan cenderung lebih baik dibandingkan dengan lapisan pada kedalaman 5
meter dan dekat dasar. Nilai indeks STORET tertinggi terdapat pada lapisan permukaan tahun 2007, sedangkan nilai terendah terdapat pada lapisan dekat dasar
tahun 2008. Kondisi saat ini pada tahun 2012 di Stasiun 1B cenderung mengalami penurunan pencemaran berdasarkan hasil nilai indeks STORET
dibandingkan dengan kondisi kualitas air pada tahun 2008 dan 2009, namun masih berada pada status mutu air cemar sedang hingga berat. Parameter-
parameter kualitas air yang melampaui baku di Stasiun 1B disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Parameter kualitas air yang melampaui baku mutu di stasiun 1B
Tahun Lapisan
Parameter H
2
S NH
3
NO
2
-N Cl
2
DO BOD
COD Cu
Zn Cd
Pb Hg
2007 permukaan
● ●
● ●
● 5 meter
● ●
● ●
● dasar
● ●
● ●
● ●
● ●
2008 permukaan
● ●
● ●
● 5 meter
● ●
● ●
● ●
● dasar
● ●
● ●
● ●
● ●
● 2009
permukaan ●
● ●
● ●
● ●
5 meter ●
● ●
● ●
● ●
● ●
dasar ●
● ●
● ●
● ●
● 2010
permukaan ●
● ●
● 5 meter
● ●
● ●
● ●
● dasar
● ●
● ●
● ●
2011- 2012
permukaan ●
● ●
● ●
● ●
● 5 meter
● ●
● ●
● ●
● ●
dasar ●
● ●
● ●
● ●
●
● Parameter yang melebihi baku mutu
Berdasarkan Tabel 8 terlihat beberapa parameter kualitas air yang melampaui baku mutu pada Stasiun 1B selama tahun 2007-2012 adalah sulfida,
amonia, nitrit, klorin bebas, oksigen terlarut DO, BOD, tembaga, seng, kadmium, timbal dan merkuri. Tingginya nilai konsentrasi parameter-parameter
tersebut diduga bersumber dari pencemran Sungai Cisokan bagian hulu, aktivitas rumah tangga, pertanian di sekitar muara, dan pemukiman. Lahan di sekitar
Sungai Cisokan saat ini telah berubah fungsi dari pertanian menjadi pemukiman.
27
c. Stasiun 1C Muara Sungai Cibalagung