Penilaian Kesehatan Perbankan Syariah Laporan keuangan perbankan syariah

27 c. Ar-rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. d. Al-qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali, dapat dikatakan meminjamkan tanpa mengharap imbalan dari pinjaman tersebut. Selain dari kelima prinsip di atas, menurut De wan Syari’ah Nasional 2001 dalam perbankan syariah juga terdapat istilah Revenue Sharing, yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan dana. Dalam perbankan, Revenue Sharing adalah perhitungan bagi hasil yang didasarkan pada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

F. Penilaian Kesehatan Perbankan Syariah

Penilaian kesehatan bank syariah dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 91PBI2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah yang berlaku mulai 24 Januari 2007. Dari hasil penjelasan Deputi Gubernur Bank Indonesia menjelaskan bahwa penerapan ini dilakukan dengan memperkirakan produk dan jasa perbankan syariah ke depan kian beragam dan kompleks, sehingga eksposur risiko yang dihadapi juga semakin meningkat. Meningkatnya eksposur risiko tersebut akan mengubah profil risiko bank syariah, yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat kesehatan bank 28 tersebut. Dalam penilaian tingkat kesehatan, bank syariah telah memasukkan risiko yang melekat pada aktivitas bank inherent risk, yang merupakan bagian dari proses penilaian manajemen risiko. Selain aspek permodalan, aspek earning juga bisa menjadi alat ukur untuk menentukan kondisi bank. Aspek earning merupakan aspek yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan. Kemampuan ini digunakan dalam suatu periode. Kegunaan aspek ini juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat diatas standar yang telah ditetapkan. Penilaian ini juga meliputi hal-hal seperti ini, Rasio laba terhadap Total Aset ROA, dan Perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi BOPO.

G. Laporan keuangan perbankan syariah

Laporan keuangan pada sektor perbankan syariah, sama seperti sektor lainnya adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan aktifitas operasi bank yang bermanfaat dalam mengambil keputusan. Semua lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan usaha menyelenggarakan sistem akuntansi yang juga disebut dengan sistem pembukuan untuk mencatat semua transaksi ekonomi yang dilakukan oleh lembaga keuangan yang bersangkutan minimal setahun sekali yaitu pada 29 akhir tahun akuntansi. Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penelitian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan usaha suatu bank menurut ketentuan pemerintah harus dinyatakan dalam laporan keuangan yang diterbitkan dan dilaporkan kepada masyarakat dan otoritas moneter sebagai pengawas perbankan nasional. Laporan keuangan yang dihasilkan bank tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan dan pertanggung jawaban manajemen bank kepada seluruh stakeholder bank. Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporankeuangan bank Kasmir : 2004 adalah pemegang saham, pemerintah, manajemen, karyawan, masyarakat luas.

H. Return On Aset ROA

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Analisis pengaruh Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Terhadapa Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap laba perbankan syariah di Indonesia periode September 2009 – De

0 4 163

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) (Studi Empiris pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2008-2014)

0 5 118