Hubungan rasio BOPO dengan profitabilitas ROA pada bank Hubungan Inflasi dengan Profitabilitas ROA pada bank

49 meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kinerja keuangan akan semakin baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Wisnu Mawardi 2005 bahwa NIM memiliki pengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas.

4. Hubungan rasio BOPO dengan profitabilitas ROA pada bank

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Menurut teori yang ada, semakin kecil rasio BOPO, semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Semakin tinggi rasio BOPO, maka akan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas ROA pada bank. Hal ini didukung oleh penelitian Bayu Edhi dan Heriyanto 2009 yang menyatakan rasio BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas ROA pada bank. BOPO merupakan perbandingan antara beban operasional terhadap pendapatan operasional Siamat2003. Mengingat kegiatan utama bank adalah menghimpun dan menyalurkan dana pada masyarakat, maka beban operasional bank dan pendapatan operasional bank didominasi dengan biaya bunga dan pendapatan bunga. Biaya bunga merupakan beban bunga yang dibayarkan oleh pihak bank kepada nasabah yang menyimpan uangnya di bank dalam bentuk dana pihak ketiga seperti giro, tabungan dan deposito. Sedangkan, pendapatan bunga merupakan pembayaran angsuran kredit dari masyarakat. Bank yang nilai rasio 50 BOPO-nya tinggi menunjukkan bahwa bank tersebut tidak beroperasi dengan efisien karena tingginya nilai dari rasio ini memperlihatkan besarnya jumlah biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pihak bank untuk memperoleh pendapatan operasional. Semakin kecil BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil dan semakin banyak kredit yang dapat disalurkan.

5. Hubungan Inflasi dengan Profitabilitas ROA pada bank

Menurut Sukirno 1998 dan Setiawan 2009 menyatakan bahwa akibat terpenting dari inflasi yang terkait dengan investasi yaitu tingkat suku bunga meningkat sehingga mengurangi investasi, untuk menghindari penurunan dari modal yang dipinjamkan, institusi keuangan akan menaikan bunga pinjaman mereka. Makin tinggi inflasi maka makin tinggi pula tingkat bunganya. Tingkat bunga yang tinggi akan mengurangi kemauan pemilik modal untuk mengembangkan sektor – sektor produktif. Apabila dikaitkan dengan profitabilitas bank, maka dengan rendahnya investasi maka investor juga akan mengurangi hutang di bank sehingga menurunkan tingkat profitabilitas bank. 51

Q. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. H o : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Capital Adequacy Ratio CAR, secara parsial terhadap Profitabilitas ROA. H a : b1 ≠ 0 Ada pengaruh antara Capital Adequacy Ratio CAR, secara parsial terhadap Profitabilitas ROA. 2. H o : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Non Performing Financing NPF, secara parsial terhadap Profitabilitas ROA. H a : b1 ≠ 0 Ada pengaruh antara Non Performing Financing NPF, secara parsial terhadap Profitabilitas ROA. 3. H o : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Net Interest Margin NIM, secara parsial terhadap Profitabilitas ROA. H a : b1 ≠ 0 Ada pengaruh antara Net Interest Margin NIM, secara parsial terhadap Profitabilitas ROA. 4. H o : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, secara parsial terhadap Profitabilitas ROA. H a : b1 ≠ 0 Ada pengaruh antara Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, secara parsial terhadap Profitabilitas ROA. 5. H o : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Inflasi, secara parsial terhadap Profitabilitas ROA. 52 H a : b1 ≠ 0 Ada pengaruh antara Inflasi secara parsial terhadap Profitabilitas ROA. 6. Variabel Secara Simultan H o : b1, b2, b3, b4 = 0 Tidak ada pengaruh antara Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Financing NPF, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, dan Inflasi secara simultan terhadap Profitabilitas ROA. H a : b1, b2, b3, b4 ≠ 0 Ada pengaruh antara Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Financing NPF, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, dan Inflasi secara simultan terhadap Profitabilitas ROA. 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan variabel dependent yaitu Return On Asset ROA, dan variabel independent difokuskan pada Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Financing NPF, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO, dan Inflasi. Penelitian ini merupakan penelitian analisis pengaruh, karena tujuan penelitian ini adalah meneliti hubungan pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel dependent Return On Asset ROA dengan variabel independent Capital Adequacy Ratio CAR , Non Permorming Financing NPF, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO, dan Inflasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang menggunakan data sekunder yang bersifat runtun waktu data panel . Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Sedangkan yang dimaksud data yang bersifat data panel adalah data gabungan antara data time series dengan data cross section, karena data ini terdiri dari beberapa objek atau subjek dalam beberapa periode waktu tertentu. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Bank Indonesia dalam laporan Statistik Perbankan Syariah SPS, Statistik Ekonomi Keuangan 54 Indonesia SEKI dan Otoritas Jasa keuangan OJK, laporan keuangan triwulan dari Bank Umum Syariah Devisa BUS yang terdiri dari 4 Bank Umum Syariah Devisa BUS dari tahun 2010 hingga 2014. Data yang digunakan dari laporan keuangan tersebut adalah data neraca keuangan Bank Umum Syariah Devisa dan data rasio keuangan Bank Umum Syariah Devisa. Laporan keuangan triwulan ini dapat diperoleh dari website yang terdiri dari 4 bank. Sumber penunjang lainnya berupa jurnal yang diperlukan dan sumber-sumber lain yang dapat digunakan dalam penelitian ini.

B. Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan terdiri atas data sekunder yaitu data kuantitatif yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber pertama atau melalui buku, referensi yang berupa: a. Neraca tahun 2010 – 2014 yang menunjukkan gambaran tentang posisi keuangan pada Bank Umum Syariah Devisa. b. Laporan rugi laba tahun 2010 – 2014 yang menunjukkan gambaran tentang perkembangan usaha dari Bank Umum Syariah Devisa yang bersangkutan. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode: 55 1. Data Sekunder Pengumpulan data diambil dari data laporan keuangan Bank Umum Syariah Devisa. Data – data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: a. Data Return On Asset ROA setiap triwulan selama periode triwulan II 2010 hingga triwulan IV desember 2014 diperoleh dari laporan keuangan triwulan distribusi bagi hasil pada website bank syariah yang tergolong ke dalam BUS Bank Umum Syariah yg terdiri dari dari 4 BUS Devisa di Indonesia, website Bank Indonesia www.bi.go.id dan website Otoritas Jasa Keuangan www.ojk.go.id . b. Capital Adequacy Ratio CAR setiap triwulan selama periode triwulan II 2010 hingga triwulan IV desember 2014 diperoleh dari laporan keuangan triwulan neraca pada website bank syariah yang tergolong ke dalam BUS Bank Umum Syariah yg terdiri dari dari 4 BUS Devisa di Indonesia, website Bank Indonesia www.bi.go.id dan website Otoritas Jasa Keuanga www.ojk.go.id . c. Non Performing Financing NPF setiap triwulan selama periode triwulan II 2010 hingga triwulan IV desember 2014 diperoleh dari laporan keuangan triwulan rasio pada website bank syariah yang tergolong ke dalam BUS Bank Umum Syariah yg terdiri dari dari 4 BUS Devisa di Indonesia, website Bank Indonesia 56 www.bi.go.id dan website Otoritas Jasa Keuangan www.ojk.go.id . d. Net Interest Margin NIM setiap triwulan selama periode triwulan II 2010 hingga triwulan IV desember 2014 diperoleh dari laporan keuangan triwulan rasio pada website bank syariah yang tergolong ke dalam BUS Bank Umum Syariah yg terdiri dari dari 4 BUS Devisa di Indonesia, website Bank Indonesia www.bi.go.id dan website Otoritas Jasa Keuangan www.ojk.go.id . e. Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO setiap triwulan selama periode triwulan II 2010 hingga triwulan IV desember 2014 diperoleh dari laporan keuangan triwulan rasio pada website bank syariah yang tergolong ke dalam BUS Bank Umum Syariah yg terdiri dari dari 4 BUS Devisa di Indonesia, website Bank Indonesia www.bi.go.id dan website Otoritas Jasa Keuangan www.ojk.go.id . f. Data Inflasi setiap triwulan selama periode triwulan II 2010 hingga triwulan IV desember 2014 diperoleh dari website Bank Indonesia www.bi.go.id . 2. Studi Kepustakaan Library Research Penulis mengadakan penelitian kepustakaan untuk mendapatkan teori dan konsep yang kuat agar dapat memecahkan permasalahan. Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan literatur-literatur 57 ilmiah, buku-buku, jurnal-jurnal, artikel, dan majalah yang berkaitan dengan penelitian ini.

C. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum syariah periode 2010 - 2014. Dari jumlah populasi dalam penelitian sebanyak 12 bank, populasi yang ada akan diambil sejumlah tertentu sebagai sample. Tabel 3.1 Daftar Populasi Bank Umum Syariah Sumber : IDX Statistik 2011 NO. NAMA BANK 1 Bank BCA Syariah 2 Bank BNI Syariah 3 Bank BRI Syariah 4 Bank Jabar Banten Syariah 5 Bank Maybank Syariah Indonesia 6 Bank Muamalat Indonesia 7 Bank Panin Syariah 8 Bank Bukopin Syariah 9 Bank Mandiri Syariah 10 Bank Syariah Mega Indonesia 11 Bank Victoria Syariah 12 Bank BTPN Syariah 58

D. Sampel

Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria dan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2012. Kriteria penentuan sampel: 1. Bank Syariah yang merupakan Bank Umum Syariah Devisa 2. Bank Umum Syariah Devisa yang mempunyai laporan keuangan triwulan paling lengkap dan telah dipublikasikan di Bank Indonesia pada periode tahun 2010 – 2014. 3. Bank Umum Syariah Devisa yang mempublikasikan laporan keuangan dari triwulan II pada tahun 2010 sampai dengan triwulan IV tahun 2014. Berdasarkan kriteria tersebut di atas, dari sejumlah 4 bank umum syariah devisa yang beroperasi di Indonesia pada tahun 2010- 2014, bank yang memenuhi persyaratan sebagai sampel penelitian yaitu berjumlah 4 bank. Bank Umum Syariah Devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankannya dalam kegiatan valuta asing.bank yang tergolong kedalam bank umum syariah devisa dapat memberikan layanan yang berkaitan dengan mata uang asing misalnya transfer keluar negeri, transaksi eksport – import, jual beli valuta asing, serta jasa – jasa valuta asing lainnya. Maka jumlah sampel penelitian ini terdapat 4 bank umum syariah devisa. Jumlah data pengamatan 59 yang akan diolah dalam penelitian ini adalah hasil perkalian antara jumlah bank dengan jumlah periode pengamatan, yaitu selama 5 periode tahun 2010 sampai dengan 2014. Jadi jumlah pengamatan dalam penelitian ini untuk kelompok bank umum syariah devisa menjadi 4 bank data observasi. Berikut Daftar Sampel Penelitian Bank Umum Syariah Devisa. Tabel 3.2 Daftar Bank yang menjadi Sampel Penelitian NO. NAMA BANK 1 Bank Syariah Mega Indonesia 2 Bank BNI Syariah 3 Bank Mandiri Syariah 4 Bank Muamalat Indonesia Sumber : IDX Statistik 2011

E. Teknik Analisis Data

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu menganalisis pengukuran fenomena ekonomi yang merupakan gabungan antara teori ekonomi informasi laporan keuangan, model matematika serta statistika yang diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu guna mempermudah dalam menganalisis dengan menggunakan program SPSS 2.10 for windows. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda, untuk melihat atau meramalkan keadaan naik turunnya variabel dependen kriterium, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaik turunkan nilainya. Jadi 60 analisis regresi berganda akan dilakukan dengan jumlah lima 5 variabel independen Sugiyono, 2012.

F. Metode Analisis Data

Dalam Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu dimana data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Teknik analisis tersebut sesuai untuk menggambarkan atau mendeskripsikan keterkaitan antara beberapa variabel. Untuk membantu penelitian, peneliti akan menggunakan software pengolah data statistik, SPSS for Windows version 21.0. Analisis regresi adalah teknik yang menjelaskan bagaimana satu variabel dihubungkan dengan variabel lain. Hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk persamaan di mana nilai dari satu variabel yang diketahui dapat digunakan untuk menduga nilai variabel lain yang tidak diketahui. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 . Tingkat signifikansi α menunjukkan probabilitas atau peluang kesalahan yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak atau mendukung hipotesis nol, atau dapat diartikan juga sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditolerir oleh peneliti, yang 61 diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahan dalam pengambilan sampel sampling error.

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Analisis pengaruh Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Terhadapa Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap laba perbankan syariah di Indonesia periode September 2009 – De

0 4 163

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) (Studi Empiris pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2008-2014)

0 5 118