40
Tamwil BMT di wilayah DKI Jakarta dan wilayah Tangerang. Jumlah Baitul Maal wat Tamwil di DKI Jakarta sebanyak 45 kantor
sedangkan Baitul Maal wat Tamwil di Tangerang sebanyak 16 kantor. 2.
Teknik Sampling Penelitian ini dibatasi pada populasi pejabat Baitul Maal wat
Tamwil BMT di wilayah DKI Jakarta sebanyak 5 BMT dan Tangerang sebanyak 2 BMT. Sedangkan jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 responden dari 5 BMT di wilayah DKI Jakarta dan 2 BMT di wilayah Tangerang. Metode yang
digunakan dalam penentuan sampel adalah dengan menggunakan metode convenience sampling. Seperti namanya, pengambilan sampel
yang mudah convenience sampling merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia
memberikannya Sekaran, 2006:136. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini menggunakan metode convenience sampling karena
lebih efisien dengan akses yang terjangkau oleh peneliti. Convinience sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak
menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif.
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian
lapangan atau survey. Penelitian lapangan field research adalah data
41
utama penelitian ini. Peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama yaitu data primer Sugiyono, 2012: 3.
Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah para pejabat yang bekerja di 5 BMT wilayah DKI Jakarta dan 2 BMT wilayah
Tangerang, dan dilakukan dengan penyebaran kuesioner mengenai pengaruh Persepsi Keadilan Prosedural, Iklim kerja etis, dan Tekanan
Anggaran terhadap timbulnya Senjangan Anggaran. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pernyataan terstruktur yang alternatif
jawabannya telah tersedia. Responden diminta menjawab pernyataan tersebut dalam bentuk skala interval yang mengukur sikap responden
terhadap pernyataan-pernyataan yang disajikan,
yang terbagi menjadi:
1 = Sangat Tidak Setuju STS 2 = Tidak Setuju TS
3 = Ragu-ragu R 4 = Setuju S
5 = Sangat Setuju SS
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan
dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi berganda dengan bantuan Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 22. Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir-
42
butir pertanyaan yang ada pada kuesioner dilakukan uji validitas dan realibilitas terhadap senjangan anggaran.
1. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
kemencengan distribusi Ghozali 2013: 19.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2013:52.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai
yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0.05 berarti data
yang diperoleh adalah valid. b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
43
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2013:47. Pengujian ini menggunakan metode statistik Cronbach Alpha
dengan nilai sebesar 0,7. Apabila Cronbach Alpha dari suatu var
iabel ≥ 0,7 maka butir pertanyaan dalam instrumen penelitian tersebut adalah reliabel atau dapat diandalkan, dan sebaliknya jika
nilai Cronbach Alpha ˂ 0,7 maka butir pertanyaan tersebut tidak
reliabel. 3.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji
apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak pada semua data dapat
diterapkan regresi. Pengujian yang dilakukan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali 2013: 105 uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antara variabel independen tidak terjadi korelasi. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflation Factor
VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih
44
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai
cut-off yang umum adalah: 1
Jika nilai Tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi. 2
Jika nilai Tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi. b.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah
terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedestisitas atau tidak terjadi heteroskedestisitas Ghozali, 2013:139. Uji heteroskedestisitas dapat dilihat dari
garfik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasi telah terjadi
heteroskedestisitas Ghozali, 2013. Selain itu, dapat dilihat melalui uji park, uji glejser, dan uji white.
45
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal,
mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, maka analisis non-parametik dapat digunakan. Jika data
berdistribusi normal, maka analisis parametik termasuk model- model regresi dapat digunakan Umar, 2008. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2013:160-165.
1 Analisis grafik, yaitu salah satu cara utuk melihat normalitas
residual dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan data distribusi yang mendekati
distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi
data residual
normal maka
garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
2 Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non-parametik kolmogorov smirnov K-S Ghozali, 2013. Uji K-S biasa
46
digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan distribusi spesifiktertentu.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode regresi
linear berganda
dimaksudkan untuk
mengetahui keeratan hubungan yang ada diantara kedua variabel. metode regresi linear ini juga dapat digunakan untuk peramalan
dengan menggunakan data berkala time series. Berdasarkan hubungan antara variabel persepsi keadilan prosedural X
1
, iklim kerja etis X
2
, tekanan anggaranX
3
dan senjangan anggaran Y, maka akan digunakan model analisa regresi linear sebagai berikut:
Rumus regresi berganda adalah sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Dimana :
Y : Variabel dependen Senjangan anggaran a : Konstanta
b
1
: Koefisien regresi X
1
: Variabel independen Persepsi keadilan prosedural X
2
: Variabel independen Iklim kerja etis X
3
: Variabel independen Tekanan anggaran e : Error
Dari perhitungan dengan SPSS 22.0 akan diperoleh keterangan atau hasil tentang koefisien determinasi, Uji F, Uji t untuk menjawab
47
perumusan masalah penelitian. berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut diatas, yakni :
a. Koefisien determinasi R
2
Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu .Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013:97.
Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah sebagai berikut :
1 Nilai R
2
harus berkisar antara 0 sampai 1 2
Bila R
2
= 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen menjelaskan variabel dependen
3 Bila R
2
= 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel independen terhadap variabel dependen
b. Uji Pengaruh Simultan Uji F
Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.
Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi α sebesar 5 atau 0,05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis
48
akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi 0,05, maka hipotesis diterima. Hal ini
berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen. Jika nilai probabilitas signifikansi 0,05, maka
hipotesis ditolak. Hal ini berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen Ghozali, 2013:
98. c.
Uji Parsial Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen Ghozali,
2013: 98. Variabel independen secara individu dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen apabila nilai
p value sig lebih kecil dari tingkat signifikansi α. Tingkat
signifikansi yang diterapkan dalam penelitian ini ada lah α = 5.
Hal ini berarti apabila nilai p value sig lebih kecil dari 5 maka variabel independen secara individu dikatakan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen Ghozali, 2013: 98.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian