23
pula. Dan faktor yang terpenting dalam menilai perilaku etis adalah adanya kesadaran bahwa para individu adalah agen moral atau
pihak yang harus melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan moral yang berlaku universal, menilai baik bruknya, benar
salahnya dan tepat tidaknya.
3. Tekanan anggaran
a. Definisi Tekanan Anggaran
Hopwood 1972 menemukan bahwa penekanan anggaran yang tinggi menimbulkan keyakinan karyawan bahwa penilaian
yang dilakukan tidak adil, dan menimbulkan tekanan terhadap pekerjaannya dan mendorong karyawan untuk memanipulasi
laporan akuntansi. Bawahan yang telah mencapai targetnya biasanya akan diberikan reward dan kompensasi, sedangkan
bawahan yang tidak mencapai targetnya akan diberikan sanksi Mardiasmo, 2002.
Baiman dan Lewis dalam Ramdeen et al., 2006 menyatakan bahwa tekanan anggaran dalam evaluasi kinerja
dapat mendorong terciptanya senjangan anggaran. Alasan utama manajer tingkat bawah menciptakan senjangan dalam anggarannya
tidak lain adalah untuk menciptakan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan imbalan yang akan mereka peroleh, jika
manajer tingkat bawah merasa bahwa penghargaan yang mereka terima didasarkan atas pencapaian anggaran , maka mereka akan
24
menciptakan senjangan anggaran ketika dalam proses partisipasi Lowe Shaw, 1968; Schiff Lewin, 1968, 1970; Waller, 1988.
Senjangan anggaran dilakukan untuk menjaga agar kinerjanya selalu terlihat baik. Ketika anggaran digunakan sebagai
pengukur kinerja bawahan dalam suatu organisasi, maka bawahan akan berusaha meningkatkan kinerjanya dengan dua kemungkinan.
Pertama, meningkatkan
performance sehingga
realisasi anggarannya lebih tinggi daripada yang ditargetkan sebelumnya.
Kedua, melonggarkan anggaran pada saat penyusunan anggaran tersebut.
Dengan melonggarkan
anggaran manajer
pusat pertanggungjawaban dikatakan melakukan upaya slack Sujana,
2010. Dalam keadaaan seperti ini para manajer akan mencari cara untuk melindungi diri dari risiko tidak tercapainya target anggaran
Lukka, 1988; Onsi, 1973; Schiff dan Lewin, 1970. Salah satu cara perlindungan diri tersebut adalah dengan menciptakan
senjangan anggaran. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpukan bahwa
tekanan anggaran terjadi, ketika target anggaran dijadikan sebagai tolok ukur kinerja bawahan dan adanya reward yang dijanjikan
oleh atasan jika target anggaran tercapai seperti bonus, kenaikan gaji, dan promosi jabatan. Namun, jika target anggaran tidak
tercapai maka mereka akan kehilangan reward yang dijanjikan oleh atasan mereka, seperti kehilangan bonus, tidak adanya
25
promosi jabatan bagi mereka, gaji tidak ada kenaikan, dan hal yang paling ekstrim lagi mereka akan kehilangan pekerjaan mereka.
4. Senjangan Anggaran