18 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
manajemen laba adalah intervensi yang dilakukan manajer dalam proses penyusunan pelaporan keuangan dengan memilih suatu metode
akuntasi yang diperbolehkan untuk memodifikasi nilai laba demi kepentingan-kepentingan yang diinginkan manajer atau perusahaan.
b. Faktor-Faktor Pendorong Manajemen Laba
Waat dan Zimmerman 1986 dalam Muliati 2011, menyatakan bahwa ada tiga hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya
manajemen laba, yaitu: 1 Bonus Plan Hypothesis
Manajemen akan memilih metode akuntasi yang memaksimalkan utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang
memberikan bonus besar berdasarkan earnings lebih banyak menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba yang
dilaporkan. Dengan demikian kinerja akan terlihat baik, sehingga manajer dapat menerima bonus yang dijanjikan perusahaan.
2 Debt Covenant Hypothesis Salah satu sumber pendanaan perusahaan adalah melalui pinjaman
atau kontrak hutang, dimana dalam kontrak tersebut terdapat beberapa persyaratan atau batasan yang harus dipenuhi perusahaan.
Oleh karea itu, perusahaan cenderung melakukan income increasing untuk menjaga agar tidak melanggar persyaratan yang
telah ditentukan tersebut. Hipotesi ini menyatakan bahwa semakin
19 dekat perusahaan pada pelanggaran terhadap persyaratan kredit,
maka semakin besar kecenderungan manajer untuk melakukan praktik manajemen laba Setiawan, 2009.
3 Political Cost Hypothesis Hipotesis ini menyatakan bahwa perusahaan cenderung akan
menurunkan nilai labanya untuk mengurangi biaya politik mereka. Karena perusahaan dengan nilai laba yang tinggi akan
memunculkan biaya politik yang tinggi pula, misalnya peninggkatan pajak yang dilakukan pemerintah bagi perusahaan.
Selain itu, Scott 2000 dalam Rahmawati et all 2006 mengemukakan adanya beberapa motivasi yang menyebabkan
terjadinya manajemen laba, yaitu: 1 Bonus Purpose
Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih perusahaan akan bertindak secara opportunistik untuk melakukan manajemen laba
dengan memaksimalkan laba saat ini. 2 Political Motivations
Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada perusahaan publik. Perusahaan cenderung
mengurangi laba yang dilaporkan karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah menetapkan peraturan-peraturan
yang lebih ketat.
20 3 Taxation Motivations
Manajer akan berusaha untuk membayar pajak yang serendah mungkin dengan cara mengurangi labanya. Dengan mengurangi
laba yang dilaporkan maka perusahaan dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. Motivasi
penghematan pajak menjadi motivasi manajemen laba yang paling nyata. Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan
penghematan pajak pendapatan. 4 Pergantian CEO
CEO yang mendekati masa pensiun akan cenderung menaikkan pendapatan untuk meningkatkan bonus mereka. Dan jika kinerja
perusahaan buruk, mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak diberhentikan.
5 Initial Public Offering IPO Perusahaan yang akan go publik belum memiliki nilai pasar, dan
menyebabkan manajer perusahaan yang akan go publik melakukan manajemen laba dalam prospektus mereka dengan harapan dapat
menaikkan harga saham perusahaan. 6 Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor
Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar investor tetap
menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik.
21
c. Pola Manajemen Laba