Biaya Politik Landasan Teori

34 5 Pemerintah Dengan Undang-Undang Pemerintah dengan undang-undang menetapkan besarnya batas upah balas jasa minimum. Peraturan pemerintah ini sangat penting supaya pengusaha tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya kompensasi atau balas jasa yang diberikan kepada karyawan.

d. Perencanaan Bonus

Ada 3 aspek penting dalam pengelompokkan program pemberian bonus, yaitu: 1 Dasar Kompensasi, yaitu bagaimana pemberian bonus ditentukkan. Dasar yang paling umum adalah: a Harga saham. b Kinerja berbasis biaya, pendapatan laba atau investasi. c Balance Scorecard. 2 Sumber kompensasi, yaitu dari mana pendanaan bonus itu berasal. Sumber kompensasi yang paling umum adalah laba dan sumber perusahaan keseluruhan berdasarkan total laba perusahaan. 3 Cara pembayaran, yaitu bagaimana bonus akan diberikan. Cara umum adalah tunai dan saham.

6. Biaya Politik

Biaya politik timbul dari konflik kepentingan antara perusahaan dengan pemerintah sebagai kepanjangan tangan masyarakat yang mempunyai wewenang untuk melakukan pengalihan kekayaan dari 35 perusahaan kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu peraturan perpajakan maupun peraturan lainnya. Proses pengalihan kekayaan biasanya didasarkan pada informasi akuntansi, seperti laba perusahaan. Biaya politik mencangkup semua biaya yang harus ditanggung perusahaan terkait dengan tindakan-tindakan politis, seperti regulasi, pajak, subsidi pemerintah dan tuntutan buruh Watt and Zimmerman, 1990. Biaya politik yang dihadapi perusahaan di Indonesia adalah ketentuan pajak dan masalah perburuhan terkait dengan kenaikan upah buruh. Suhendah dan Imelda 2012 menyatakan bahwa dalam political cost hypothesis apabila perusahaan menghadapi biaya politik yang tinggi maka manajer cenderung memilih mengambil kebijakan akuntansi yang memindahkan pendapatan sekarang menjadi pendapatan mendatang. Tindakan tersebut dilakukan manajer karena tingkat laba yang tinggi pada masa sekarang akan mendapatkan perhatian luas dari kalangan publik maupun pihak regulator dan mengakibatkan terjadinya biaya politik yang semakin besar seperti munculnya intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi, dan tuntutan-tuntutan lainnya yang meningkatkan biaya politik. Zimmerman 1983 dalam Handayani dan Rachadi 2009 menyarankan untuk menggunakan ukuran perusahaan sebagai proksi untuk biaya politik political cost. Ukuran perusahaan sendiri dapat dilihat dari total aset atau aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin besar ukuran 36 perusahaan, biasanya informasi yang tersedia untuk investor dalam pengambilan keputusan semakin banyak. Perusahaan besar cendrung akan lebih berhati-hati dalam pelaporan keuangan karena perusahaan besar lebih diperhatikan oleh masyarakat dibandingkan perusahaan kecil.

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian-penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1 Swastika Dwi Lusi 2013 Corporate Governance, Firm Size, and Earning Management: Evidence in Indonesia Stock Exchange. 1. Variabel ukuran perusahaan dan manajemen laba. 2. Regresi linear berganda 3. Sampel penelitian diambil dari Bursa Efek Indonesia 1. Variabel corporat e governan ce, biaya politik, leverage, dan kompens asi bo- nus. 2. Sampel penelitia n yang diambil adalah perusaha an makanan dan minuman tahun 2005. The result showed that twoof the corporate governance variables, namely board of director and audit quality, as well as firm size are statistically significant in explaining earning management measured by discretionary accruals. 2 Putra et all 2014 Pengaruh Asimteri Informasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik 1. Variabel asimetri informasi, ukuran perusahaan dan manajemen laba. 2. Regresi linear 1. Variabel leverage, kompens asi bonus dan biaya politik. Asimetri informasi dan Ukuran Perusahaan mempunyai peng-aruh yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 50 87

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, ASIMETRI INFORMASI, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, LEVERAGE, DAN EARNINGS POWER TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014.

0 6 36

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 7

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014

0 1 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014

0 0 18

PENGARUH KOMPENSASI BONUS, LEVERAGE, PAJAK DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) - Unissula Repository

0 0 10

Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11