Pengertian Manajemen Laba Manajemen Laba

15 menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal. Asimetri dan konflik kepentingan yang terjadi antara agent dan principal mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agent. Hal ini mengacu agent untuk memikirkan bagaimana angka akuntansi tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk memaksimalkan kepentingannya. Salah satu bentuk tindakan agent tersebut adalah manajemen laba Widyaningdyah, 2001 dalam Antonia, 2008. Jansen and Meckling 1976 dalam Antonia 2008 menyatakan bahwa dalam suatu kontrak keagenan akan timbul cost-cost yang harus dikeluarkan, dimana cost-cost ini tidak hanya ditanggung oleh principal tetapi juga oleh agent. Jansen dan Meckling 1976 dalam Antonia 2008 menyatakan cost-cost tersebut yaitu: 1 Biaya monitoring, yaitu biaya yang ditanggung oleh principal untuk membatasi agent dari aktivitas yang menyimpang dari yang diinginkan; 2 Biaya Bonding, yaitu biaya untuk mengikat agent yang dapat berupa uang; 3 Residual loss yaitu pengorbanan berupa berkurangnya kemakmuran principal sebagai akibat dari perbedaan antara keputusan agent dan keputusan principal.

2. Manajemen Laba

a. Pengertian Manajemen Laba

Menurut Scoot 1997 dalam Antonia 2008, manajemen laba adalah tindakan manajer untuk melaporkan laba yang dapat 16 memaksimalkan kepentingan pribadi atau perusahaan dengan menggunakan kebijakan metode akuntansi. Scoot 1997 dalam Antonia 2008 juga mendefinisikan manajemen laba sebagai intervensi manajemen dalam proses menyusun pelaporan keuangan eksternal sehingga dapat menaikkan atau menurunkan laba akuntansi sesuai dengan kepentinganya. Sedangkan Sugiri 1998 dalam Purnomo dan Pratiwi 2009 membagi definisi manajemen laba menjadi dua , yaitu: 1 Definisi Sempit Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Manajemen laba dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam menentukkan besarnya earnings. 2 Definisi Luas Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan penurunan profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut. Muliati 2011 mendefinisikan manajemen laba sebagai intervensi manajemen terhadap laporan keuangan, yang berupa pilihan yang dilakukan oleh manajemen terhadap kebijakan-kebijakan akuntansi, yang diperkenankan dalam proses pelaporan keuangan 17 eksternal untuk mencapai tujuanmaksud tertentu, sehingga dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan. Gumanti 2000 dalam Riyanto dan Bachruddin 2005 melihat manajemen laba sebagai suatu fenomena dalam dunia keuangan dan akuntansi, yang muncul sebagai suatu konsekuensi pihak-pihak manajemen dalam pembuatan laporan keuangan demi kepentingan perusahaan itu sendiri. Gumanti 2000 dalam Riyanto dan Bachruddin 2005 juga melihat manajemen laba tidak selalu bisa diartikan sebagai upaya negatif yang merugikan, karena tidak selamanya manajemen laba memanipulasi tingkat keuntungan Kusumawati et all 2013 melihat manajemen laba merupakan fenomena yang sukar untuk dihindari karena fenomena ini merupakan dampak dari penggunaan dasar akrual dalam penyusunan laporan keuangan. Manajer dapat memilih kebijakan akuntansi sesuai standar akuntansi keuangan dalam praktiknya. Oleh sebab itu, sangatlah wajar apabila para manajer memilih kebijakan-kebijakan tersebut untuk memaksimalkan utilitinya dan nilai pasar perusahaan. Ifonie 2012 melihat manajemen laba terjadi ketika para manajer menggunakan pertimbangan atau judgment-nya dalam pelaporan keuangan dan di dalam perancangan transaksi yang terstruktur untuk mengubah laporan keuangan yang menyesatkan stakeholder tentang dasar kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil sesuai kontrak yang tergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan. 18 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen laba adalah intervensi yang dilakukan manajer dalam proses penyusunan pelaporan keuangan dengan memilih suatu metode akuntasi yang diperbolehkan untuk memodifikasi nilai laba demi kepentingan-kepentingan yang diinginkan manajer atau perusahaan.

b. Faktor-Faktor Pendorong Manajemen Laba

Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 50 87

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, ASIMETRI INFORMASI, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, LEVERAGE, DAN EARNINGS POWER TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014.

0 6 36

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 7

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014

0 1 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014

0 0 18

PENGARUH KOMPENSASI BONUS, LEVERAGE, PAJAK DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) - Unissula Repository

0 0 10

Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11