Statistik Deskriptif Setelah Transformasi Data Koefisien Determinasi R

79 Dimana : n = jumlah sampel atau observasi d = nilai statistik Durbin-Watson k = jumlah variabel bebas � = − . + − = . Dengan menggunakan rumus Theil-Nagar di atas didapat nilai ρ sebesar 0.265. Setelah nilai ρ didapat, langkah selanjutnya adalah mentransformasi persamaan regresi menjadi seperti di bawah ini: Y = Y- ρ Yt-1 X1 = X1- ρ X1t-1 Lakukan seterusnya sampai mendapatkan variabel baru X5. Setelah mendapatkan variabel baru, kemudian lakukan regresi dengan persamaan sebagai berikut: Y= β1 + X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + εt

2. Statistik Deskriptif Setelah Transformasi Data

Setelah melakukan regresi meggunakan data baru hasil transformasi data maka didapatkan hasil statistik deskriptif sebagai berikut: 80 Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Setelah Transformasi Data Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Y X1 Ast.Informasi 104 104 -.17 -7.35 .44 144.05 .0220 44.6191 .09381 30.55604 X2 Leverage 104 -.05 .90 .2711 .14550 X4 By.Politik 104 17.69 23.61 20.9830 1.31035 X5 CFO 104 -.30 .48 .0807 .11077 Valid N listwise 104 Sumber: Data sekunder diolah Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas, variabel manajemen laba Y menunjukan nilai terendah minimum -0.17, nilai tertinggi maximum 0.44, nilai rata-rata mean 0.0220 dan standar deviasi sebesar 0.09381 dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan Consumer Goods Industry melakukan manajemen laba akrual, baik dengan teknik income minimization maupun dengan income maximization. Hasil analisis statistik deskriptif variabel asimetri informasi X1 menghasilkan nilai terendah minimum - 7.35, nilai tertinggi maximum 144.05, nilai rata-rata mean 44.6191 dan standar deviasi sebesar 30.55604. Hasil analisis statistik deskriptif variabel leverage X2 menghasilkan nilai terendah minimum -0.05, nilai tertinggi maximum 0.90, nilai rata-rata mean 0.2711 dan standar deviasi sebesar 0.14550. Hasil analisis statistik deskriptif variabel biaya politik X4 menunjukan nilai terendah minimum 17.69, nilai 81 tertinggi maximum 23.61, nilai rata-rata mean 20.9830 dan standar deviasi sebesar 1.31035. Hasil analisis statistik deskriptif variabel kontrol operating cash flow X5 menunjukan nilai terendah minimum -0.30, nilai tertinggi maximum 0.48, nilai rata-rata mean 0.0807 dan standar deviasi sebesar 0.11077.

3. Uji Asumsi Klasik Setelah Transformasi Data

a. Uji Normalitas

Setelah melakukan regresi meggunakan data baru hasil transformasi data maka didapatkan hasil uji normalitas sebagi berikut: Gambar 4.4 82 Gambar 4.5 Dari grafik histogram tampak bahwa residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri. Pada grafik normal probability plots titik-titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal dimana hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal. Selain itu berdasarkan hasil pengujian uji normalitas menggunakan metode uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K- S diperoleh hasil sebagai berikut : 83 Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 104 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .06814503 Most Extreme Differences Absolute .127 Positive .127 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z 1.292 Asymp. Sig. 2-tailed .071 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder diolah Berdasarkan tabel di atas, hasil uji Kolmogorov-Smirnov K-S menunjukan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini dapat terlihat dari nilai probabilitas sebesar 0.071 lebih besar dari 0.05. Sehingga berdasarkan hasil pengamatan pada grafik histogram, normal probability plots dan hasil uji Kolmogorov- Smirnov K-S dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini memenuhi uji asumsi klasik normalitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Setelah melakukan regresi meggunakan data baru hasil transformasi data maka didapatkan hasil uji heteroskedastisitas sebagai berikut: 84 Gambar 4.6 Dari grafik scatterplots di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya korelasi antar variabel bebas independen dalam model regresi. Setelah melakukan regresi menggunakan data baru hasil transformasi data didapatkan hasil uji multikolinieritas sebagai berikut: 85 Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi Data Model Collinearity Statistics Kesimpulan Tolerance VIF Constant AST.INFOR .969 1.031 Tidak terjadi multikolonieritas LEVERAGE .741 1.349 Tidak terjadi multikolonieritas KOM.BONUS .859 1.164 Tidak terjadi multikolonieritas BY.POLITIK .740 1.351 Tidak terjadi multikolonieritas OCF .872 1.146 Tidak terjadi multikolonieritas Sumber: Data sekunder diolah Dalam tabel 4.9 menunjukan hasil uji multikolonieritas dengan nilai VIF berkisar antara 1.031 sampai 1.351. Sedangkan nilai tolerance berkisar antara 0.740 sampai 0.969. Maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini tidak terjadi multikolonieritas .

d. Uji Autokorelasi

Setelah melakukan regresi menggunakan data baru hasil transformasi data maka didapatkan hasil uji autokorelasi sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi D-W Setelah Transformasi Data Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .687 a .473 .446 .06986 1.691 a. Predictors: Constant, X5, X3, X1, X2, X4 b. Dependent Variable: Y 86 Setelah dilakukan analisis data, diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1.691. Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai uji Durbin Watson pada penelitian ini berada di antara dl 1.571 dan du 1.780 atau dapat dikatakan dl d du. Maka dapat disimpulkan bahwa no decision yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif.

4. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011:97. Uji koefisien determinasi R 2 dilakukan untuk mengukur seberapa jauh model dalam menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen yang uji adalah asimetri informasi, leverage, kompensasi bonus dan biaya politik. Sedangkan variabel dependennya adalah manjemen laba. Dalam penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu variabel operating cash flow. Adapun hasil uji koefisien Adjusted R Square disajikan dalam tabel 4.11 di bawah ini: 87 Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .687 a .473 .446 .06986 a. Predictors: Constant, X5, X3, X1, X2, X4 b. Dependent Variable: Y Pada tabel 4.11, memperlihatkan Adjusted R Square adalah sebesar 0.446, hal ini berarti 44,6 variabel manajemen laba dapat dijelaskan oleh variabel asimetri informasi, leverage, kompensasi bonus, biaya politik, dan operating cash flow perusahaan. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 100-44,6 = 55,4 dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak termasuk dalam analisa regresi pada penelitian ini seperti kualitas audit Wiryadi dan Sebrina, 2013, kepemilikan manajerial Antonia, 2008, corporate governance Jao dan Pagulung, 2011 serta faktor-faktor lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

5. Hasil Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 50 87

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, ASIMETRI INFORMASI, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, LEVERAGE, DAN EARNINGS POWER TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014.

0 6 36

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 7

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014

0 1 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014

0 0 18

PENGARUH KOMPENSASI BONUS, LEVERAGE, PAJAK DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) - Unissula Repository

0 0 10

Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11