2. Uji Antar kelompok Siswa yang Mempunyai Kebiasaan belajar
normatif tinggi dengan Siswa yang Mempunyai Kebiasaan belajar normatif rendah.
Hasil uji menunjukkan bahwa kelompok siswa yang memiliki kebiasaan belajar normatif tinggi terbukti memberikan pengaruh yang
lebih baik dalam pencapaian kompetensi belajar Ekonomi dibandingkan dengan kelompok siswa yang memilki kebiasaan belajar normatif rendah.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok siswa dengan kebiasaan belajar normatif tinggi skor rata-rata kompetensi belajar Ekonomi sebesar
73.48, adapun skor rata-rata kompetensi belajar Ekonomi siswa dengan kebiasaan belajar normatif rendah sebesar 52.16. hal ini berarti faktor
kebiasaan belajar terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian kompetensi belajar Ekonomi.
Kebiasaan belajar merupakan segala sesuatu yang dilakukan seseorang secara berulang-ulang dalam hubungnya dengan belajar.
Kebiasaan belajar erat kaitannya dengan pernyataan bagaimana, kapan, di mana, dan dalam kondisi bagaimana belajar berlangsung. Pernyataan
”bagaimana” berkaitan dengan strategi yang dipilih dalam belajar. Pernyataan ”kapan” berkaitan dengan waktu belajar. Pernyataan ”di mana”
berkaitan dengan tempata belajar. Selanjutnya pernyataan ”dalam kondisi bagaimana” sangat berkaitan dengan suasana belajar.
Winarno Surakhmad mengemukan bahwa salah satu bidang yang harus diperhatikan oleh guru agar interaksi benar-benar berjalan dengan
lancar adalah menanamkan kebiasaan pada anak agar memiliki ketrampilan untuk belajar sendiri serta untuk belajar dalam satuan
kelompok yang berdiri sendiri. Untuk menumbuhkan kebiasan belajar yang efektif guru harus mampu membimbing siswanya menguasai
ketrampilan-ketrampilan seperti membaca buku, mempergunakan kamus dan peta, teknik bertukar pikiran, membuat catatan, pembuatan jadwal dan
pelaksanaannya, konsentrasi, dan lain-lain. Kelompok siswa yang memiliki kebiasaan belajar normatif tinggi
cenderung mempunyai suatu kesadaran akan adanya suatu tanggung jawab yang lebih dari pada siswa yang memiliki kebiasaan belajar normatif
rendah. Apabila siswa mempunyai kebiasaan belajar normatif tinggi, maka pastilah akan berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi belajarnya.
3. Uji pada Interaksi Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif