kelompok, 6 memanfaatkan perpustakaan, 7 aktif bertanya dan menjawab pertanyaan sewaktu belajar dikelas,8 mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas,
9 mengulang pelajaran dirumah, 10 mempunyai tempat belajar, 11 mengatur waktu belajar, dan 12 persiapan dalam mengikuti tes.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Mey Suyanto 2006 : 92 Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Mey Suyanto adalah untuk
mengetahui pengaruh penerapan model TGT dengan media VCD dan Lembar Kegiatan Siswa terhadap prestasi belajar Fisika siswa SMA. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran model TGT-VCD dan TGT-LKS berpengaruh terhadap prestasi belajar Fisika. Tetapi ditinjau dari proses
penyampaian materi, ternyata TGT-VCD lebih menarik daripada TGT-LKS. Karena materi pelajaran yang dikemas dengan VCD membuat siswa bisa
melihat contoh-contoh yang menarik, sehingga membuat siswa lebih bersemangat untuk mengikuti dan membuat catatan-catatan yang dilihat dan
didengarnya, dengan demikaian siswa lebih cepat mengingat dan memahami materi pelajaran yang disajikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penyampian materi pelajaran dengan pembelajaran model TGT-VCD hasilnya lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran model TGT-LKS, sehingga
hal ini perlu dikembangkan untuk konsep-konsep atau materi pelajaran yang lain.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti 2005 : 106 Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Purwanti ini adalah untuk
mengetahui hubungan sikap terhadap cara guru mengajar dan kebiasaan belajar serta intensitas perolehan bimbingan belajar dengan prestasi belajar
sejarah siswa SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebiasaan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah. Hal ini dapat diketahui
dengan perolehan korelasi = 0.580 atau dari hasil korelasi ini dapat diketahui sumbangan efektif sebesar 24,67 sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel
dan faktor yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar yang ditanamkan sejak dini akan menunjang pencapaian prestasi.
C. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan pengaruh pembelajaran kooperatif bermedia VCD dan bermedia gambar terhadap kompetensi belajar.
Keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru dan juga bukan ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh,
melainkan bisa juga dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya. Dan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan
secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Dalam pembelajaran kooperatif siswa bukan hanya belajar dan
menerima apa yang disajikan guru, melainkan dapat belajar dari siswa lainnya serta mempunyai kesempatan untu membelajarkan siswa yang lain. Karena
model pembelajaran ini berangkat dari dasar pemikiran ”getting better together” yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih
luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh serta mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai dan ketrampilan sosial yang
bermanfaat bagi kehidupannya dimasyarakat. Selain belajar dengan berdiskusi dan mengembangkanya, peserta didik
juga perlu dilatih untuk membaca, mendengarkan, melihat dengan pengamatan melalui media gambar dan audio visual, yang kelak akan membuahkan hasil
belajar yang diduga lebih baik dalam pencapaian tujuan belajar yaitu pencapaian kompetensi belajar Ekonomi.
Pemanfaatan media videoCD yang berupa audio visual akan lebih cepat dalam transfer pengetahuan, apalagi melalui pembelajaran kooperatif
maka pembelajaran akan lebih bermakna, di mana peserta didik dilatih, dimotivasi, dalam proses pembelajaran secara lebih aktif, sehingga
pemahaman kognitif, afektif dan psikomotorik akan berlangsung lebih lama, dibanding pembelajaran tanpa media videoCD atau dengan gambar. Dengan
demikian pantas diduga terdapat perbedaan Kompetensi Belajar Ekonomi secara keseluruhan antara yang diajar dengan Pembelajaran kooperatif
Bermedia VCD dan Bermedia Gambar. Pembelajaran kooperatif bermedia VCD menghasilkan konpetensi belajar Ekonomi lebih baik dibanding dengan
pembelajaran kooperatif bermedia gambar.
2. Perbedaan pengaruh kebiasaan belajar terhadap kompetensi belajar. Kebiasaan merupakan aspek pribadi yang dimiliki oleh siswa.
Kebiasaan belajar merupakan segala sesuatu yang dilakukan seseorang secara berulang-ulang dalam hubungannya dengan belajar. Kebiasaan yang dilakukan
siswa menyangkut dua hal yaitu kebiasaan positif dan kebiasaan negatif. Dalam segala hal kebiasaan positif akan mendatangkan untung, sebaliknya
kebiasaan negatif akan mendatangkan kerugian, demikian halnya dengan belajar. Semakin positif atau efektif kebiasaan belajar siswa, maka akan
semakin meningkat hasil belajarnya. Sebaliknya semakin negatif atau tidak efektif kebiasaan belajar siswa, maka akan semakin menurunkan hasil
belajarnya. Dengan demikian kebiasaan belajar akan mempengaruhi pencapaian kompetensi belajar siswa.
3. Interaksi pengaruh pembelajaran kooperatif bermedia dan kebiasaan belajar terhadap pencapaian kompetensi belajar Ekonomi
Dalam kaitannya dengan interaksi antara pembelajaran kooperatif bermedia VCD dan kebiasaan belajar siswa terhadap pencapaian kompetensi
belajar Ekonomi. Penggunaan media dalam pembelajaran di kelas ditinjau dari kebiasaan belajar, peneliti akan melihat sejauh mana interaksi antara
penggunaan media dengan kebiasaan belajar terhadap pencapaian kompetensi belajarnya, karena keberhasilan belajar tidak saja ditentukan oleh faktor dari
dalam diri siswa, tetapi juga dari faktor luar, penggunaan media VCD dan penggunaan media gambar dalam pembelajaran merupakan faktor luar dari
siswa, sedangkan kebiasaan belajar siswa merupakan faktor dari dalam diri siswa. Interaksi antara media pembelajaran dan kebiasaan belajar diduga
mampu meningkatkan pencapaian kompetensi belajar Ekonomi.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, dapat dituangkan dalam gambar sebagai berikut :
D. Hipotesis