2. Instrumen Kemampuan Psikomotorik
Instrumen kemampuan psikomotorik berupa sebuah lembar observasi untuk mengetahui keterampilan-keterampilan motorik dalam melakukan kegiatan
praktikum dengan pengetahuan-pengetahuan yang didapat dari teori. Dalam penelitian ini terdapat dua lembar observasi yaitu lembar observasi pada
praktikum Ayunan Sederhana dan lembar observasi pada praktikum Interferensi Gelombang Percobaan Melde. Lembar observasi pada praktikum Ayunan
Sederhana merupakan instrumen yang digunakan untuk mengambil data keadaan awal dari kemampuan psikomotorik sampel sebelum diberi perlakuan treatmen
yaitu dengan penggunaan pendekatan pengajaran yang berbeda. Sedangkan lembar observasi pada praktikum Interferensi Gelombang Percobaan Melde
digunakan untuk mengambil data kemampuan psikomotorik ketika sampel diberi perlakuan treatmen.
Untuk mengetahui validitas instrumen psikomotorik ini digunakan validitas isi dan validitas konstruk, yang masing-masing dijelaskan sebagai
berikut;
a. Validitas Isi
Validitas isi bagi instrumen psikomotorik menunjukkan pada instrumen yang disusun berdasarkan isi dari kegiatan praktikum dan literatur yang ada.
Validasi isi telah dikonsultasikan pada ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing.
b. Validitas Konstruk
Validitas konstruk bagi instrumen psikomotorik menunjukkan suatu kondisi bahwa instrumen yang disusun dapat mengukur setiap aspek penampilan
keterampilan motorik sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Konstruksi instrumen dalam penelitian ini mengacu pada klasifikasi
indikator dari aspek-aspek dalam ranah psikomotorik yang di kemukakan oleh Edward Norman Gronlund 1981 dalam M. Chabib Toha, 1994: 31.
Pengklasifikasian selengkapnya dapat dilihat dalam kisi-kisi instrumen kemampuan psikomotorik pada lampiran 5 untuk percobaan Ayunan Sederhana
dan lampiran 7 untuk percobaan Interferensi Gelombang Percobaan Melde.
Dalam proses observasi, pengamat rater memberikan skor berdasarkan pedoman penilaian terhadap indikator-indikator tertentu yang telah dibuat terlebih
dahulu. Pedoman pengamatan dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 9 dan Lampiran 10.
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan analisis data secara statistik. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan isi sel tak sama.
Namun sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji kesamaan keadaan awal dan uji prasyarat analisis terlebih dahulu.
1. Uji Kesamaan Keadaan Awal
Uji kesamaan keadaan awal dilaksanakan sebelum sampel diberi perlakuan dan bersamaan dengan penetapan sampel. Keadaan awal berupa
kemampuan psikomotorik mahasiswa. Uji kesamaan keadaan awal dimaksudkan mengetahui apakah keadaan awal dari kemampuan psikomotorik mahasiswa,
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama. Untuk mengetahui keadaan awal dari kemampuan psikomotorik
mahasiswa, peneliti melakukan observasi pada percobaan pokok materi sebelum Percobaan Melde, yaitu Percobaan Ayunan Sederhana.
Adapun prosedur pengujian kesamaan keadaan awal kemampuan psikomotorik adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal digunakan uji normalitas dengan prosedur sebagai berikut:
1. Hipotesis H
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Untuk pengujian hipotesis nol tersebut digunakan rumus sebagai berikut :
maks zi
S zi
F L
− =
,
dengan :
D
S x
x zi
−
− =
Fzi = pz zi Szi = proporsi z zi terhadap seluruh cacah zi