enam kemampuan yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemampuan afektif meliputi sikap mahasiswa untuk melakukan adopsi,
inovasi untuk seterusnya sampai suatu pengetahuan yang baru benar-benar dipraktikkan. Kemampuan psikomotorik menggambarkan kemampuan dalam
melakukan proses kerja ilmiah yang meliputi kemampuan mengindra, menyiapkan diri, bertindak secara mekanik dan bertindak secara kompleks. Namun kondisi di
lapangan, kegiatan praktikum hanya berorientasi pada aspek kognitif supaya mahasiswa mencapai predikat lulus.
Salah satu mata kuliah praktikum wajib di jurusan PMIPA FKIP UNS adalah Praktikum Fisika Dasar I dengan bobot 1 SKS. Dalam praktikum juga
seharusnya dikembangkan berbagai pendekatan pengajaran dan teknik-teknik pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Kondisi yang berkembang di lapangan, penggunaan pendekatan inquiry belum optimal. Atas dasar pertimbangan itulah penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Penggunaan Pendekatan Inquiry Terhadap Kemampuan Psikomotorik Ditinjau dari Kemampuan Kognitif Mahasiswa
Jurusan PMIPA FKIP UNS Tahun Ajaran 20062007”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pendidikan merupakan upaya sadar untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia namun pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara- negara maju dan negara-negara berkembang lainnya.
2. LPTK belum optimal dalam mengembangkan pendekatan-pendekatan pengajaran yang sesuai dengan bidang ilmu dalam rangka menjawab
tantangan untuk menghasilkan output yang memiliki kompetensi profesional. 3. Kegiatan praktikum belum banyak mengembangkan pendekatan yang sesuai
dengan pengukuran aspek-aspek tujuan pembelajaran. 4. Kompetensi pembelajaran mencakup kemampuan kognitif, kemampuan
afektif, dan kemampuan psikomotorik. Di lapangan yang dikembangkan hanya satu aspek saja, yakni aspek kognitif.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, dilakukan pembatasan masalah agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas. Adapun
pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan inquiry
bebas termodifikasi dan inquiry terbimbing 2. Aspek yang diteliti adalah kemampuan kognitif dan kemampuan psikomotorik
3. Bahasan materi pada penelitian ini adalah interferensi gelombang Percobaan Melde
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan inquiry bebas termodifikasi dan pendekatan inquiry terbimbing terhadap kemampuan
psikomotorik? 2. Apakah ada perbedaan pengaruh antara kemampuan kognitif tinggi dan
kemampuan kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik? 3. Apakah ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan inquiry dan
kemampuan kognitif terhadap kemampuan psikomotorik?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan
inquiry bebas termodifikasi dan pendekatan inquiry terbimbing terhadap kemampuan psikomotorik.
2. Untuk mengetahui adanya perbedan pengaruh antara kemampuan kognitif tinggi dan kemampuan kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik.
3. Untuk mengetahui adanya interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan inquiry dan kemampuan kognitif terhadap kemampuan psikomotorik.
F. Manfaat Penelitian