bebas termodifikasi, keterampilan psikomotrik dapat tereksplorasi lebih optimal tanpa mengurangi independensi peserta didik namun tetap berada dalam pola
struktur pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kemampuan psikomotorik dapat terukur secara lebih baik.
2. Hipotesis Kedua
Uji hipotesis kedua menghasilkan kesimpulan bahwa ada perbedaan pengaruh kelompok mahasiswa dengan kemampuan kognitif tinggi dan kelompok
mahasiswa dengan kemampuan kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik. Berdasarkan uji lanjut ANAVA diperoleh kesimpulkan bahwa
mahasiswa yang mempunyai kemampuan kognitif tinggi mempunyai kemampuan psikomotorik yang tinggi pula. Demikian pula sebaliknya, mahasiswa yang
mempunyai kemampuan kognitif rendah juga mempunyai kemampuan psikomotorik yang rendah.
Tiap jenjang dalam aspek kognitif mendukung penampilan aspek psikomotorik. Mahasiswapeserta didik menggunakan kemampuan kognitif
mereka untuk mengenali pola aktivitas yang akan mereka lakukan selama proses pembelajaran, mengkongkretkan prosedur percobaan dalam aktivitas motorik,
menjabarkan gagasan-gagasan yang diperlukan dalam suatu komunikasi, serta melakukan sintesis untuk menarik kesimpulan. Mahasiswa yang memiliki
kemampuan kognitif tinggi cenderung menampilkan kemampuan psikomotrik yang tinggi pula. Karena proses berpikir dalam ranah kognitifnya memberikan
cara untuk menampilkan keterampilan-keterampilan motoriknya.
3. Hipotesis Ketiga
Uji hipotesis ketiga menghasilkan kesimpulan bahwa ada interaksi antara penggunaan pendekatan inquiry dengan kemampuan kognitif terhadap
kemampuan psikomotorik. Hal ini berarti antara penggunaan pendekatan inquiry dan kemampuan kognitif mempunyai pengaruh yang saling terkait satu sama lain
terhadap kemampuan psikomotorik. Dari hasil uji pasca ANAVA tampak bahwa tidak semua interaksi antara
kategori kemampuan kognitif dan penggunaan pendekatan inquiry memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan psikomotorik. Mahasiswa yang
memiliki kemampuan kognitif tinggi dan diberi pembelajaran dengan pendekatan yang memberi pengaruh lebih baik cenderung menunjukkan kemampuan
psikomotorik yang tinggi. Akan tetapi, ada pula mahasiswa yang menunjukkan kemampuan psikomotorik yang rendah meski kemampuan kognitifnya tinggi dan
diberi pembelajaran dengan pendekatan baik. Begitu pula untuk interaksi yang lainnya.
Suatu proses pembelajaran yang berlangsung pada diri peserta didik tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi baik faktor internal dari diri
peserta didik maupun faktor eksternal. Dalam penelitian ini yang termasuk faktor internal adalah kemampuan kognitif, sedangkan penggunaan pendekatan
pengajaran merupakan faktor eksternal. Walaupun kemampuan psikomotorik peserta didik termasuk faktor internal, akan tetapi aspeknya berbeda dengan
kemampuan kognitif. Sehingga mungkin saja mahasiswa menunjukkan kemampuan psikomotorik yang rendah meski kemampuan kognitifnya tinggi dan
diberi pembelajaran dengan pendekatan yang efektif.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat ditarik simpulan: 1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan pendekatan
inquiry bebas termodifikasi dan pendekatan inquiry terbimbing terhadap kemampuan psikomotorik. Kemampuan psikomotorik mahasiswa yang
melakukan praktikum dengan pendekatan inquiry bebas termodifikasi lebih baik dari pada praktikum dengan pendekatan inquiry terbimbing.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan kognitif kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan psikomotorik. Mahasiswa yang
mempunyai kemampuan
kognitif tinggi
mempunyai kemampuan
psikomotorik yang lebih baik dari pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan kognitif rendah.
3. Ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan inquiry dan kemampuan kognitif terhadap kemampuan psikomotorik. Penggunaan
pendekatan inquiry dan kemampuan kognitif mempunyai pengaruh yang saling terkait satu sama lain terhadap kemampuan psikomotorik.
B. IMPILKASI
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
1. Pengunaan pendekatan dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar.
2. Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan bagi guru dan calon guru sehingga dapat digunakan sebagai pijakan bagi penelitian berikutnya.
2. Implikasi Praktis
1. Praktikum dengan menggunakan pendekatan inquiry dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan psikomotorik.