Gelombang Percobaan Melde digunakan untuk mengambil data kemampuan psikomotorik ketika diberi perlakuan pembelajaran yang berbeda.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Kemampuan Kognitif
Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data untuk kemampuan kognitif adalah perangkat tes kemampuan kognitif pada pokok materi Interfernsi
Gelombang. Supaya memenuhi kriteria persyaratan tes yang baik maka perangkat tes diuji validitas item, tingkat kesukaran item, daya beda item, dan
reliabilitasnya.
a. Validitas Item
Validitas item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur.
Suatu butir tes dinyatakan valid jika ada kesesuaian dengan apa yang akan diukur. Skor-skor pada butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian
atau kesejajaran arah dengan skor totalnya; atau dengan bahasa statistik: Ada korelasi positif yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya. Karena skor
pada butir item berupa data dikotomik sedangkan skor total merupakan data kontinu, maka teknik korelasi yang tepat untuk mencari korelasi antara skor pada
tiap butir item dan skor total adalah dengan teknik korelasi point biserial. Angka indeks korelasi yang diberi lambang r
pbi
dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
q p
S M
M r
t t
p pbi
− =
Anas Sudijono, 2005 : 185 Keterangan :
r
pbi
= Koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan korelasi antara skor pada tiap butir item dan skor total, yang dalam hal ini
dianggap sebagai Koefisien Validitas Item. M
p
= Rerata skor dari siswa yang menjawab benar pada suatu butir M
t
= Rerata skor total
S
t
= Standar deviasi dari skor total P = Proporsi siswa yang menjawab benar pada suatu butir
P = siswa
seluruh Jumlah
benar menjawab
yang siswa
Banyaknya q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada suatu butir q = 1-p
Kriteria nilai r
pbi
adalah sebagai berikut : Item tersebut valid jika harga r
pbi
r
tabel
. Jika r point biserial lebih besar dari harga r tabel, maka korelasi tersebut signifikan, berarti item soal tersebut adalah valid. Apabila harga r point
biserial lebih kecil dari r tabel, berarti korelasi tersebut tidak signifikan maka item soal tersebut dikatakan tidak valid.
b. Tingkat Kesukaran Item
Butir-butir item yang baik adalah item yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah dengan kata lain tingkat kesukaran item-item itu adalah sedang atau
cukup. Instrumen tes yang dimaksudkan di sini merupakan suatu alat untuk mengungkap dengan tepat kemampuan-kemampuan dalam hal ini adalah
kemampuan kognitif yang sebenarnya dari testee, bukan untuk membuat semacam standarisasi atas suatu kriteria tertentu misalnya standarisasi masuk
jurusan tertentu di universitas. Item soal yang terlalu mudah dan terlalu sulit tidak dapat mengungkap taraf kemampuan yang sebenarnya, karena taraf kemampuan
yang sebenarnya ternyata mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari parameter pada item tersebut.
Untuk menentukan tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut : P =
JS B
= 2
P P
B A
+
Anas Sudijono, 2005 : 372 Dimana :
P = Angka Indek Kesukaran
B = Banyaknya peserta yang dapat menjawab dengan betul terhadap butir
item yang bersangkutan. JS
= Jumlah peserta yang mengikuti tes hasil belajar P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
P
B
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tingkat kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut : -
Soal dengan P = 0,00 ≤
P 0,30 adalah soal sukar -
Soal dengan P = 0,30 ≤
P 0,70 adalah soal sedang -
Soal dengan P = 0,70 ≤
P 1,00 adalah soal mudah Anas Sudijono, 2005 : 372
c. Daya Beda Item