Sistem bikameral yang simetris atau relatif sama kuat symmetric Perfect bicameralism, yaitu apabila kekuatan antara kedua kamar seimbang.

Di Papua kewenangan khusus dengan membentuk MRP sebagai lembaga adat dan DPRP sebagai lembaga politik, dengan menganut sistem bicameral dua pintukamar dalam lembaga perwakilan. Teori sistem Bikameral yang dikemukakan oleh Giovani Sartori 50 membagi model Bikameral menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Sistem bikameral yang lemah asymmetric bicameralism atau weak bicarelism atau soft bicamralism, yaitu apabila kekuatan salah satu kamar jauh lebih dominan atas kamar lainnya;

3. Sistem bikameral yang simetris atau relatif sama kuat symmetric

bicameralism atau strong bicameralism, yaitu apabila kekuatan antara dua kamarnya sama kuat; dan

4. Perfect bicameralism, yaitu apabila kekuatan antara kedua kamar seimbang.

Lembaga MRP dan DPRP memiliki peran yang berbeda, John Ibbo Ketua DPR P mengajukan beberapa judicial review ke Mahkamah Konstitusi terkait ketimpangan fungsi, bahwa calon ketua DPRP harus melewati seleksi MRP dan DPRP hanya berada pada fungsi legislasi yang tetap mendapat persetujuan MRP untuk perdasus, fungsi anggaran yang diharuskan mendapat persetujuan MRP dan pengawasan yang belum terbentuk peraturan pelaksananya. Keadaan ini melihatkan bahwa Otonomi khusus Papua dalam bidang kekhususan lembaga menganut sistem bikameral yang lemah asymmetric bicameralism atau weak bicarelism atau soft bicamralism, yaitu apabila kekuatan salah satu kamar jauh lebih dominan atas kamar lainnya. 50 Ibid., Halaman 235. Keberadaan dan fungsi serta peran MRP masih menjadi permasalahan, MRP yang diformat sebagai lembaga kultural masih berada dalam ranah politik. Terbukti ketika MRP mengurusi perdasus lambang negara, membatasi orang non Papua menetap di Papua dan lain sebagainya. 51 Kewenangan judicial review belum dikerjakan maksimal karena MRP sendiri tidak memahami pelaksanaan kewenangan tersebut. Terdapat permasalahan juga untuk menyatukan satu visi bersama dikalangan MRP karena tiga unsur Agama, Adat dan Perempuan salah satunya unsur adat yang sangat sulit terakomodir, terdapat 200 lebih adat di Papua dan diambil secara representatif. 52 Hal ini terjadi karena letak geografis disetiap kesukuan adat berbeda dan tingkat kualitas kepala adat yang juga sangat berbeda sehingga tidak bisa secara keseluruhan terakomodir. Keadaan MRP sebagai lembaga baru mempengaruhi kebijakan yang keluar atas setiap peraturan, peranan yang penting dari MRP masih belum dapat disadari sebagai sebuah posisi menentukan.

3. Perdasus dan Perdasi