Kemendagri Tahun 2012
D. Kewenangan Khusus Daerah
Otonomi Khusus Papua mengamanahkan sebuah kewenangan daerah Papua dan Papua Barat untuk mengurus rumah tangganya sendiri dalam bidang
perekonomian Pasal 38 sd 42, bidang pendidikan dan kebudayaan Pasal 56 sd 58, bidang kesehatan Pasal 59 sd 60, bidang kependudukan dan ketenagakerjaan
Pasal 61 sd 62, bidang lingkungan hidup Pasal 63 sd 64, dan; bidang sosial Pasal 65 sd 66 UU Otsus Papua.
Bidang ini menjadi pusat program atas aliran dana Otsus yang diberikan kepada pemerintah setempat, terdapat enam kewenangan khusus yang berorientasi
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua dan Papua Barat. Sejak tahun 2002 hingga 2008 terdata indeks pembangunan Manusia di wilayah Papua dan
Papua Barat masih sangat terbawah, sekalipun pemasukan dananya lebih besar daripada daerah lainnya,
Tabel 4.1 Indeks Pembangunan Manusia IPM
30
Provinsi secara Nasional Tahun 2012
No Provinsi
IPM No
Provinsi IPM
1 Aceh
72,51 18
NTB 66,89
2 Sumatra Utara
75,13 19
NTT 68,28
3 Sumatra Barat
74,7 20
Kalimantan Barat 70,31 4
Riau 76,53
21 Kalimantan
Tengah 75,46
5 Jambi
73,3 22
Kalimantan Selatan
71,08 6
Sumatra Selatan
73,42 23
Kalimantan Timur
76,71 7
Bengkulu 73,4
24 Sulawesi Utara
76,95 8
Lampung 71,94
25 Sulawesi Tengah
72,14 9
Bangka 73,37
26 Sulawesi Selatan
72,7
30
IPM adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.
Belitung 10
Kepualauan Riau
75,78 27
Sulawesi Tenggara
71,05 11
DKI Jakarta 77,97
28 Gorontalo
71,31 12 Jawa Barat
72,73 29
Sulawesi Barat 70,73
13 Jawa Tengah 73,36
30 Maluku
72,42 14 Yogyakarta
76,75 31
Maluku Utara 69,98
15 Jawa Timur 72,83
32 Papua Barat
70,22 16 Banten
71,49 33
Papua 65,86
17 Bali 73,49
Sumber : Badan Pusat Statistik, Tahun 2008
Pemberian otonomi khusus diharapkan Papua dan Papua Barat dapat mengejar ketertinggalan, terlebih dengan IPM yang sangat jauh dan tidak berbanding lurus
dengan pemasukan dana Otsus yang ada. Hal ini berkenaan dengan proyeksi dan arahan jangka panjang bahwa Papua dan Papua Barat minimal berada di tengah
dalam IPM tahun selanjutnya.
31
E. Pembahasan 1. Kebijakan otonomi khusus Papua dalam sistem ketatanegaraan Republik