terhadap perdasi yang dinilai bertentangan dengan perlindungan hak-hak orang asli Papua.
C. Pembentukan Peraturan Daerah Khusus Perdasus dan Peraturan Daerah
Provinsi Perdasi
Salah satu kewenangan khusus dari Provinsi Papua dan Papua Barat adalah pembentukan peraturan daerah, otonomi khusus yang diberikan juga untuk
Provinsi Aceh mendapati peraturan daerah dengan penamaan qonun, sedangkan di Papua dikenal dengan dua peraturan, yakni peraturan daerah khusus yang
selanjutnya disebut Perdasus dan peraturan daerah provinsi yang selanjutnya disebut dengan Perdasi. Perbedaan keduanya pada tahap legislasi, bahwa Perdasus
harus mendapatkan persetujuan dari MRP, sedangkan Perdasi tidak memerlukan persetujuan MRP sehingga dapat dijalankan hanya dengan DPR PDPR PB dan
Gubernur. Sebagaimana diatur dalam Pasal 29 UU Otsus antara lain; Pasal 29
1. Perdasus dibuat dan ditetapkan oleh DPRP bersama-sama Gubernur dengan pertimbangan dan persetujuan MRP.
2. Perdasi dibuat dan ditetapkan oleh DPRP bersama-sama Gubernur. 3. Tata cara pemberian pertimbangan dan persetujuan MRP sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Perdasi. 4. Tata cara pembuatan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan
ayat 2 diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kategori Rancangan Perdasus yang diajukan oleh DPR P atau DPR PB
bersama-sama dengan gubernur di Provinsi Papua khususnya yang menyangkut; 1. Perlindungan hak-hak orang Asli Papua;
2. Menyalurkan aspirasi;
3. Memperhatikan pengaduan masyarakat adat, umat beragama dan kaum perempuan dan memfasilitasi tindak lanjut penyelesaiaannya serta
memberikan dukungan pertimbangan kepada DPRP, gubernur, DPRD kabupatenkota dan bupatiwalikota mengenai hal-hal yang terkait dengan
perlindungan hak-hak orang asli Papua, maka untuk pertama kalinya syarat- syarat dan jumlah anggota serta tata cara pemilihannya disusun oleh DPRP
dan gubernur untuk kemudian diusulkan kepada pemerintah sebagai bahan penyusunan Peraturan Pemerintah.
Diluar dari hal tersebut tergolong dalam kategori perdasi dan tidak memerlukan persetujuan dari MRP, dalam UU Otsus amanah pembuatan perdasus dan perdasi
telah dijelaskan secara eksplisit bahwa kategorisasi sudah diberikan, namun karena keterbatasan kemampuan legislasi perdasus dan perdasi masih sukar
diwujudkan. Berikut adalah tabel perkembangan pembentukan Perdasus dan Perdasi sejak tahun 2002 sd 2012.
Tabel 3.1. Daftar Perkembangan Pembentukan Perdasi dan Perdasus berdasarkan Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus bagi Papua
Sumber : Ditjen
Otsus Wilayah II
1 Pasal 2 ayat
3 Lambang Daerah
Perdasus Belum Terbit
Nomor 2 Tahun 2006 Tentang
Lambang Daerah 2
Pasal 4 ayat 3
Pelaksanaan kewenangan
Provinsi Papua Perdasus atau
Perdasi Belum Terbit
Perdasus
3 Pasal 4 ayat
5 Pelaksanaan
Kewenangan daerah kabupaten dan kota
Perdasus atau Perdasi
Belum Terbit
4 Pasal 4 ayat
9 Tata cara pemberian
pertimbangan oleh Gubernur tentang
Perjanjian Internasional yang
dibuat oleh pemerintah terkait
Kepentingan Provinsi Papua
Perdasus Belum Terbit
5 Pasal 11 ayat
3 Tata cara pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur
Perdasus Sudah Terbit
Perdasus Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil
Gubernur Papua
6 Pasal 19 ayat
3 Keanggotaan dan
Jumlah anggota MRP
Perdasus Sudah Terbit Perdasus
Nomor 4 Tahun 2010 Tentang
Keanggotaan dan Jumlah anggota MRP
7 Pasal 20 ayat
2 Tugas dan
wewenang MRP Perdasus
Sudah Terbit Perdasus Nomor 4
Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Tugas dan
wewenang MRP
8 Pasal 21 ayat
2 Hak MRP
Perdasus Sudah Terbit
Perdasus Nomor 3 Tahun 2008 Tentang
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban MRP
9 Pasal 23 ayat
2 Kewajiban MRP
Perdasus Sudah Terbit
Perdasus Nomor 3 Tahun 2008 Tentang
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban MRP
Sudah Terbit Perdasus Nomor 4
Kemendagri Tahun 2012
D. Kewenangan Khusus Daerah