Kekhususan Bidang Pengelolaan Keuangan Kewenangan Lembaga Khusus

i. Negara kesatuan dalam bentuk sentralistik, yang mana segala urusan, fungsi, tugas dan wewenang penyelenggaraan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan secara dekonsentrasi; ii. Negara kesatuan dalam bentuk desentralisasi, dimana urusan, tugas dan wewenang pelaksanaan diserahkan seluas-luasnya kepada daerah. 48 Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto konsep hubungan sentralistik antara pusat dan daerah terlihat pada berbagai regulasi yang terpusat di Jakarta sebagai Ibukota. Otonomi khusus bagi Papua adalah kewenangan desentralisasi dengan penambahan sifat kekhususan yang tercantum kedalam empat sesuai amanah UU Otsus. Hasil penelitian yang didapat bahwa dalam penyelenggaraan kekhususan oleh Papua terdapat berbagai perkembangan, namun tidak berdampak sistemik untuk peningkatan kesejahteraan secara nasional maupun daerah. Pengelolaan sumber pendapatan daerah dengan dana yang sangat besar dibanding daerah lain, Provinsi Papua yang dimulai sejak tahun 2002 dan Provinsi Papua Barat yang dimulai sejak tahun 2008, belum memperlihatkan peningkatan kesejahteraan secara signifikan.

1. Kekhususan Bidang Pengelolaan Keuangan

Berdasarkan obyek sistem pengawasan, terdapat pembagian pengawasan terhadap pemerintah kabupaten menjadi tiga jenis, yaitu pengawasan terhadap: a. Produk hukum dan kebijakan daerah; b. Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten serta produk hukum dan kebijakan; dan c. Keuangan daerah 48 Muhammad Fauzan, Op.,cit. Halaman 2. Keuangan Daerah merupakan Instrumen fundamental dari setiap penyelenggaraan daerah adalah keuangan, hal ini merupakan implikasi dari konsep pemerintahan daerah, dimana pemerintah pusat selain memberikan kewenangan tugas, namun juga memberikan sumber pendapatan pada daerah untuk menjalani tugas yang diberikan. Dalam UU Pemda terdapat dalam Pasal 157 bahwa sumber pendapatan daerah terdiri dari tiga yakni pendapatan asli daerah hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan pendapatan asli daerah yang sah lainnya, dana perimbangan dan pendapatan daerah lainnya. Keuangan menjadi salah satu faktor utama munculnya keinginan daerah untuk mengajukan otonomi khusus, di Papua sendiri keuangan pendapatan sudah dikeluarkan sangat besar untuk penyelenggaraan pemerintahan daerahnya. 49 Terdapat keadaan dilematis, daerah yang diberikan kekuasaan yang besar dalam hal keuangan dan pendapatan akan muncul gerakan disintegrasi dan separatisme. Padahal, dalam sejarahnya, tuntutan seperti ini muncul justru ketika daerah tidak diberi otonomi yang memadai sehingga mereka merasa tidak diberi peran yang signifikan dalam mengelola pembangunan di daerahnya. Dana yang sangat besar dikeluarkan oleh pusat kepada Papua masih belum dialokasikan secara baik dengan memperlihatkan data sebelumnya bahwa pengaturan terhadap keuangan daerah masih belum terakomodir dalam perdasus atau perdasi.

2. Kewenangan Lembaga Khusus

49 Informasi dari hasil wawancara dengan Kasubdit Otsus Wilayah II Kemendagri 20 Januari 2014. Di Papua kewenangan khusus dengan membentuk MRP sebagai lembaga adat dan DPRP sebagai lembaga politik, dengan menganut sistem bicameral dua pintukamar dalam lembaga perwakilan. Teori sistem Bikameral yang dikemukakan oleh Giovani Sartori 50 membagi model Bikameral menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Sistem bikameral yang lemah asymmetric bicameralism atau weak bicarelism atau soft bicamralism, yaitu apabila kekuatan salah satu kamar jauh lebih dominan atas kamar lainnya;

3. Sistem bikameral yang simetris atau relatif sama kuat symmetric