14 No.22005 kebijakan perberasan di Indonesia terbagi menjadi kebijakan produksi,
kebijakan harga, kebijakan distribusi, dan kebijakan impor.
2.3.1. Kebijakan Produksi
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa program kebijakan produksi padi
nasional diawali dengan dikeluarkannya program padi sentra tahun 1959. Tabel 9. Perkembangan Kebijakan Peningkatan Produksi Padi dan Paket
Teknologi Tahun 1959-2007 Program
Tahun Hard
Soft Technology
Technology
Padi Sentra 1959
Varietas Si, Gadis, Jelita Komando operasi
Dara gerakan makmur
BIMAS 1965
Varietas Si, Gadis, Jelita Perbaikan kelembagaan
Dara dan kredit
Inmas 1968
Varietas PB5 Perbaikan kelembagaan
dan PB 8IRRI BIMAS
1969 Penggunaan varietas PB5
Penguatan kelembagaan Gotong Royong
dan PB 8 modal swasta
Insus 1979 Panca Usahatani
Pembentukan kelompok tani
Supra Insus 1987 Sapta Usahatani
Penguatan kelompok tani
SUTPA 1995
Varietas Cibodas Diversfikasi Pertanian
dan Membramo INBIS
1997 Varietas Cibodas
Pendampingan Pertanian dan Membramo
Gama Palagung 1998 Sapta Usahatani
Kredit Usaha Tani Corparate
2000 Varietas Cibodas
Konsolidasi petani Farming
dan Membramo sehamparan dan dana
PTT 2001 Perpaduan Sumberdaya
Kelompok agrbisnis dan penguatan modal
P2BN 2007
Bantuan benih, perbaikan Pengendalian OPT, irigasi dan pupuk
bersubsidi Manajamen pascapanen
Sumber : Firdaus et al. 2008
Program ini dilakukan dengan dua paket teknologi yaitu bantuan alat dan bahan hard techonology dan pendekatan sosial individu soft technology akan tetapi
program ini kurang berhasil sehingga pemerintah terus melakukan perubahan
15 kebijakan dalam upaya meningkatkan produksi padi. Kemudian pemerintahan
orde baru mengeluarkan berbagai paket teknologi seperti Bimbingam Massal BIMAS tahun 1965, Intensifikasi Khusus Insus tahun 1979, dan Supra insus
pada tahun 1987. Indonesia dapat mencapai swasembada beras pada tahun 1984 melalui teknologi pasca usahatani. Kebijakan produksi UU No.7 Tahun. 1996
tentang pangan untuk mendorong peningkatan produksi beras nasional. Kebijakan tersebut memiliki dua cara yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi
dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas tanaman. Ekstensifikasi kebijakan produksi pangan melalui Inpres No.9 Tahun 2002 tentang dukungan
dalam rangka meningkatkan produktivitas padi di Indonesia. Kebijakan produksi yang berlaku saat ini dikenal dengan sebutan Program Peningkatan Beras
Nasional P2BN yang dimulai sejak awal tahun 2007.
2.3.2. Kebijakan Harga