Luas Areal Panen Padi

56 korelasi tidak menimbulkan bias parameter regresi, maka hasil dalam estimasi model dalam penelitian ini cukup representatif dalam menggambarkan fenomena ekonomi beras di Indonesia. P-value uji t, digunakan untuk menguji masing-masing variabel eksogen dalam penelitian ini apakah berpengaruh nyata terhadap variabel endogen. Hasil P-value uji t yang diperoleh menunjukan bahwa sebanyak 43.75 persen variabel eksogen yang tidak berpengaruh nyata terhadap variabel endogennya pada taraf α = 0.20. Adapun variabel eksogen yang berpengaruh nyata sebanyak 56.25 persen.

5.1.1. Luas Areal Panen Padi

Hasil estimasi parameter persamaan luas areal panen padi secara lengkap disajikan pada Lampiran 4. Adapun secara ringkas, terlihat pada Tabel 13 sebagai berikut : Tabel 13. Hasil Estimasi Persamaan Luas Areal Panen Padi Variabel Parameter Elastisitas Pr |t| Variabel Estimate SR LR Label Intercept 1036.86200 0.23660 Intercept HRGTP 21.12838 0.03 0.30 0.30220 Harga Riil Gabah Tingkat Petani HRJTP -20.29070 -0.03 -0.28 0.31795 Harga Riil Jagung Tingkat Petani TKU 0.00699 0.02 0.22 0.17735 Total Kredit Usahatani LHRPUK -7.89445 -0.01 -0.10 0.31190 Harga Riil Pupuk Urea t-1 CRAH 0.07094 0.01 0.13 0.35000 Curah Hujan LLAP 0.89247 0.00005 Luas Areal Panen Padi t-1 R-Square 0.90731 Pr |F| 0.00010 Durbin-h stat -1.900576 Sumber : Data diolah 2011 Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa variabel yang secara nyata mempengaruhi luas areal panen padi pada t araf α = 0.05 adalah luas areal panen padi t-1 LLAP, sedangkan total kredit usahatani berpengaruh nyata pada taraf α = 0.20 Adapun variabel yang tidak berpengaruh nyata adalah harga riil gabah 57 tingkat petani, harga riil jagung tingkat petani, harga riil pupuk urea t-1, dan curah hujan. Hal ini berarti harga input maupun output bukan merupakan faktor utama untuk mendorong peningkatan luas areal panen padi. Variabel total kredit usahatani berpengaruh positif sebesar 0.00699. Artinya peningkatan total kredit usahatani sebesar satu juta rupiah maka luas areal panen padi akan bertambah sebesar 6,99 hektar. Sebaliknya jika terjadi penurunan total kredit usahatani sebesar satu juta rupiah maka luas areal panen padi akan menurun sebesar 6,99 hektar, ceteris paribus. Respon luas areal panen padi terhadap total kredit usahatani inelastis untuk jangka pendek 0.02 dan jangka panjang 0.22. Hal ini berarti kenaikan total kredit usahatani satu persen hanya akan meningkatkan luas areal panen padi sebesar 0.02 persen untuk jangka pendek dan 0.22 persen untuk jangka panjang. Variabel luas areal panen padi t-1 berpengaruh nyata terhadap luas areal panen padi. Artinya luas areal panen padi pada tahun sebelumnya mempengaruhi besarnya luas areal panen padi yang digunakan petani pada masa sekarang. Hal ini berarti luas areal panen padi relatif lamban dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi, karena variabel dirinya sendiri yang lebih mempengaruhi perubahan tersebut.

5.1.2. Produktivitas Padi