63 Berdasarkan Tabel 16 variabel yang berpengaruh secara nyata pada taraf
α = 0.05 terhadap permintaan beras adalah jumlah penduduk Indonesia dan permintaan
beras t-1. Adapun variabel rasio harga riil beras Indonesia dengan harga riil gandum dan pendapatan riil perkapita Indonesia tidak berpengaruh nyata terhadap
permintaan beras. Pengaruh rasio harga beras Indonesia dengan harga gandum terhadap permintaan beras tidak berpengaruh nyata. Hal tersebut mengindikasikan
komoditas subtitusi beras yaitu gandum tidak dapat mengubah permintaan beras. Variabel jumlah penduduk Indonesia berpengaruh positif terhadap
permintaan beras sebesar 0.0879. Artinya peningkatan jumlah penduduk Indonesia sebesar satu juta jiwa, maka permintaan beras akan meningkat sebesar
87.9 ton. Sebaliknya jika ada penurunan jumlah penduduk sebesar satu juta jiwa, maka permintaan beras naik sebesar 87.9 ton, ceteris paribus. Respon permintaan
beras Indonesia terhadap perubahan jumlah penduduk Indonesia inelastis untuk jangka pendek 0.61, sedangkan untuk jangka panjang elastis 1.14. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam jangka panjang komoditas beras masih merupakan makanan pokok untuk sebagian besar penduduk Indonesia.
Variabel permintaan beras t-1 berpengaruh nyata terhadap permintaan beras. Hal ini berarti tenggang waktu permintaan beras relatif lamban dalam
merespon perubahan ekonomi karena variabel dirinya sendiri yang lebih mempengaruhi perubahan tersebut.
5.1.7. Penawaran Beras
Penawaran beras di Indonesia merupakan persamaan identitas dari produksi beras Indonesia ditambah dengan jumlah impor beras, stok beras tahun
sebelumnya, dan selanjutnya dikurangi stok beras tahun sekarang. Secara
64 matematis persamaan identitas dari total penawaran beras dirumuskan sebagai
berikut : QSBR
t
= PB
t
+ JIMB
t
+ STB
t-1
– STB
t
Dari persamaan tersebut menunujukkan bahwa setiap perubahan kebijakan atau perubahan faktor lain yang mempengaruhi produksi beras domestik atau stok
beras yang tersedia atau jumlah impor beras pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah penawaran beras di pasar domestik. Selanjutnya perubahan penawaran
beras akan memberikan pengaruh kepada peubah endogen yang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
5.1.8. Harga Riil Beras Indonesia
Hasil estimasi persamaan harga riil beras Indonesia secara lengkap disajikan pada Lampiran 8. Adapun secara ringkas terdapat pada Tabel 17 sebagai
berikut :
Tabel 17. Hasil Estimasi Persamaan Harga Riil Beras Indonesia Variabel
Parameter Elastisitas
Pr |t| Variabel
Estimate SR
LR Label
Intercept 22.4064
0.1631 Intercept QSBR
-0.0011 -1.01 0.1420 Penawaran Beras
TREN 2.2828
1.47 0.0006 Tren Waktu
R-Square 0.7630
Pr F 0.0001 Durbin-w 0.542043
Sumber : Data diolah 2011
Berdasarkan Tabel 17 variabel yang berpengaruh secara nyata pada taraf α = 0.05
terhadap harga riil beras Indonesia adalah tren waktu, sedangkan variabel penawaran beras berpengaruh secara nyata pada taraf
α = 0.15. Variabel penawaran beras berpengaruh negatif terhadap harga riil beras
Indonesia sebesar 0.0011. Artinya jika penawaran beras naik satu ton, maka harga riil beras Indonesia akan turun sebesar 1.1 rupiah per ton. Adapun jika penawaran
beras turun satu ton, maka harga riil beras Indonesia akan naik sebesar 1.1 rupiah
65 per ton, ceteris paribus. Respon harga riil beras Indonesia terhadap perubahan
penawaran beras elastis sebesar -1.01. Hal ini berarti kenaikan penawaran beras sebesar satu persen akan menurunkan harga riil beras Indonesia lebih dari satu
persen. Adapun harga riil beras Indonesia sebagai akibat tren adalah elastis 1.47.
Hal ini berarti terjadi peningkatan harga riil beras Indonesia yang semakin besar dari tahun ke tahun selama periode pengamatan.
5.1.9. Harga Riil Beras Impor Indonesia