Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.

33 Surplus konsumen dapat didefinisikan dengan kesedian membayar dikurangi jumlah yang sebenarnya dibayarkan konsumen untuk mempeoleh suatu komoditas. Adapun surplus produsen adalah jumlah pembayaran yang diterima penjual dikurangi biaya dalam memproduksi suatu komoditas Mankiw, 2000. Menurut Vesdapunt 1984 menyatakan ada tiga dasar yang penting dalam penggunaan surplus produsen dan surplus konsumen untuk mengukur kesejahteraan yaitu : 1 permintaan merupakan refleksi dari keinginan untuk membayar, 2 penawaran merupakan refleksi dari biaya marginal marginal cost dan 3 perubahan pendapatan individu bersifat penambahan additive. Secara matematis, surplus produsen diukur dengan mengintegralkan fungsi penawaran Chiang, 1984. ∫ ...………………………………………………….3.27 dimana : Q S = Fungsi Penawaran PS = Surplus produsen Rp P e = Harga keseimbangan Rp P m = Harga pada perpotongan kurva penawaran dengan sumbu harga

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Kerangka pemikiran operasional secara ringkas disajikan pada Gambar 1. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Sektor pertanian bagi Indonesia merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Beras merupakan komoditas pertanian yang memiliki peran strategis karena menjadi makanan pokok bagi 90 persen rakyat Indonesia. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan beras nasional mendorong usaha pemerintah untuk terus meningkatkan persediaan beras dan produksi beras. 34 Guna memenuhi kebutuhan beras dalam negeri maka pemerintah melakukan impor beras. Beras merupakan komoditas pertanian yang termasuk ke dalam perdagangan Asean Free Trade Area AFTA. Perdagangan bebas AFTA yang sudah diterapkan saat ini mempengaruhi penjualan beras domestik karena harus bersaing dengan beras impor dari negara-negara ASEAN seperti beras dari Thailand dan Vietnam. Melihat perkembangan produksi, konsumsi, dan perdagangan beras, maka perlu dilakukan penelitian mengenai dampak kebijakan AFTA terhadap permintaan dan penawaran di Indonesia, kemudian dilihat kesejahteraan petani padi di Indomesia. 35 Beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia Pertambahan jumlah penduduk à peningkatan kebutuhan beras Impor beras meningkat disertai implementasi AFTA Permintaan dan penawaran beras di Indonesia Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran beras di Indonesia à Model Persamaan Simultan Menganalisis dampak perubahan variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan simulasi à Analisis Simulasi Rekomendasi Kebijakan Keterangan : = Hubungan satu arah = Respon Positif Sumber : Peneliti, 2011 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional 36 Permintaan dan penawaran atas suatu komoditas produk berkaitan erat dengan perkembangan harga komoditas tersebut. Menurut teori ekonomi, apabila penawaran meningkat maka harga akan turun dan jika penawaran turun maka harga akan naik. Adapun jumlah yang diminta akan meningkat jika harga turun dan jumlah yang diminta akan menurun jika harga naik. Guna menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran beras di Indonesia, serta mengevaluasi dampak AFTA terhadap kesejahteraan petani padi di Indonesia dengan menggunakan salah satu model ekonometrika yaitu model persamaan simultan. Model persamaan simultan tersebut kemudian diestimasi dan divalidasi. Setelah model divalidasi dan memenuhi kriteria secara statistik, maka model tersebut dapat dijadikan sebagai model dasar simulasi terhadap variabel endogen dan eksogen. Simulasi ini betujuan untuk melihat adanya perubahan variabel yang disimulasi eksogen maupun endogen terhadap variabel endogen.

IV. METODE PENELITIAN 4.1.