57 tingkat petani, harga riil jagung tingkat petani, harga riil pupuk urea t-1, dan curah
hujan. Hal ini berarti harga input maupun output bukan merupakan faktor utama untuk mendorong peningkatan luas areal panen padi.
Variabel total kredit usahatani berpengaruh positif sebesar 0.00699. Artinya peningkatan total kredit usahatani sebesar satu juta rupiah maka luas areal
panen padi akan bertambah sebesar 6,99 hektar. Sebaliknya jika terjadi penurunan total kredit usahatani sebesar satu juta rupiah maka luas areal panen padi akan
menurun sebesar 6,99 hektar, ceteris paribus. Respon luas areal panen padi terhadap total kredit usahatani inelastis untuk jangka pendek 0.02 dan jangka
panjang 0.22. Hal ini berarti kenaikan total kredit usahatani satu persen hanya akan meningkatkan luas areal panen padi sebesar 0.02 persen untuk jangka
pendek dan 0.22 persen untuk jangka panjang. Variabel luas areal panen padi t-1 berpengaruh nyata terhadap luas areal
panen padi. Artinya luas areal panen padi pada tahun sebelumnya mempengaruhi besarnya luas areal panen padi yang digunakan petani pada masa sekarang. Hal ini
berarti luas areal panen padi relatif lamban dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi, karena variabel dirinya sendiri yang lebih mempengaruhi perubahan
tersebut.
5.1.2. Produktivitas Padi
Hasil estimasi persamaan produktivitas padi secara lengkap disajikan pada Lampiran 5. Adapun secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 14 sebagai berikut :
58
Tabel 14. Hasil Estimasi Persamaan Produktivitas Padi
Variabel Parameter
Elastisitas Pr |t|
Variabel Estimate
SR LR
Label
Intercept 0.738218
0.01680 Intercept HRGTP
0.004071 0.02
0.09 0.19120 Harga Riil Gabah Tingkat Petani
STPPUK 0.000180
0.00 0.00
0.46335 Perubahan Penggunaan Pupuk Urea LAI
0.000009 0.01
0.04 0.40495 Luas Areal Irigasi Sawah
TKU 0.000002
0.01 0.07
0.10165 Total Kredit Usahatani LPRDV
0.812015 0.00005 Produktivitas Padi t-1
R-Square 0.963680
Pr |F| 0.00010 Durbin-h stat 0.635044
Sumber : Data diolah 2011
Jika dilihat pada Tabel 14 variabel yang secara nyata mempengaruhi produktivitas padi pada taraf
α = 0.05 adalah produktivitas padi t-1 sedangkan total kredit usahatani dan harga riil gabah tingkat petani berpengaruh nyata pada taraf
α = 0.15 dan α = 0.20. Sementara variabel perubahaan penggunaan pupuk urea dan luas areal irigasi tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas padi.
Variabel yang tidak berpengaruh nyata tersebut hanya menyebabkan perubahan yang kecil dibandingkan dengan variabel eksogen yang berpengaruh secara nyata.
Hal tersebut menunjukkan bahwa perubahaan penggunaan pupuk urea dan luas areal irigasi tidak mengubah produktivitas padi.
Variabel harga riil gabah tingkat petani berpengaruh positif terhadap produktivitas padi sebesar 0.004071. Artinya jika terjadi kenaikan harga riil gabah
tingkat petani sebesar satu rupiah per kilogram, maka produktivitas padi akan bertambah sebesar 4.071 kilogram per hektar. Sebaliknya jika terjadi penurunan
harga riil gabah tingkat petani sebesar satu rupiah per kilogram, maka produktivitas padi akan menurun 4.071 kilogram per hektar, ceteris paribus.
Respon produktivitas padi terhadap perubahan harga riil gabah tingkat petani inelastis baik jangka pendek 0.02 jangka panjang 0.09. Hal ini berarti kenaikan
59 harga riil gabah tingkat petani satu persen hanya akan meningkatkan produktivitas
padi kurang dari satu persen untuk jangka pendek dan jangka panjang. Total kredit usahatani berpengaruh positif terhadap produktivitas padi
sebesar 0.000002. Hal ini berarti jika total kredit usahatani naik sebesar satu juta rupiah maka produktivitas padi akan bertambah sebesar 0.002 kilogram per
hektar, ceteris paribus. Kondisi ini sesuai dengan tabulasi data historis dari tahun 1980 sampai dengan 2009, diketahui bahwa laju pertumbuhan rata-rata total kredit
usahatani 114 persen lebih besar daripada laju pertumbuhan rata-rata produktivitas padi 1.47 persen. Respon produktivitas padi terhadap perubahan
total kredit usahatani inelastis baik jangka pendek 0.01 maupun jangka panjang 0.07. Artinya kenaikan total kredit usahatani satu persen hanya akan
meningkatkan produktivitas padi sebesar 0.01 persen untuk jangka pendek dan 0.07 persen untuk jangka panjang.
Variabel produktivitas padi t-1 berpengaruh nyata terhadap produktivitas padi. Artinya produktivitas padi pada tahun sebelumnnya mempengaruhi besarnya
produktivitas padi yang dihasilkan pada tahun sekarang. Hal ini berarti produktivitas padi relatif lamban dalam merespon perubahan ekonomi yang
terjadi karena variabel dirinya sendiri yang lebih mempengaruhi perubahan tersebut.
5.1.3. Produksi Padi