3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Pemrosesan awal data citra satelit dilakukan pada bulan Februari – Juni 2005. Pengambilan data insitu pada bulan Juli 2005, kemudian dilanjutkan
dengan pemrosesan akhir data hasil survei lapang dan data citra satelit sampai dengan bulan Desember 2005. Lokasi studi yang dipilih untuk penelitian adalah
Berau, Kalimantan Timur yang meliputi kecamatan Sambaliung dan Talisayan. Pemrosesan data dilakukan di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografi Kelautan, Jurusan Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor. Peta lokasi studi dan posisi stasiun
pengambilan data ditampilkan pada Gambar 10.
Gambar 10 Peta lokasi studi dan posisi stasiun pengambilan data 3.2 Bahan dan Alat
26
Bahan utama yang dipergunakan pada penelitian ini adalah citra Landsat TM dan ETM+, peta-peta pendukung peta hasil digitasi yang dilakukan oleh the
nature conservancyTNC Berau serta data hasil pengukuran di lapangan. Dalam survei lapang, ada beberapa peralatan yang digunakan untuk
mengukur parameter fisika lingkungan yang membatasi mangrove, yaitu: 1
Thermometer, digunakan untuk mengukur suhu perairan 2
Refraktometer, digunakan untuk mengukur salinitas English et al. 1997 3
Secchi disk, digunakan untuk mengukur kecerahan English et al. 1997 4
Depth gauge, digunakan untuk mengukur kedalaman 5
Floating drouge dan stop watch, digunakan untuk mengukur kecepatan pergerakan air arus
6 Global positioning system GPS, digunakan untuk menentukan posisi
7 Kompas, digunakan untuk menentukan arah.
Dalam pengamatan komunitas mangrove, diperlukan: perahu motor, roll meter, kamera, peta citra satelit Landsat-5 TM hasil pengolahan awal.
Dalam pengolahan data, beberapa peralatan yang diperlukan adalah: seperangkat personal computer lengkap dengan printer. Software yang digunakan
meliputi ER Mapper 6.4, ERDAS Imagine 8.5, Idrisi Kilimajaro dan Arc View 3.3, serta software untuk analisis statistik SPSS 12.
3.3 Data
Kuantitas data yang diperlukan meliputi: 1
Data Spasial Data spasial yang dipergunakan adalah citra Landsat-5 TM hasil liputan
tanggal 16 Juni 1991 serta Landsat-7 ETM+ hasil liputan tanggal 15 Mei 2000, 27 Februari 2001 dan 21 Mei 2002 pathrow : 116059.
2 Data Lapangan
Data lapangan yang diperlukan meliputi data tentang parameter lingkungan fisika perairan suhu, salinitas kecerahan, kedalaman, lingkungan kimia
perairan pH serta data kerapatan kanopi mangrove. Data ini diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan pada tanggal 9-16 Juli 2005
. Pengamatan
data kerapatan kanopi mangrove dilakukan pada beberapa lokasi yang
27
berbeda, dengan membuat transek berukuran 30 x 30 meter sesuai resolusi spasial Landsat TM pada tiap stasiun. Pada setiap transek diidentifikasi
jenis mangrove yang dominan serta diukur persentase penutupan kanopinya. Posisi stasiun pengambilan data lapangan ditampilkan pada Lampiran 1.
3.4 Analisis Data