Indeks vegetasi Sistem Penginderaan Jauh untuk Vegetasi Mangrove

13

2.2.1 Indeks vegetasi

Data tentang kerapatan vegetasi sangat penting dalam melakukan inventarisasi maupun pemantauan wilayah mangrove, karena bisa digunakan dalam menduga leaf area index LAI, biomassa, volume tegakan, produktivitas dan lain-lain. Dalam sistem penginderaan jauh, kerapatan vegetasi diperoleh dengan menggunakan suatu algoritma indeks vegetasi. Indeks vegetasi dibuat dengan membentuk kombinasi beberapa spektral kanal, dengan menggunakan operasi penambahan, pembagian, perkalian antara kanal yang satu dengan yang lain untuk mendapatkan suatu nilai yang bisa mencerminkan kelimpahan atau kesehatan vegetasi. Indeks vegetasi merupakan persentase pemantulan radiasi matahari oleh permukaan daun yang berkorelasi dengan konsentrasi klorofil. Banyaknya konsentrasi klorofil yang dikandung oleh suatu permukaan vegetasi, khususnya daun menunjukkan tingkat kehijauan vegetasi tersebut. Indeks vegetasi adalah pengukuran secara kuantitatif dalam mengukur biomassa maupun kesehatan vegetasi, dilakukan dengan membentuk kombinasi beberapa spektral kanal, dengan menggunakan operasi penambahan, pembagian, perkalian antara kanal yang satu dengan yang lain untuk mendapatkan suatu nilai yang bisa mencerminkan kelimpahan atau kesehatan vegetasi. Schowengerdt 1997 menyebutkan, bentuk sederhana dari indeks vegetasi adalah ratio antara kanal near-infrared dan kanal red, ratio tersebut disebut ratio vegetation index RVI. Jika vegetasi sehat nilai akan tinggi, begitu pula sebaliknya, algoritma RVI adalah sebagai berikut: red NIR RVI ρ ρ = Modulasi ratio dari kanal near-infrared dan kanal red adalah normalized different vegetation index NDVI. Algoritma indeks vegetasi ini yang paling sering digunakan. Prinsip dari formula tersebut adalah bahwa radiasi dari visible red diserap oleh chlorophyll hijau daun sehingga akan direflektansikan rendah, 14 sedangkan radiasi dari sinar near-infrared akan kuat direflektansikan oleh struktur daun spongy mesophyll. Nilai indeks yang diperoleh mempunyai kisaran dari -1.0 sampai 1.0. Menurut Lillesand and Kiefer 1994, awan, air dan non vegetasi mempunyai nilai NDVI kurang dari nol. Nilai indeks yang lebih tinggi berarti mempunyai penutupan vegetasi yang lebih sehat. NDVI dapat digunakan untuk mengukur kondisi relatif vegetasi, hal ini memungkinkan untuk dapat digunakan dalam menghitung dan memprediksi biomassa, laef area index LAI, photosynthetically active radation PAR yang diserap oleh vegetasi Sader et al. 1989. NDVI dapat digunakan sebagai indikator biomassa relatif dan tingkat kehijauan daun Chen and Brutsaert 1998. NDVI juga memungkinkan untuk menghitung dan memprediksi produktivitas primer, spesies yang dominan dan pengaruh pemangsaan Oesterheld et al. 1998; Peters et al. 1997. Huete 1988 mengatakan bahwa Soil adjusted vegetation index SAVI adalah rumusan yang paling bagus untuk penutupan yang rendah. L 1 L SAVI red NIR red NIR + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + + − = ρ ρ ρ ρ Dimana L adalah konstanta yang memperkecil sensitivitas index vegetasi dari reflektansi penutupan tanah. Jika nilai L sama dengan nol, maka SAVI sama dengan NDVI. Untuk vegetasi dengan penutupan sedang, L memiliki nilai sekitar 0.5. Dengan faktor 1+L bisa dipastikan range nilai SAVI sama dengan NDVI, yaitu antara -1 sampai dengan 1. Beberapa contoh algoritma untuk indeks vegetasi yang bisa digunakan tertera pada Tabel 1. Tabel 1 Indeks vegetasi untuk Landsat MSS and TM Formula Tipe Indeks Referensi Red NIR RVI = Ratio vegetation index Tucker 1979 Red NIR Red NIR NDVI + − = Normalized difference vegetation index Tucker 1979 15 L 1 L Red NIR Red NIR SAVI + + + − = Soil adjusted vegetation index Huete 1988 d NIR DVI Re 4 . 2 − = Difference vegetation index Richardson and Wiegand 1977 ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + + − = 0.5 Red NIR Red NIR 100 TVI Transformed vegetation index Richardson and Wiegand 1977

2.2.2 Klasifikasi citra image classification