Transformasi indeks vegetasi Analisis Data

34 1 Memilih pixel training untuk tiap kelas dan menetapkan output yang diinginkan vector d m = 0,9 m = k dan d m = 0,1m ≠ k Ada nilai target yang ANN coba dihasilkan 2 Bobot awal sebagai jumlah random antara 0 dan 1 3 Set frekuensi untuk updating bobot a setelah tiap pixel training sequential b setelah semua pixel training tiap kelas c setelah semua pixel training seluruh kelas batch 4 Batch training umumnya digunakan untuk meminimalkan frekuensi peng- update -an bobot 5 Propagasi data training maju melalui network 6 Setelah tiap pixel training dipropagasi kedepan melalui network, penghitungan output o dan mengakumulasi total error relatif ke output d ∑ ∑ − = = k k k P P o d 2 1 2 2 1 2 ε Ulangi semua pola training P pixel untuk batch training 7 Setelah semua pixel yang ditraining digunakan, penyesuaian bobot w kj dengan: kj kj w LR w ∂ ∂ = Δ ε j S P P k k h S f dS d o d LR k ∑ = − = 1 dimana LR adalah parameter learning rate yang digunakan untuk mengontrol kecepatan convergency 8 Menyesuaikan bobot w ij , dengan: ∑ ∑ = ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = Δ P P i k kj s k k S kj p w S f dS d o d S f dS d LR w k j 1 9 Ulangi langkah 4 sampai 7 sehingga ε threshold

3.4.7 Transformasi indeks vegetasi

35 Tingkat kerapatan kanopi mangrove diketahui melalui analisis indeks vegetasi yang didasarkan pada adanya respon objek penginderaan jauh pada kisaran spektrum radiasi merah dengan inframerah dekat. Indeks vegetasi yang diperoleh merupakan nilai-nilai yang memberikan gambaran tentang tingkat kehijauan vegetasi. Untuk mencari hubungan matematis terbaik antara penutupan kanopi dengan algoritma indeks vegetasi digunakan analisis regresi. Formula indeks vegetasi yang diuji pada penelitian ini ditampilkan pada Tabel 5. Tabel 5 Beberapa formula indeks vegetasi yang dipergunakan pada penelitian No Formula Tipe Indeks Vegetasi Rumus 1 RVI Ratio Vegetation Index Red NIR RVI = 2 TRVI Transformed RVI d NIR TRVI Re = 3 DVI Difference Vegetation Index d NIR DVI Re 4 . 2 − = 4 NDVI Normalized difference vegetation index Red NIR Red NIR NDVI + − = 5 GNDVI Green normalized difference vegetation index Green NIR Green NIR GNDVI + − = 6 SAVI Soil Adjusted Vegetation Index L 1 L Red NIR Red NIR SAVI + + + − = 7 GVI Global Vegetation Index TM7 0.1800 TM5 0.0840 TM4 0.7243 TM3 0.5439 TM2 0.2435 TM1 0.2848 GVI − + + − − − = 8 IPVI Infrared Percentage Vegetation Index 1 NDVI 2 1 IPVI + = 9 SLAVI Specific leaf area vegetation index MIR Red NIR SLAVI + = 36 Dalam analisis regresi dicobakan beberapa model persamaan sebagai berikut: 1 Linear t b b Y 1 + = 2 Logarithmic t b b Y ln 1 + = 3 Inverse t b b Y 1 + = 4 Quadratic 2 2 1 t b t b b Y + + = 5 Cubic 3 2 3 2 1 t b t b t b b Y + + + = 6 Power 1 b t b Y + = atau t b b Y ln 1 ln ln + = 7 Compound t b b Y 1 + = atau 1 ln ln ln b t b Y + = 8 S-curve t b b Y 1 exp + = atau t b b Y 1 ln + = 9 Logistic t b b u Y 1 1 1 + = atau 1 ln ln ln 1 1 b t b u y + = − 10 Growth t b b Y 1 exp + = atau t b b Y 1 ln + = 11 Exponential t b b Y 1 exp = atau t b b Y 1 ln ln + = dimana : Y = persen penutupan kanopi b = konstanta t = hasil formula indeks vegetasi RVI, TRVI, DVI, NDVI, GNDVI, SAVI, GVI, IPVI, SLAVI 37 Pemilihan model terbaik ditentukan dari nilai R 2 koefisien determinasi. Pengujian hipotesis melalui analisis ragam, hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan apakah persen penutupan kanopi Y dengan hasil formula indeks vegetasi t memiliki hubungan yang berarti. Hipotesis yang diuji adalah: H : b i = 0 H 1 : b i ≠ 0 Kriteria uji adalah jika F hit F tabel maka terima H 1 , sebaliknya jika F hit F tabel maka terima H .

3.4.8 Analisis komponen utama