f. Informasi Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai
pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu hal serta memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
sikap terhadap hal tersebut. Pendekatan ini biasanya dilakukan untuk menggunakan kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi
yang berpengaruh terhadap perubahan perilaku, biasanya digunakan melalui media masa.
g. Pengalaman Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang
Azwar, 2009 mengatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama sekali, suatu objek psikologis cenderung akan bersikap
negatif terhadap akan bersikap negatif terhadap objek tersebut. Untuk menjadi dasar pembentukan sikap pengalaman pribadi
haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut dalam
situasi yang melibatkan emosi, penghayatan, dan pengalaman, sehingga akan lebih mendalam dan lama membekas.
6. Cara memperoleh pengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan menurut W. Gulo 2010. Ada beberapa cara yang digunakan oleh manusia untuk memperoleh
pengetahuan, antara lain :
a. Metode Keteguhan Tenacity
Dengan metode ini orang menerima suatu kebenaran karena merasa yakin akan kebenarannya. Unsur keyakinan berperan
dalam metode ini. Bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah, dan bukan berasal dari monyet, diterima sebagai kebenaran
keyakinan agama. b.
Metode otoritas Sesuatu diterima sebagai kebenaran karena sumbernya
mempunyai otoritas untuk itu. Bahwa alam semesta adalah ciptaan Allah diterima sebagai suatu kebenaran karena sumbernya adalah
Al-kitab. Pernyataan dari seorang tokoh tertentu juga diterima sebagai kebenaran karen aia mempunyai keahlian di bidang itu.
c. Metode A Priori Atau Intuisi
Sesuatu diterima sebagai kebenaran semata-mata berdasarkan intuisi.
d. Metode Tradisi
Seseorang menerima suatu kebenaran dari tradisi yang berlaku di dalam lingkungannya. Cara kuno atau tradisional ini dipakai
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah, atau metode penemuan statistik dan logis. Cara-
cara penemuan pengetahuan pada periode ini meliputi :
1 Cara Coba Salah Trial And Eror Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam
memecahkan masalah dan apabla kemungkinan tersebut tidak bisa dicoba kemungkinan yang lain.
2 Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman
merupakan sumber
pengetahuan untuk
memperolah kebenaran pengetahuan. 3 Melalui Jalan Fikiran
Untuk memperoleh pengetahuan serta kebenarannya manusia harus menggunakan jalan fikirannya serta penalarannya.
4 Cara Kekuasaan Atau Otoritas Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-
kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau
tidak. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini biasanya diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaan-
kebiasaan ini diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-
pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, dan pemegang pemerintahan. Dengan kata lain,
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan. Notoatmodjo, 2005
e. Metode Trial And Error
Pengetahuan dengan cara ini diperoleh melalui pengalaman langsung. Sesuatu yang dianggap benar diperoleh sebagai hasil
dari serangkaian percobaan yang tidak sistematis. Mula-mula dicoba , hasilnya salah lagi, dicoba lagi, salah lagi, dicoba lagi
sampai akhirnya ditemukan yang benar. f.
Metode Metafisik Suatu pengetahuan yang dianggap benar diperoleh secara
metafisik. Jawaban terhadap masalah yang ditemukan dalam dunia empiris dicari di dalam dunia supernatural, di dalam dunia
transeden. Pengetahuan yang diperoleh dari ajaran agama atau kepercayaan atau mistik termasuk dalam golongan ini.
g. Metode Ilmiah
Metode ini dilakukan melalui proses dedukasi dan induksi. Permasalahan ditemukan di dalam dunia empiris, dan jawabannya
juga di cari di dalam dunia empiris melalui proses dedukasi dan induksi
yang dilakukan
secara sistematis.
Moh, Nazir
menyebutkan 6 kriteria pada metode ini, yaitu : 1 Berdasarkan fakta,
2 Bebas dari prasangka, 3 Menggunakan prinsip-prinsip analisis,
4 Menggunakan hipotesis, 5 Menggunakan ukuran obyektif, dan
6 Menggunakan teknik kuantitatif Tanpa mengabaikan cara-cara lain, perhatian kita terpusat pada metode
ilmiah ini, yang sering dikacaukan dengan apa yang disebut metode akal sehat. Oleh karena itu, perlu dijelaskan terlebih dahulu perbedaan metode
ilmiah dengan metode akal sehat. Kita memperoleh pengetahuan dengan dua cara W.Gulo, 2010 :
a. Melalui Orang Lain Orang lain memberitahukan kepada kita, baik secara langsung
maupun melalui media, dan apa yang diberitahukan itu ke kita terima sebagai sesuatu yang kita anggap benar. Di keluarga, kita
banyak memperoleh pengetahuan dari orangtua, sejak bayi hingga dewasa. Di sekolah, kita banyak memperoleh pengetahuan dari
guru dan bacaan-bacaan yang ada di perpustakaan. Dalam pergaulan di masyarakat, kita banyak memperoleh pengetahuan
dari teman atau orang-orang yang lain yang kita jumpai. Melalui buku-buku, kita mendapat banyak pengetahuan yang memperkaya
diri kita. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini disebut agreement reality.
b. Pengalaman Diri Sendiri Secara Langsung Orang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik.
Pengetahuan drai pengalaman diperoleh dengan mempelajari pengalaman
kita sendiri.
Pengalaman kita
setiap hari,
jikadirenungkan kambali, akan memberikan banyak pengetahuan. Oleh karena itu, janganlah langsung tidur malam sebelum
merenungkan kembali pengalaman hari itu untuk disyukuri dalam doa. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini disebut
experiental reality. Pengetahuan ibu hamil tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
dalam kehamilan mempengaruhi adanya gejala timbul nya kerusakan di rongga mulut yang akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan pada
gigi dan mulut pada saat kehamilan. Keperluan akan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan untuk diperhatikan.
Adanya kerusakan gigi atau perdarahan dan pembengkakan gusi atau gejala lainnya di rongga mulut akan menimbulkan berbagai gangguan
terutama pada waktu makan. Mencegah timbulnya gangguan di rongga mulut selama masa
kehamilan, perlu diciptakan tingkat kebersihan mulut yang optimal. Pelaksanaan program kontrol plak pentimg dilakukan untuk mencegah
peradangan pada ginggiva akibat iritasi lokal, gangguan keseimbangan hormonal dan kelainan-kelainan di rongga mulut selama masa kehamilan.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh ibu hamil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi
dan mulut selama masa kehamilan, yaitu Sayuti Hasibuan, 2005 :
a. Bila ibu hamil mengalami muntah-muntah, setelah ini segara dibersihkan mulut dengan berkumur-kumur atau menyikat gigi.
b. Mengatur pola makanan 4 sehat 5 sempurna dan menghindari makanan yang bersifat kariogenik.
c. Menyikat gigi secara teratur. d. Memeriksakan keadaan rongga mulut ke dokter gigi. Kunjungan
ke dokter gigi pada masa kehamilan bukanlah merupakan hal yang kontraindikasi.
Pada umumnya, seorang ibu hamil perlu meningkatkan sumber informasi mengenai kesehatan rongga mulut. Oleh karena itu promosi
kesehatan rongga mulut seharusnya diberikan dan diperoleh para ibu hamil sebelum dan selama masa kehamuilan untuk meningkatkan
kesehatan rongga mulut. Untuk itu diperlukan partisipasi dari tenaga kesehatan dalam promosi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil baik oleh
dokter igi dan dokter kandungan Novitha Sri, 2014
B. KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN
1. Kesehatan Gigi Dan Mulut
Kebersihan mulut mempunyai peran penting di bidang kesehatan gigi, karena kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan timbulnya berbagai
penyakit baik lokal maupun sistemik. Secara klinis tingkat kebersihan mulut dinilai dengan criteria Oral Hygiene Index Simplified OHI-S dari Greene