a.  Bila  ibu  hamil  mengalami  muntah-muntah,  setelah  ini  segara dibersihkan mulut dengan berkumur-kumur atau menyikat gigi.
b.  Mengatur  pola  makanan  4  sehat  5  sempurna  dan  menghindari makanan yang bersifat kariogenik.
c.  Menyikat gigi secara teratur. d.  Memeriksakan  keadaan  rongga  mulut  ke  dokter  gigi.  Kunjungan
ke dokter gigi pada masa kehamilan bukanlah merupakan hal yang kontraindikasi.
Pada  umumnya,  seorang  ibu  hamil  perlu  meningkatkan  sumber informasi  mengenai  kesehatan  rongga  mulut.  Oleh  karena  itu  promosi
kesehatan  rongga  mulut  seharusnya  diberikan  dan  diperoleh  para  ibu hamil  sebelum  dan  selama  masa  kehamuilan  untuk  meningkatkan
kesehatan  rongga  mulut.  Untuk  itu  diperlukan  partisipasi  dari  tenaga kesehatan  dalam  promosi  kesehatan  gigi  dan  mulut  ibu  hamil  baik  oleh
dokter igi dan dokter kandungan Novitha Sri, 2014
B. KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN
1. Kesehatan Gigi Dan Mulut
Kebersihan mulut mempunyai peran penting di bidang kesehatan gigi, karena kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan timbulnya berbagai
penyakit  baik  lokal  maupun  sistemik.  Secara  klinis  tingkat  kebersihan  mulut dinilai  dengan  criteria  Oral  Hygiene  Index  Simplified  OHI-S  dari  Greene
dan  Vermillion.  Criteria  ini  dinilai  berdasarkan  keadaan  endapan  lunak  atau debris dan karang gigi atau kalkulus. Parameter tersebut dipengaruhi oleh pola
makan dan kebiasaan mengosok gigi secara benar dan teratur, serta faktor lain seperti  malposisi  dan  maloklusi  gigi,  komposisi  dan  sekresi  Oedijani
Santoso, 2009. Perawatan kesehatan gigi selama kehamilan merupakan bagian penting
dari  perawatan  kesehatan  secara  keseluruhan.  Setiap  tenaga  kesehatan  dapat memainkan peranan penting dalam mendorong calon ibu untuk memeriksakan
kondisi  gigi  dfan mulut  ke fasilitas pelayanan kesehatan  gigi.  Selian itu juga meningkatkan  kesadaran  calon  ibu  tentang  pentingnya  kesehatan  gigi  dan
mulut dan meluruskan kesalah pahaman seperti keyakinan bahwa kehilangan gigi  dan  perdarahan  di  mulut  adalah  “normal”  selama  kehamilan.  Semikian
juga  nyeri  selama  perawatan  gigi  tidak  dapat  dihindari  dan  menunda pengobatan  sampai  setelah  kehamilan  lebih  aman  untuk  ibu  dan  janin
Kementrian Kesehatan RI, 2012
2. Kehamilan
Kehamilan  adalah  suatu  proses  yang  melibatkan  perubahan  anatomi dan  hormonal.  Banyak  ibu  hamil  yang  beranggapan  bahwa  kehamilan  tidak
berhubungan  dengan  keadaan  rongga  mulut.Ternyata  kebersihan  rongga mulut
yang  tidak diperhatikan  selama
periode  kehamilan  dapat mengakibatkan  kelainan-kelainan  di  rongga  mulut  diakibatikan  oleh
ketidakseimbangan hormon seks wanita dan adanya faktor-faktor iritasi lokal dalam rongga mulut selama periode kehamilan  Terpak, C, 2008.
kehamilan  adalah  kejadian  yang  membahagiakan  dalam  budaya  yang memberi  nilai  terhadap  anak.  Ada  budaya  yang  mengganggap  kehamilan
adalah sakit, ada yang mengganggap bahwa kehamilan adalah kejadian ilmiah Ni  Nengah,  2006.Selama  masa  kehamilan,  pada  umumnya  sering  terjadi
perubahan  fisiologis,  seperti  rasa  mulas,  manja  dan  nausea  sehingga mengakibatkan  kebersihan  gigi  dan  mulut  yang  dapat  mengakibatkan  karies
gigi  dan  penyakit  periodontal.  Ibu  hamil  umumnya  akan  mengalami  refleks muntah karena perubahan sistem gastrointesrtinal akibat perubahan hormonal
dan  perubahan  pembesaran  uterus  karena  ibu  hamil  akan  mengalami perubahan hormonal dan fisiologis selama kehamilan maka dari itu ibu hamil
harus  mempunyai  sikap  waspada  atas  perubahan-perubahan  yang  terjadi selama kehamilan Al-Attas, 2007.
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
niadsi  atau  implantasi.  Bila  dihitun  dari  saat  fertilisasi  hingga  lahirnya  bayi, kelahiran  normal  akan  berlangsung  dalam  waktu  40  minggu  atau  10  bulan
atau  9  bulan  menurut  kalender  internasional.  Kehamilan  terbagi  menjadi  3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester 2
15  minggu  minggu  ke-13  hingga  ke-27,  dan  trimester  ketiga  13  minggu minggu ke-28 hingga ke-40 Prawiharjo, 2009.
Pembagian  trimester  kehamilan  menurut  Kementrian  Kesehatan Republik Indonesia 2012 :
a.  Trimester I masa kehamilan 0-3 bulan Pada ssat ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kaang-kadang
sampai  muntah.  Lesu,  mual  dan  muntah  ini  menyebabkan  terjadinya peningkatan  suasana  asam  dalam  mulut.  Adanya  peningkatan  plak
karena  malas  memelihara  kebersihan,  akan  mempercepat  terjadinya kerusakan gigi.
b.  Trimester II masa kehamilan 4-6 bulan Pada  masa  ini,  ibu  hamil  kadang-kadang  masih  merasakan  hal  yang
sama  seperti  pada  trimester  I  kehamilan.  Karena  itu  tetap  harus diperhatikan aspek-aspek yang ada di trimester I.
Selain  itu,  pada  masa  ini  biasanya  merupakan  saat  terjadinya perubahan  hormonal  dan  faktor  lokal  plak  dapat  menimbulkan
kelainan dalam rongga mulut, antara lain : 1.  Peradangan  pada  gusi,  warnanya  merah  kemerahan  dan
mudah  berdarah  terutama  pada  waktu  meyikat  gigi.  Bila timbul pembngkakan mka dapat disertai dengan rasa sakit.
2.  Timbulnya  benjolan  pada  gusi  antara  2  gigi  yang  disebut Epulis  Gravidarum,  terutama  pada  ssi  yang  berhadapan
dengan  pipi.  Pada  keadaan  ini,  warna  gusi  menjadi  merah leunguan  sampai  kebiruan,  mudah  berdarah  dan  gigi  terasa
goyang. Benjolan ini dapat membesar hingga menutupi gigi.
Bila terjadi
hal-hal seperti
ini sebaiknya
segera menghubungi  tenaga  pelayanan  kesehatan  gigi  untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut. c.  Trimester III masa kehamilan 7-9 bulan
Benolan pada gusi antara 2 gigi Epulis Gravidarum diatas mencapai puncaknya pada bulan ketujuh atau kedelapan.  Meskipun keadaan ini
akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan, kesehatan gigi dan mulut  tetap  harus  diperhatikan  dan  dipelihara.  Setalah  persalinan
hendaknya ibu tetap memelihara dan memperhatikan kesehatan rongga mulut, baik untuk ibunya sendiri maupun bayinya. Jika terjadi hal-hal
yang  tidak  biasa  dalam  rongga  mulut,  hubungilah  tenaga  pelayanan kesehatan gigi.
Seluruh tenaga pelayanan kesehatan harus menyarankan kepada ibu hamil bahwa: 1.
Perawatan  gigi  dan  mulut  aman  dan  efektif  dilakukan  selama  kehamilan.  Perawatan  gigi  dan mulut  harus  dikoordinasikan  di  antara  penyedia  pelayanan  kesehatan  gigi  dan  mulut  dengan
dokter kandungannya
2.
Pada trimester I, x-ray hanya dilakukan pada keadaan sangat daryrat untuk mendukung diagnosis dan pengobatan. Jika akan dilakukan harus disertai proteksi dan pengobatan. Jika akan dilakukan
harus disertai proteksi yang maksimal menggunakan apron dan dosis radiasi yang rendah
3. Pengobatan  yang  diperlukan  dapat  diberikan  selama  kehamilan,  namun  periode  waktu  yang