Karakteristik Responden Hasil Analisa Univariat

BAB VI PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan april 2016. Penelitian ini dilakukan dengan sampel sebanyak 45 responden ibu hamil pada Trimester I, II, dan III ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. Pengumpulan menggunakan satu data demografi dan dua jrnis kuesioner yang terdiri dari kuesioner tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut dan kuesioner penilaian kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Berikut ini dijelaskna mengenai hasil penelitian yang terdiri dari analisa univariat, bivariat. Pada akhir pembahasan, peneliti juga menyertakan keterbatasan dari penelitian ini.

A. Hasil Analisa Univariat

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden di wilayah puskesmas ciputat tangerang selatan a. Usia Pada kategori usia dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu dimulai dari usia remaja ahir 17-25 tahun, dewasa awal 26-35 tahun dan dewasa ahir 36-45 ahir Depkes RI,2009. Pada penelitian ini ada 10 responden remaja ahir 17-25 tahun. Secara fisiologis yang ideal untuk hamil adalah 20-35 tahun. Pada usia remaja akhir ini masih rentan untuk mempersiapkan untuk hamil dan melahirkan mempunyai anak karena dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, misalkan, kehamilan pada usia ini masih belum mengetahui apa pentingnya kesehatan gigi dan mulut saat kehamilan karena belum ada pengalaman, ini yang mengakibatkan ada nya masalah kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan contoh nya kehamilan premature atau kelahiran dini pada janin Effendy, 2009. Semakin bertambah usia dapat mempengaruhi cara befikir dan mempunyai pengalaman yang lebih banyak. Sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin banyak Notoatmodjo, 2010. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asiah et,al., 2010 dan Suwanti Wahyuni, 2012 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia dengan pengetahuan. Tetapi belum tentu usia lebih matang memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada pengalaman yang lebih banyak. Sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin banyak karena ada faktor lain seperti pengalaman, pekerjaan, pendidikan dan lingkungan yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya Notoatmodjo, 2010. b. Paritas Pengalaman Kehamilan dan Melahirkan Masalah kehamilan yang paling sering terjadi pada ibu primipara karena mereka belum mempunyai pengalaman dalam kehamilan. Oleh karena itu, ibu primipara perlu diberi penjelasan yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Karena menurut Richard 2009 menyatakan fubsobacterium fusiformis adalah bakteri yang normalnya ada dalam mulut, namun bila dibiarkan berkembang biak, dapat menyebabkan radang gusi dalam kehamilan. Menurut Von Glasersfeld, pengetahuan itu dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang sewaktu dia berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan dapat berarti dua macam. Pertama, bila kita berbicara tentang diri kita sendiri, lingkungan menunjuk pada keseluruhan objek dan semua relasinya yang kita abstraksikan dari pengalaman. Kedua, bila kita memfokuskan diri pada suatu hal tertentu, lingkungan menunjuk pada sekeliling hal itu yang telah kita isolasikan Von, Glasesfeld 1996 dalam Suparno, 2001. Hasil penelitian ini ibu primipara lebih banyak dengan 15 responden 33.3 daripada kelima. Hal ini harus diketahui oleh petugas kesehatan karena ibu primipara lebih resiko tinggi yang akan mempengaruhi hasil kelahiran yang disebabkan oleh ketidaksehataan gigi dan mulut selama kehamilan misalkan, ibu hamil dengan radang gusi saat kehamilan memiliki faktor resiko terjadinya bayi lahir rendah dengan berat badan rendah Hartati, 2011. Seperti penelitian yang dilakukan Retnoningrum pada tahun 2006 di rumah sakit Dr. Kariadi Semarang, melaporkan bahwa radang gusi saat kehamilan pada ibu hamil mempunyai resiko bayi lahir dengan berat badan rendah sebesar 8,75 kali dibandingkan ibu yang tidak mengalami radang gusi saat kehamilan. Maka dari itu ibu primipara harus dalam pengawasan tenaga kesehatan agar menghindari akibat dari ketidak tahuan nya tentang pentingnya kesehatan gigidan mulut selama kehamilan. c. Pendidikan Faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan manusia adalah tingkat pendidikan. Secara teori semakin tinggi pendidikan individu maka semakin mudah mendapatkan informasi dan tingkat pengetahuan seseorang semakin baik Arikunto,2006. Suatu penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan, karena pendidikan seseorang mempengaruhi sikap atau respon yang diberikan terhadap informasi yang ia peroleh Suwanti Wahyuni, 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang tingkat pendidikan nya perguruan tinggi yaitu sebanyak 11 responden 24.4. Tetapi dalam hal ini perlu diteliti kembali, karena banyak faktor untuk mendukung tingkat pengetahuan misalnya pengalaman dalam kehamilan, jika tingkat pendidikan tinggi tetapi dalam status kehamilan primipara yang belum mendapatkan pengalaman dalam kehamilan, maka sebagai tugas kesehatan harus memberikan edukasi atau pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan agar ibu hamil tidak memiliki banyak resiko untuk melahirkan bayi kurang bulan atau kematian bayi Hartati, 2011. d. Pekerjaan Pekerjaan dikelompokkan menjadi 2 yaitu bekerja dan tidak bekerja. Hasil dari penelitian ini didapatkan mayoritas responden tidak bekerja yaitu 41 responden 91.9. Pekerjaan responden berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan. Karena seseorang yang bekerja di luar rumah cenderung memiliki akses yang baik terhadap informasi dibandingkan seseorang yang sehari-hari berada di rumah Arikunto,2006 dalam Malikatul, 2011 e. Trimester Pengetahuan pada ibu hamil tidak dilihat dari berapa usia kehamilan nya tetapi dilihat dari beberapa faktor misal usia ibu ataupun pengalaman dalam kehamilan, karena menurut Notoatmodjo,2010 semakin bertambah usia dapat mempengaruhi cara berfikir dan mempunyai pengalaman yang lebih banyak. Tetapi belum tentu usia yang lebih matang memliki pengetahuan yang lebih baik dari pada pengalaman yang lebih banyak. Sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin banyak Notoatmodjo, 2010 dalam Malikatul, 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan responden Trimester I sebanyak 8 responden 17.8 dan Trimester III sebanyak 15 responden 33.3. Hasibuan 2007 menyatakan bahwa istilah gingivitis atau radang gusi saat kehamilan dibuat untuk menggambarkan keadaan klinis peradangan ginggiva yang terjadi pada kebanyakan ibu hamil. Perubahan gingiva atau radang gusi biasanya mulai terlihat pada kehamilan usia dua bulan atau pada puncak nya pada bulan kedelapan. Menurt penelitian Bedjo, 2014 hasil yang didapatkan bahwa keadaan kesehatan jaringan gingiva pada ibu hamil trimester I sebagian besar dalam kriteria baik 73, sedangkan pada ibu hamil trimester II sebagian besar pada kriteria buruk 64, dan pada ibu hamil trimester III pada kriteria buruk 58. Hal ini disebabkan oleh karena adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama periode kehamilan, serta adanya vaskularisasi yang menyebabkan respon berlebih terhadap faktor iritasi lokal Hartati, 2011. Oleh karena itu saat sebelum kehamilan terjadinya sebagai calon ibu kita harus perhatikan diri sendiri dalam mempersiapkan proses kehamilan agar nanti saat kehamilan tidak adanya resiko tinggi untuk mengalami kejadian yang tidak dinginkan misal, kejadian kelahiran bayi premature akibat dari tidak menjaga kesehatan gig dan mulut selama kehamilan Hartati, 2011. Menurut peneliti pada trimester II membuktikan pada tahap ini perubahan hormon yang terjadi sedang dalam kondisi dominan. Sehingga jelaslan bahwa pada usia kehamilan trimester II dengan adanya prubahan hormonal yang lebih dominan maka menjadikan kasus kerusakan gigi dan mulut atau tingkat kesehatan gigi dan mulut menjad lebih parah dari trimester I, dan III.

2. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Adaptasi Fisiologis Selama Kehamilan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar Tahun 2012

1 56 105

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Wanita Hamil Pengunjung Poliklinik Ibu Hamil (PIH) RSU Dr. Pirngadi Medan terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Masa Kehamilan Periode November-Desember 2009

4 87 92

Hubungan pengetahuan dan sikap dengan pelaksanaan senam hamil (studi pada ibu hamil trimester II dan III) di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatane

6 39 98

Hubungan Antara Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi Dan Pantang Makanan Terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

2 14 169

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

6 42 156

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL(KAJIAN PADA IBU HAMILl DI RUMAH BERSALIN HANDAYANI,SUREN KUTOARJO PURWOREJO)

0 3 2

Kesehatan Gigi Mulut dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut pada Ibu Hamil (Studi Pendahuluan di Wilayah Puskesmas Serpong, Tangerang Selatan) | Anggraini | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 9229 18885 1 PB

0 0 8

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

0 0 8

PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA KARIES GIGI DENGAN SIKAP IBU HAMIL DALAM MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

0 0 10