Pengertian dan Ciri-Ciri Usaha Mikro Klarifikasi Usaha Mikro

2.2. Pengertian dan Ciri-Ciri Usaha Mikro

1. Usaha Mikro Usaha mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40KMK.062003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 100.000.000,00 seratus juta rupiah per tahun. Usaha mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp 50.000.000,00. 2. Ciri-ciri Usaha mikro Ciri–ciri usaha mikro adalah sebagai berikut: 1. Jenis barangkomoditi usahanya tidak terlalu tetap, sewaktu–waktu dapat berganti. 2. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu–waktu dapat pindah tempat. 3. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha. 4. Pengusaha atau SDM nya berpendidikan rata–rata sangat rendah, umumnya tingkat SD dan belum memiliki kewirausahaan yang memadai. 5. Umumnya tidak atau belum mengenal perbankan tetapi lebih mengenal rentenir. 6. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP. Contoh Usaha Mikro yaitu: 1. Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan, dan pembudi daya. Universitas Sumatera Utara 2. Industri makanan dan minuman, dan industri pandai besi pembuat alat–alat. 3. Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar. 4. Peternak ayam, itik dan perikanan. 5. Usaha jasa – jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek, dan penjahit.

2.3. Klarifikasi Usaha Mikro

Usaha mikro mempunyai peran yang sangat vital dalam pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan jumlah investasi yang relatif lebih kecil, maka usaha mikro dapat lebih fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan pasar. Usaha mikro tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal dan karenanya dapat tanggap menangkap peluang untuk substitusi impor dan meningkatkan supply persediaan domestik. Pengembangan usaha mikro dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan struktur sebagai pra-kondisi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan. Disamaping itu dalam kaitan dengan investasi modal di usaha mikro jauh lebih tinggi dari pada yang terjadi di perusahaan besar. Berdasarkan hal tersebut maka pengembangan usaha mikro merupakan elemen kunci dalam setiap strategi penciptaan lapangan kerja dalam negeri. Usaha mikro sebagai pemasok input komponen suatu produk dan jasa mempengaruhi daya saing perusahaan besar, sehingga pengembangan usaha mikro sebagai elemen terpadu dalam strategi daya saing Nasional dan terkait dengan kebijakan kegiatan promosi investasi. Usaha mikro telah menjadi fokus pemberdayaan baik dari aspek manajemen usaha, jiwa kewirausahaan dan pendanaan untuk mengembangkan usahanya, karena berbagai Universitas Sumatera Utara pertimbangan,dimana usaha mikro merupakan terbesar dari kegiatan perekonomian masyarakat.

2.4. Kelemahan dan Keunggulan Usaha Mikro