Metode penelitian METODE PENELITIAN

49

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode analisis dan sintesis, dengan pendekatan system thinking. System thinking adalah metoda berpikir yang digunakan untuk menggambarkan serta menjelaskan bagaimana berbagai komponen dari sistem penyelenggaraan perumahan sederhana di Perumahan Griya Martubung I Medan, berinteraksi dan saling tergantung antara satu dengan lainnya dalam menghasilkan emisi CO 2 . Lebih jauh juga dijelaskan bagaimana interaksi tersebut dapat mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, dan juga mampu memenuhi target-target pertumbuhan ekonomi serta dapat memenuhi kebutuhan sosial dalam ekosistem perumahan sederhana perkotaan. Hal yang dimaksud dengan ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup UU no.32 tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sedangkan lingkungan adalah keseluruhan aspek eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang secara langsung dapat mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme Pringgoseputro dan Srigandono, 1990. Hussey dan Hussey 1997 merekomendasikan 4 empat tipe penelitian: eksploratif, deskriptif, analitis, dan prediktif. Tipe penelitian ini adalah deskriptif- Universitas Sumatera Utara 50 prediktif karena studi ini akan membangun suatu model yang dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku sistem, memprediksi kemungkinan kejadian yang akan datang sebagai masukan dalam proses-proses perencanaan, dan membantu pengambil keputusan maupun pemangku kepentingan memilih solusi terbaik atau desain sistem. Penelitian pengendalian perumahan sederhana perkotaan rendah emisi CO 2 ini bersifat deskriptif analitis. Dengan deskriptif analitis maka, selanjutnya dibangun hipotesa-hipotesa hubungan berbagai komponen sistem perancangan perumahan sederhana dari sistem perumahan sederhana Griya Martubung I Medan dalam mempengaruhi timbulan emisi CO 2 . Sebagai suatu studi fenomena perancangan perumahan sederhana rendah emisi CO 2 , penelitian ini tidak hanya didasarkan pada perspektif disiplin arsitektur semata, tetapi juga didasarkan pada berbagai sudut pandang disiplin yang berkaitan seperti; ilmu lingkungan, sosial, ekonomi, serta hukum, kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan. Namun, sebagai suatu kegiatan ilmiah, penelitian ini tetaplah merupakan penelitian disiplin arsitektur karena perspektif keilmuan lainnya hanyalah pendukung untuk lebih memahami fenomena yang diteliti secara paripurna. Untuk membangun model pengendalian perumahan sederhana dalam sistem perumahan berkelanjutan perkotaan berbasis rendah emisi CO 2 yang sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, maka analisis permasalahan yang ada dilakukan dengan metode kualitatif sehingga diperoleh suatu pengetahuan atau “knowledge”, mengapa komponen-komponen sistem perancangan perumahan sederhana dapat saling berinteraksi menciptakan sistem perumahan rendah emisi CO 2 pada perumahan sederhana perkotaan. Penelitian ini Universitas Sumatera Utara 51 difokuskan pada fenomena sosial yang mencakup 3 tiga elemen utama suatu situasi dari aktifitas sosial yaitu; penghuni perumahan, pemangku kepentingan dan sistem perumahan sederhana berkelanjutan rendah emisi CO 2 di Perumnas Griya Martubung I Medan. Ketiga elemen dimaksud saling berinteraksi secara sinergis. Pada situasi sosial ini dapat diamati dengan cara: a interview mendalam; b pengamatan partisipatif; c kajian dokumen-dokumen. Penelitian difokuskan pada komponen-komponen pembentuk sistem perumahan sederhana rendah emisi CO 2 yaitu berupa parameter-parameter fisik rancangan perumahan sederhana Griya Martubung I Medan seperti; ketinggian bangunan, denah bangunan, iklim, sistem ventilasi udara, pola jalan perumahan, utilitas perumahan, pedestrianisasi, ruang terbuka hijau RTH, kolam buatan, garis sempadan bangunan GSB, material bangunan, luas bidang bukaan vertikal, penggunaan energi minimal untuk menunjang aktifitas rumah tangga, lokasi bangunan, perbandingan antara luas rumah dengan lahan terbuka hijau. Pendekatan analisis dilakukan untuk menyusun model pengendalian berdasarkan perilaku berbagai komponen-komponen perancangan perumahan yaitu berupa parameter-parameter fisik perumahan sederhana rendah emisi CO 2 . Dalam analisis data sedapat dan sedekat mungkin menggunakan rekaman dan transkrip sehingga proses pencarian makna, istilah-istilah, label-label tertentu ataupun pemikiran-pemikiran tertentu yang dapat diambil sebagai pengertian umum common sense. Selanjutnya, proses penyusunan model pengendalian yang dapat dikenali dengan menggunakan berbagai kaidah fisik, dirumuskan dengan menggunakan model Miles dan Huberman 1984 yaitu; berupa reduksi data, display data dan kesimpulan seperti tampak pada gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara 52 Gambar 3.1 Analisis Data Model Interaktif Sumber: Miles dan Huberman, 1984

3.2. Tahapan Penelitan