m
3
jam sedangkan stasiun kerja dryer memiliki kapasitas 10 m
3
jam. Ketidaklancaran produksi ini juga menandakan rendahnya utilitas pada stasiun
kerja. Oleh karena itu penyelesaian yang dilakukan untuk mengatasi ketidaklancaran tersebut adalah dengan melakukan perencanaan kapasitas yang
dapat memaksimisasi utilitas. Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh James C.Chen, dkk pada tahun
2011 yang menunjukkan bahwa metode yang paling efektif untuk meningkatkan performansi produksi adalah dengan melaksanakan perencanaan kapasitas yang
efektif. Perencanaan kapasitas yang efektif tidak hanya dapat memaksimisasi utilitas tetapi juga mengurangi work in process WIP, biaya, dan lain-lain.
Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Nils Altfeld, dkk pada tahun 2011 yang menunjukkan bahwa terjadinya bottleneck berhubungan dengan beban kerja
workload stasiun kerja dan kapasitas yang ada.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka pokok permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah terjadinya ketidaklancaran
produksi yang terjadi pada stasiun kerja dryer yang menyebabkan utilitas menjadi rendah dan akhirnya menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan adanya perencanaan kapasitas yang dapat memaksimisasi utilitas pada lantai produksi.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah menyusun perencanaan kapasitas yang dapat memaksimisasi utilitas pada lantai produksi PT. Tjipta Rimba Djaja.
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu : 1. Menganalisis kapasitas produksi serta kapasitas tersedia pada lantai produksi.
2. Melakukan pengaturan kapasitas terhadap hasil analisis kapasitas. 3. Menganalisis utilitas terhadap perencanaan kapasitas.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini, yaitu: 1. Dapat memberi masukan kepada perusahaan dalam memecahkan masalah
perencanaan kapasitas produksi. 2. Menambah
keterampilan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam memecahkan masalah sebelum terjun ke dunia kerja.
3. Menjadi tambahan literatur di Departemen Teknik Industri yang dapat dijadikan referensi bagi semua pihak yang ingin mengetahui aplikasi dan
prosedur perencanaan kebutuhan kapasitas.
1.5. Asumsi dan Batasan Penelitian
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Tidak ada perubahan proses produksi dan jenis produk di PT. Tjipta Rimba
Djaja selama penelitian. 2. Mesin dan peralatan yang tersedia berada dalam kondisi tidak rusak.
Universitas Sumatera Utara
Sementara batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian dilakukan pada bagian produksi PT. Tjipta Rimba Djaja. 2. Jangka waktu perencanaan produksi hanya dibatasi dalam 12 periode bulan.
3. Sistem produksi pada PT. Tjipta Rimba Djaja bersifat make-to-stock. 4. Varian produk yang diteliti berjumlah dua buah dari grup plywood lima lapis.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana