Latar Belakang Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Intervensi Pihak Asing Atas Konflik Internal Libya Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 1973 yang menghasilkan intervensi militer oleh pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada dan Italia terhadap konflik bersenjata di Libya telah membuka kembali permasalahan klasik antara menghormati kedaulatan suatu Negara State Sovereignity 1 Libya adalah Negara di Timur Tengah yang sudah 42 tahun dipimpin oleh Moammar Khadafi. Situasi dalam negeri yang dinilai tidak banyak membawa perubahan positif bagi rakyat Libya dan disertai dengan adanya efek domino dan dorongan untuk bertindak guna menjunjung dan melindungi hak asasi manusia. 2 Gelombang protes yang dilakukan oleh rakyat Libya tidak membuat Khadafi bersedia mundur. Bentrokan fisikpun tidak terhindarkan dengan aparat keamanan. Keadaan semakin parah dengan sikap Khadafi yang merespon para pengunjuk rasa dan pihak oposisi dengan serangan militer yang menewaskan ribuan penduduk sipil. Menurut runtuhnya kekuasaan Ben Ali di Tunisia dan Husni Mubarak di Mesir telah memicu gelombang protes besar- besaran dari rakyat Libya menuntut agar Khadafi segera mundur dari jabatannya sebagai Presiden Libya. 1 Bahwa kekuasaan berasal dari Negara, sebab adanya Negara adalah kodrat alam.Pada pelaksanaannya penguasalah yang memegang kekuasaan Negara sehinggga dapat menimbulkan pemerintahan yang otoriter seperti pada zaman Mussolini di Italia, Hitler di Jerman, dan sebagainya. Teori ini dikemukakan oleh Jean Bodin dan Georg Jellinek. 2 Reaksi yang terjadi ketika perubahan kecil menyebabkan perubahan lain yang serupa di dekatnya, yang kemudian akan menyebabkan perubahan lain yang serupa, dan begitu juga seterusnya . Sumber dari www.wikipedia.com diakses tanggal 10 November 2011. Universitas Sumatera Utara Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa angka kematian bisa mencapai ratusan orang pada Maret 2011 yang berasal dari pihak pengunjuk rasa dan pasukan pemerintah militer. 3 Kondisi inilah yang menyita perhatian publik internasional, terutama Negara- negara maju. Liga Arab 4 Akhirnya pada tanggal 18 Maret 2011, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1973 terkait dengan krisis di Libya. Resolusi tersebut menetapkan zona larangan terbang di atas wilayah Libya dan mengizinkan Negara-negara anggota untuk mengambil semua langkah yang diperlukan dalam melindungi penduduk sipil dari serangan pasukan pro Khadafi. mengusulkan agar PBB segera menerbitakn zona larangan terbang di atas Libya bagi pesawat-pesawat tempur tentara Pro Khadafi yang digunakan untuk menyerang para demonstran dan oposisi. Keluarnya resolusi tersebut tidak lepas dari peran-peran Negara-negara sekutu 5 Amerika Serikat yang sejak awal memiliki keinginan untuk melakukan intervensi militer untuk menyelesaikan krisis di Libya. Sebagian anggota tetap Dewan Keamanan PBB mendukung resolusi yang memperbolehkan intervensi militer terhadap Libya. Kondisi demikian memaksa Negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization 6 3 Apriadi Tamburaka, Revolusi Timur Tengah, Yogyakarta : Penerbit Narasi. 2011, hal.237 mengambil alih intervensi militer dengan dalih untuk menegakkan berlakunya zona larangan terbang yang diberlakukan di atas wilayah udara Libya. 4 Organisasi Internasional yang beranggotakan 22 Negara Arab. Didirikan oleh Mesir, Libanon, Irak, Arab Saudi Syria, dan Yaman pada tanggal 22 Maret 1945. Bertujuan untuk meningkatkan perekonomian, menyelesaikan persengketaan dan kerjasama politik. Sumber www.arableagueonline.org , diakses tanggal 13 November 2011. 5 David Akhmad Ricardo, Khadafi Jagoan Tanah Arab, Jakarta : PT.Buku Kita.2011,hal.23 6 Pakta Pertahanan Atlantik Utara merupakan organisasi internasional yang dibentuk berdasarkan North Atlantic Treaty pada 4 April 1949. Beranggotakan 28 negara yang dimana Negara-negara anggotanya setuju untuk bersama menjaga pertahanan dalam menanggapi serangan oleh pihak ketiga. Sumber dari What is NATO? www.nato.int diakses tanggal 12 November 2011. Universitas Sumatera Utara Selang beberapa minggu berlangsungnya intervensi militer yang diharapkan bisa menghentikan aktifitas tentara pro Khadafi tersebut, ternyata keberadaan tentara NATO di Libya tidak sedikit mengakibatkan jatuhnya korban jiwa baik pihak militer maupun penduduk sipil Libya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan kontroversi mengenai legalitas dari intervensi militer tersebut. Terlepas dari motif politik yang ada, jika dilihat dari perspektif hukum internasional maka ada 2 hal pokok yang mendasari kontradiksi intervensi Negara-negara NATO ke Libya. Pertama, bahwa Hukum internasional menjunjung tinggi prinsip non-intervensi, dalam arti bahwa negara lain atau organisasi internasional manapun pada dasarnya tidak berhak untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri suatu Negara. Kedua, intervensi militer yang awalnya didesain dalam rangka melindungi rakyat sipil di Libya dari tentara Pro Khadafi, justru malah mengakibatkan jumlah korban bertambah menjadi ribuan jiwa dan puluhan ribu lainnya terpaksa harus mengungsi. Hal ini telah mengundang protes keras dari dunia internasional khususnya China dan Rusia. 7 Berdasarkan uraian di atas maka penting dikaji secara hukum hal-hal yang berkaitan dengan intervensi pihak asing dan peran resolusi Dewan Keamanan PBB dalam konflik internal Libya. Biar bagaimanapun segala tindakan yang mengakibatkan jatuhnya korban yang tidak bersalah tidak bisa dibenarkan.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa Terhadap Negara-Negara Berkonflik (Kasus Invasi Irak Ke Kuwait 1990 Dan Perang Korea 1958 Ditinjau Dari Segi Hukum Internasional)

2 66 93

Pertanggungjawaban North Atlantic Treaty Organization (NATO) Terhadap Pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB No.1973 Dalam Konflik Di Libya

4 102 110

KEWENANGAN DEWAN KEAMANAN PBB TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK NON-INTERNASIONAL DI LIBYA TAHUN 2011.

0 3 15

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI KEWENANGAN DEWAN KEAMANAN PBB TERHADAP KEWENANGAN DEWAN KEAMANAN PBB TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK NON-INTERNASIONAL DI LIBYA TAHUN 2011.

0 3 12

PENDAHULUAN KEWENANGAN DEWAN KEAMANAN PBB TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK NON-INTERNASIONAL DI LIBYA TAHUN 2011.

0 2 18

PENUTUP KEWENANGAN DEWAN KEAMANAN PBB TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK NON-INTERNASIONAL DI LIBYA TAHUN 2011.

0 3 5

LEGALIBERDA LEGALITAS PELAKSANAAN INTERVENSI KEMANUSIAAN DI LIBYA BERDASARKAN RESOLUSI DEWAN KEAMANAN PBB NOMOR 1973 TAHUN 2011 DITINJAU DARI BAB VII PIAGAM PBB.

0 2 11

PENDAHULUAN LEGALITAS PELAKSANAAN INTERVENSI KEMANUSIAAN DI LIBYA BERDASARKAN RESOLUSI DEWAN KEAMANAN PBB NOMOR 1973 TAHUN 2011 DITINJAU DARI BAB VII PIAGAM PBB.

0 3 20

Efektivitas Resolusi Dewan Keamanan Terhadap Negara Anggota PBB Yang Melanggar Prinsip-prinsip Hukum Internasional Berdasarkan Pasal 2 Piagam PBB.

0 1 1

KONFLIK ISRAEL-PALESTINA (STUDI (STUDI KASUS KASUS KASUS RESOLUSI RESOLUSI RESOLUSI DEWAN DEWAN DEWAN KEAMANAN KEAMANAN KEAMANAN PBB PBB PBB NOMOR NOMOR NOMOR 1860 1860 1860 TAHUN TAHUN TAHUN 2009) 2009)

0 1 70