Rumah Sakit Umum Daerah RSUD

Dari ketiga pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa strtatifikasi sosial adalah cara pembedaan masyarakat berdasarkan jenjang atau strata tertentu yang bertingkat-tingkat, dari mulai strata terendah sampai dengan tertinggi.

2.8 Rumah Sakit Umum Daerah RSUD

Rumah Sakit Umum Daerah RSUD adalah rumah sakit milik pemerintah KabupatenKota yang diperuntukkan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayahnya PP No 41 thn 2007. Rumah Sakit Daerah adalah Rumah Sakit milik pemerintah propinsi, kabupatenkota yang berlokasi di daerah propinsi, kabupaten, dan kota. Pemerintah daerah adalah Kepala daerah beserta perangkat daerah otonom lain sebagai badan eksekutif daerah dan sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota dibidang kesehatan adalah Dinas Kesehatan. Dalam pengelolaannya rumah sakit publik berdasarkan pengelolaan badan layanan umum atau daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan PP No 41 thn 2007. Rumah sakit daerah berkedudukan sebagai lembaga teknis daerah yang dipimpin oleh kepala dengan sebutan direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah, melalui sekretaris daerah. Tugas dan fungsi rumah sakit daerah menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 2002 adalah: Universitas Sumatera Utara 1.Tugas rumah sakit daerah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan kuratif, pemulihan rehabilitatif, upaya peningkatan promotif dan pencegahan terjadinya penyakit preventif serta melaksanakan upaya rujukan. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit 2.Fungsi rumah sakit sebagai penyelenggara: pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan non medis, pelayanan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pengelolaan administrasi dan keuangan. Jumlah personel pada rumah sakit daerah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit Daerah berdasarkan beban kerja, azas manfaat, efisiensi dan efektivitas serta bersifat hemat struktur dan kaya fungsi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, rumah sakit daerah mempunyai hubungan koordinatif dan fungsional dengan dinas kesehatan dan dalam pelayanan kesehatan mempunyai hubungan jaringan pelayanan terkait dengan institusi pelayanan kesehatan lainnya. Kebutuhan akan layanan rumah sakit yang bermutu semakin meningkat seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dan derajat kesehatan Universitas Sumatera Utara masyarakat. Dalam beberapa tahun belakangan ini, industri rumah sakit Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup berarti dengan diterbitkannya berbagai peraturan dan perundang-undangan yang bertujuan untuk mendorong investasi dan menciptakan kondisi bisnis dan jasa rumah sakit yang lebih baik. Pada tahun 2008, jumlah rumah sakit di Indonesia mencapai 1.320 rumah sakit Depkes, 2009, atau bertambah sebanyak 86 rumah sakit dari posisi tahun 2003. Dari total 1.320 rumah sakit ini, 657 diantaranya adalah milik swasta dengan rata-rata pertumbuhan jumlah rumah sakit per tahun sekitar 1,14. Sisanya merupakan rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah Depkes, PemprovPemkabPemkot, TNIPolri, dan BUMN. 2.9 Landasan Teori RSUD Swadana Tarutung sebagai sarana kesehatan milik pemerintah di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara ditujukan untuk melayani masyarakat atau penduduk di wilayahnya. Dengan demikian. seyogianya penduduk yang membutuhkan pelayanan kesehatan memanfaatkan jasa pelayanan rumah sakit tersebut. Konsep pemanfaatan pelayanan kesehatan rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mengacu teori Anderson 1974 dalam Notoatmodjo 2005, sebagaimana diuraikan pada skema berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Landasan Teori Sumber : Anderson 1974 dalam Notoatmodjo 2005 Kepercayaan kesehatan health belief sebagaimana dikemukakan Anderson 1974, mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, yaitu meliputi: penilaian terhadap status sehat sakit, sikap terhadap pelayanan kesehatan, pengetahuan tentang penyakit. Sehubungan dengan kajian dalam penelitian ini tentang pemanfaatan rumah sakit, maka aspek sikap, persepsi dan pengetahuan difokuskan tentang rumah sakit. Pemanfaata n Pelayanan Karakteristik Predisposisi a. Demografi umur, jenis kelamin, status perkawinan b. Struktur sosial Pendidikan, ras, pekerjaan, jumlah keluarga, suku, agama, perpindahan tempat tinggal c. Kepercayaan Kesehatan Penilaian persepsi terhadap status sehat sakit, sikap terhadap pelayanan kesehatan, Karakteristik Pendukung a. Kemampuan keluarga penghasilan, asuransi kesehatan, sumber lain, dukungan keluarga dan teman b. Komunitas jumlah sarana pelayanan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan, rasio penduduk dengan tenaga kesehatan dan lokasi Karakteristik Kebutuhan a. Perasaan subjektif tentang penyakit jumlah hari sakit, gejala dan keluhan yang dirasakan b. Evaluasi klinis gejala dan keluhan berdasarkan aspek klinik Universitas Sumatera Utara

2.10 Kerangka Konsep