Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi tentang Pelayanan Kesehatan di Wilayah kerja RSU Swadana Tarutung
Kategori Persepsi n
a. Baik 6
5,4 b. Sedang
16 14,4
c. Kurang 89
80,2
Jumlah 111
100,0
4.6 Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Hasil penelitian tentang pemanfaatan RSU Swadana Tarutung diukur dari
frekuensi kunjungan ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, ditemukan sebanyak 88 orang 79,3 yang belum pernah memanfatkan RSU
Swadana Tarutung, sedangkan yang sudah pernah memanfatkan hanya 23 orang 20,7. Dari 23 orang yang pernah memanfaatkan RSU Swadana Tarutung,
ditemukan 14 orang 12,6 dengan frekuensi pemanfaatan 1 kali, selebihnya dengan frekuensi 2 kali, 3 kali dan 4 kali, seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Frekuensi Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung n
a. Belum pernah 88
79,3 b. 1 kali
14 12,6
c. 2 kali 5
4,5 d. 3 kali
3 2,7
e. 4 kali 1
0,9
Jumlah 111
100,0
Hasil pengukuran pemanfaatan RSU Swadana Tarutung kemudian dikategorikan, maka ditemukan 79,3 responden dalam kategori tidak
memanfaatkan, sedangkan selebihnya yang memanfaatkan seperti pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Kategori Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung Jumlah
Persen
a. Tidak memanfaatkan 88
79,3 b. Memanfaatkan
23 20,7
Jumlah 111
100,0
Alasan responden yang belum pernah memanfaatkan RSU Swadana Tarutung karena berdasarkan informasi yang diperolah dari keluarga, teman atau orang lain
yang pernah memanfaatkan menyatakan bahwa pelayanan rumah sakit tersebut kurang baik, khususnya petugas kesehatan perawat serta fasilitas rumah sakit yang
kurang mendukung. Beberapa responden memberikan alasan bahwa penyebab tidak memanfaatkan
RSU Swadana Tarutung karena kurangnya informasi yang bersifat promosi yang dilakukan pemerintah, khususnya manajemen rumah sakit, sehingga massyarakat
kurang mengetahui keberadaan rumah sakit tersebut sebagai pusat rujukan di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara.
4.7 Tabel Silang Pengetahuan, Sikap dan Persepsi dengan Pemanfaatan RSU
Swadana Tarutung
Untuk mengetahui perincian masing-masing kategori variabel bebas pengetahuan, sikap dan persepsi dengan variabel terikat pemanfaatan RSU
Swadana Tarutung disajikan dalam tabel silang cross-tab dengan hasil seperti uraian berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel silang antara pengetahuan dengan pemanfaatan RSU Swadana Tarutung menunjukkan bahwa dari 17 responden yang mempunyai pengetahuan tentang RSU
Swadana Tarutung yang baik, terdapat sebanyak 14 orang 82,4 diantaranya yang memanfaatkan RSU Swadana Tarutung. Sedangkan dari 83 responden yang
mempunyai pengetahuan tentang RSU Swadana Tarutung yang kurang, terdapat sebanyak 79 orang 95,2 diantaranya yang tidak memanfaatkan RSU Swadana
Tarutung. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,0000 0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan RSU Swadana Tarutung.
Tabel 4.10 Hubungan Pengetahuan dengan Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Pengetahuan
Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Jumlah Chi
Square
Tidak memanfaatkan Memanfaatkan
n n
Kurang 79
95.2 4
4.8 83
100.0 0,000
Sedang 6
54.5 5
45.5 11
100.0 Baik
3 17.6
14 82.4
17 100.0
Tabel silang antara sikap dengan pemanfaatan RSU Swadana Tarutung menunjukkan bahwa dari 8 responden yang mempunyai sikap tentang RSU Swadana
Tarutung yang baik, seluruhnya memanfaatkan RSU Swadana Tarutung. Sedangkan dari 89 responden yang mempunyai sikap tentang RSU Swadana Tarutung yang
kurang, terdapat sebanyak 85 orang 95,5 diantaranya yang tidak memanfaatkan RSU Swadana Tarutung. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,0000 0,05, dengan
demikian terdapat hubungan antara sikap dengan pemanfaatan RSU Swadana Tarutung.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Hubungan Sikap dengan Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Sikap
Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Jumlah Chi
Square
Tidak memanfaatkan Memanfaatkan
n n
Kurang 85
95.5 4
4.5 89
100.0 0,000
Sedang 3
21.4 11
78.6 14
100.0 Baik
0.0 8
100.0 8
100.0
Tabel silang antara persepsi dengan pemanfaatan RSU Swadana Tarutung menunjukkan bahwa dari 6 responden yang mempunyai persepsi tentang RSU
Swadana Tarutung yang baik, seluruhnya memanfaatkan RSU Swadana Tarutung. Sedangkan dari 89 responden yang mempunyai persepsi tentang RSU Swadana
Tarutung yang kurang, terdapat sebanyak 85 orang 95,5 diantaranya yang tidak memanfaatkan RSU Swadana Tarutung. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,0000
0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan dengan pemanfaatan RSU Swadana Tarutung.
Tabel 4.12 Hubungan Persepsi dengan Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Persepsi
Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Jumlah Chi
Square
Tidak memanfaatkan Memanfaatkan
n n
Kurang 85
95.5 4
4.5 89
100.0 0,000
Sedang 3
18.8 13
81.3 16
100.0 Baik
0.0 6
100.0 6
100.0
4.8 Analisis Multivariat
Untuk menganalisis pengaruh : pengetahuan, sikap dan persepsi sebagai indikator dari kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terhadap
Universitas Sumatera Utara
pemanfaatan RSU Swadana Tarutung digunakan uji regresi logistik berganda multiple logistic regression.
Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik ganda yaitu salah satu pendekatan model matematis untuk menganalisis pengaruh
beberapa variabel independen terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi
logistik ganda metode enter adalah variabel yang mempunyai nilai p0,25 pada analisis bivariatnya.
Berdasarkan analisis bivariat diketahui seluruh variabel bebas pengetahuan, sikap dan persepsi mempunyai nilai p0,25, sehingga diikutsertakan dalam
multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda seperti pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Hasil Uji Multivariat Regresi Logistik
Variabel Kepercayaan Masyarakat Koefisien B
Exponen B Odds Ratio
P
Sikap
0,557 1,745
0,000
Persepsi
0,305 1,356
0,021
Pengetahuan
0,422 1,525
0,042
Constant
-24,397 0,000
0,000 Nagelkerke R Square = 86,3
Dari hasil analisis multivariat pada Tabel 4.13 di atas diketahui bahwa variabel kepercayaan tentang pelayanan kesehatan yang diukur dari faktor
pengetahuan, sikap dan persepsi berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan RSU Swadana Tarutung, dengan rincian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Pengaruh Sikap terhadap Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung Berdasarkan hasil uji regresi logistik pengaruh sikap terhadap pemanfaatan
RSU Swadana Tarutung diperoleh nilai probabilitas p=0,000, dengan odds ratio OR 1,745, artinya responden yang memiliki sikap kategori baik mempunyai
peluang untuk memanfaatkan RSU Swadana Tarutung 1,745 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang sikapnya tentang pelayanan kesehatan kategori
sedang dan kurang. b. Pengaruh Persepsi terhadap Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Berdasarkan hasil uji regresi logistik pengaruh persepsi terhadap pemanfaatan RSU Swadana Tarutung diperoleh nilai probabilitas p=0,021, dengan odds ratio
OR 1,356, artinya responden yang memiliki persepsi kategori baik mempunyai peluang untuk memanfaatkan RSU Swadana Tarutung 1,356 kali lebih besar
dibandingkan dengan responden yang persepsinya tentang pelayanan kesehatan kategori sedang dan kurang.
c. Pengaruh Pengetahuan terhadap Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung Berdasarkan hasil uji regresi logistik pengaruh pengetahuan terhadap
pemanfaatan RSU Swadana Tarutung diperoleh nilai probabilitas p=0,042, dengan odds ratio OR 1,525, artinya responden yang memiliki pengetahuan kategori baik
mempunyai peluang untuk memanfaatkan RSU Swadana Tarutung 1,525 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang pengetahuannya tentang pelayanan
kesehatan kategori sedang dan kurang.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 3 tiga indikator variabel kepercayaan tentang pelayanan kesehatan diuji secara bersamaan dengan regresi
logistik, seluruhnya berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu pemanfaatan RSU Swadana Tarutung dengan nilai Nagelkerke R Square = 0,863, artinya kemampuan
faktor sikap, persepsi dan pengetahuan dalam menjelaskan variasi pemanfaatan RSU Swadana Tarutung sebesar 86,3, selebihnya 100-86,3 = 13,7 dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini. Berdasarkan hasil uji regresi logistik tersebut, maka dapat dibuat model
persamaan regresi untuk mengidentifikasi probabilitas pemanfaatan RSU Swadana Tarutung sebagai berikut:
tahuan .422penge
epsi 0.305pers
p 0.557sika
24.397 1
1 +
+ +
− −
+ =
e p
Dilihat dari nilai koefisien regresi, variabel sikap terhadap pelayanan kesehatan mempunyai nilai tertinggi 0,557, artinya faktor sikap tentang pelayanan
pelayanan kesehatan yang paling besar dominan memengaruhi pemanfaatan RSU Swadana Tarutung.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Sikap terhadap Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung
Berdasarkan hasil uji statistik regresi logistik berganda, diketahui faktor pengetahuan dalam kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
berpengaruh terhadap Pemanfaatan RSU Swadana Tarutung oleh masyarakat yang berada di wilayah kerja RSU Swadana Tarutung.
Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa sikap masyarakat terhadap RSU Swadana Tarutung sebagai unit pelayanan maupun petugas dokter,
perawat serta petugas laboratorium serta fasilitas kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut akan menentukan apakah masyarakat di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara
memanfaatkan rumah sakit tersebut. Proses masyarakat di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara dalam memberikan
sikap terhadap RSU Swadana Tarutung sebagai sarana pelayanan kesehatan yang diperuntukkan bagi masyarakat merupakan suatu mekanisme mental yang
mengevaluasi, membentuk pandangan, mewarnai perasaan dan akan ikut menentukan kecenderungan perilaku masyarakat untuk memanfaatkan atau tidak memanfaatkan
rumah sakit tersebut. Sebagaimana diungkapkan Azwar 2007 bahwa fenomena sikap yang timbul tidak saja ditentukan oleh keadaan objek yang sedang dihadapi
tetapi juga dengan kaitannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi di saat sekarang, dan oleh harapan-harapan untuk masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara