Anthony Comstock. Lebih lanjut G. Edward Evans menjelaskan Comstock sebagai sosok yang lugas dan tidak mudah menyerah
: “Anthony Comstock was a person of strong beliefs and personality, whose efforts to control the
reading materials of Americans were so vigorous and successfull that a word was added to the English languange
– Comstockery.”
58
Comstcok yang bekerja di departemen kepolisian mendedikasikan pemikirannya
terhadap gagasan pengendalian berbagai literatur dan bahan bacaan yang berpotensi menimbulkan tindakan seksual ilegal serta perbuatan intoleran
yang kemudian dikenal sebagai “Comstock Laws”.
59
Comstock meyakini bahwa dengan melakukan censorship terhadap obscene literature akan menjadi lompatan besar dalam upaya membasmi
pornografi di masyarakat. Dampak diberlakukannya hukum tersebut, segala literatur tercetak yang akan disebarkan kepada warga masyarakat harus
melalui proses pengecekan terlebih dahulu. Terkadang, jika otoritas setempat kurang tanggap dalam melakukan pengecekan, masyarakat tidak
segan untuk melakukan self-censorship terhadap literatur yang kurang pantas. Dan melakukan tekanan terhadap toko-toko buku guna menjual
literatur yang dianggap bermoral saja.
60
Dengan fakta-fakta yang peneliti paparkan memberikan gambaran lain terhadap censorship yang memiliki kapasitas sebagai penjaga stabilitas
keamanan negara dan juga moral individu di dalam masyarakat. Maka
58
G. Edward Evans, Developing Library and Information Center Collection Colorado: Libraries Unlimited, 1987, h. 398-399.
59
https:en.wikipedia.orgwikiComstock_laws
60
Evans, Developing Library, h. 399.
dengan demikian telah menunjukkan bahwa wacana censorship memiliki kebenaran jamak.
78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ditemukan oposisi biner di dalam gagasan censorship berdasarkan
kerangka logika teks AKI yang bersifat konstruktif. 2.
Gagasan teoritis yang diajukan teks mengenai fenomena censorship mempunyai basis epistemologi yang lemah. Terbukti ketika dibuka
standar pemaknaan yang lebih luas dari yang diajukan teks, teks kehilangan penalarannya sebagai akibat dari pengoperasian perspektif
dekonstruksi. 3.
Teks AKI enggan melakukan usaha korelasi keilmuan yang notabenenya masih terdapat di dalam teks, sehingga berakibat
absurdnya tataran konseptual yang diajukan teks.
B. Saran
1. Perlu disusun teks keilmuan yang mampu mengantisipasi fenomena
censorship, mengingat potensi dampak yang mungkin ditimbulkan
atas fenomena censorship.
2. Teks AKI perlu melakukan usaha korelasi keilmuan yang tersedia di
dalam teks itu sendiri. Karena gagasan lain yang terdapat di teks
memiliki potensi untuk dijadikan solusi atas permasalahan censorship.
3. Perlu
dilakukan penyusunan
kerangka pengembangan
ilmu perpustakaan dengan menggunakan paradigma lintas ilmu. Usaha ini
peneliti anggap penting sebagai langkah antisipasi akan kemungkinan munculnya argumentasi yang rapuh dalam teks-teks keilmuan
perpustakaan kedepannya.
80
DAFTAR PUSTAKA
Barker, Chris. Cultural Studies: Studi dan Praktek. Yogyakarta: Bentang Perkasa, 2005.
Baroroh, Niswah. “Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 5, No. 2, September 2013.
Baez, Fernando. Pengahancuran Buku dari Masa ke Masa. Jakarta: Marjin Kiri, 2013.
Bertens, K., ed. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Blasius Sudarsono. Antologi Kepustakawanan Indonesia, Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia, 2006.
Borradori, Giovanna. Filsafat dalam Masa Teror: Dialog dengan Jurgen Habermas dan Jacques Derrida. Jakarta: Kompas, 2005.
Critchley, Simon. The Ethics of Deconstruction: Derrida Levinas. Oxford and Cambridge: Blackwell Publishers, 1992.
Durkheim, Emile. Sosiologi dan Filsafat. Jakarta: Erlangga, 1991. Durkheim, Emile. Suicide: A Study in Sociology. London: Routledge, 2005.
Evans, G. Edward. Developing Library and Information Center Collection. Colorado: Libraries Unlimited, 1987.
Giddens, Anthony. Sosiologi: Sejarah dan Berbagai Pemikirannya. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2008.
Hardiman, F. Budi. Filsafat Fragmentaris. Yogyakarta: Kanisius, 2007. Hardiman.
Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar menuju ‘Sein und Zeit’. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2003.
Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2012.
Hobson, Marian. Jacques Derrida: Opening Lines. London: Routledge, 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
2008.
Knuth, Rebecca. Libricide: The regime-sponsored destruction of books and libraries in the twentieth century. Westport, Conn.: Preager, 2003.
Moh. Nazir. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011. Muhammad Al-Fayyadl. Derrida. Yogyakarta: Lkis, 2011.
Norris, Christopper. Deconstruction: Teory and Practice. Jogjakarta: Ar-ruzz, 2003.
Nugroho, Sapto Aji. “Novel L’Assommoir Karya Emile Zola: Sebuah Kajian
Sosiologi Mikro Georg Simmel”. Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, 2013.
Piliang, Yasraf Amir. Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya Matinya Makna. Bandung: Matahari, 2012.
Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007.
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial PostModern.
Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2010. Ritzer, George dan Douglas J. Goodman, ed. 6. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2011. Russel, Bertrand. Sejarah Fislafat Barat: dan Kaitannya dengan kondisi sosio-
politik dari zaman kuno hingga sekarang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Silverman, Hugh J. Textualities: Between Hermeneutics and Deconstruction. New York: Routedge, 1994.
Sulistyo Basuki. Pengantar ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia, 1993. Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 2011. Yusuf, Iwan Awaluddin. dkk. Pelarangan Buku di Indonesia: Sebuah Paradoks
Demokrasi dan Kebebasan Berekspresi. Yogyakarta: Pemantau Regulasi dan Regulator Media, 2010.
Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004.