Ta Marbûtah PENUTUP

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al- Qur’an al-Karim adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw untuk mengeluarkan manusia dari alam gelap gulita menuju alam terang benderang. Rasulullah Saw menyampaikan al-Qur ’an itu kepada orang- orang Arab. Mereka dapat memahami ajaran agama yang dibawa Rasulullah. 1 Bahasa al- Qur’an pun sangat indah. Begitu indah dan mempesona sehingga karya syi’ir yang sudah ada ternyata tak menyamai nilai sastranya. Syi’ir temasuk dalam sastra. Sastra merupakan ekspresi bebas. Sastra bukan sesuatu tanpa aturan dan rumusan. Hal ini bisa dibuktikan dengan munculnya beragam ilmu sastra yang menentukan kualitas karya sastra yang dianalisa. Dalam tradisi ilmu sastra Arab ada yang dikenal dengan istilah, balaghah atau yang disebut dengan retorika bahasa. Balaghah setelah menjadi ilmu, mempunyai rumusan-rumusan tertentu yang digunakan sebagai basis konkretisasi sastra dan tolak ukur keindahan dan ke- balaghah-an karya sastra. Balaghah merupakan ilmu sastra di atas kajian morfologi dan sintaksis. Kajian balaghah berpijak pada kedua ilmu tersebut, yang secara teori prasyarat mempelajari balaghah harus menguasai gramatika bahasa yang merupakan 1 Mudzakir As, Studi Ilmu- ilmu Qur’an.Bogor: Litera Nusantara, 2011 Cet. Ke-14, h.1. 2 pembahasan tentang morfologi dan sintaksis. Dalam gramatika bahasa Arab dikenal istilah Nahwu yang pararel dengan sintaksis, dan Sharf yang pararel dengan morfologi. 2 Al-Qur ’an yang merupakan kitab Allah yang menjadi sumber syariat Islam selain dikaji isinya juga sering dikaji bahasanya. Untuk menyingkap keindahan bahasa al-Qur ’an, banyak sarana ilmu yang dibutuhkan, di antara ilmu yang terpenting adalah ilmu balaghah. Hal ini dikatakan oleh Ali Al Jarim dan Musthafa Amin, bahwa Ilmu balaghah adalah suatu disiplin ilmu yang berlandaskan kepada kejernihan jiwa dan ketelitian menangkap keindahan dan kejelasan perbedaan yang samar di antara macam-macam uslub ungkapan. 3 Al-Qur ’an memiliki tingkat fashahat dan balaghah yang tinggi, sehingga untuk memahaminya haruslah betul- betul memahami ilmu balaghah. Banyak yang dibahas dalam ilmu balaghah salah satunya struktur kalimat perintah amr. Kalimat bermacam-macam jenisnya, yaitu kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat berita, dan sebagainya. Kalimat perintah dilihat dari taraf reaksi tindakan yang diharapkan dibedakan adanya a kalimat perintah yang tegas, b kalimat perintah yang biasa, dan c kalimat perintah yang halus. 4 Jika kalimat perintah amr dilihat dari pandangan balaghah yakni ilmu ma’ani. Peneliti menemukan banyak kalimat perintah. Di antaranya, kalimat 2 Ibnu Burdah, Menjadi Penerjemah Metode dan Wawasan Menerjemah Teks Arab, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2004, cet. Ke-1 h. 75. 3 Ali Al-Jarim dan Musthafa Amin, Terjemahan Al-Balaghatul Waadhihah.Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2015 Cet. Ke-10, h. 6. 4 Abdul Chaer, Sintaksis Bahasa Indonesia Pendekatan Proses. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009 Cet. Ke-1 h. 197.