Al- Qur’an Bacaan Mulia

46 2. Kontroversi Al- Qur’an Bacaan Mulia Setelah Al- Qur’an Bacaan Mulia terbit. Banyak dari para peneliti, para tokoh agama dan lembaga-lembaga. Seperti Dewan Dakwah Islamiyah DDI dan IKMI dan Team peneliti Bacaan Mulia H.B. Jassin. Team peneliti Bacaan Mulia H.B. Jassin memberikan kritikan tentang al- Qur’an Bacaan Mulia berwajah Puisi: Sebagai bahan perbandingan Team Peneliti pergunakan kitab-kitab Tafsir dan terjemah-terjemah sebagai tersebut di bawah ini: Tafsir Al-Maraghi, Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Kasysyaf, Tafsir Fie Zilalil Qur’an, Tafsir Al-Azhar HAMKA, Tafsir Al-Qur’anul Karim H.A. Halim Hasan dan kawan-kawan, Terjemahan Departemen Agama, Terjemahan Al-Furqan A. Hasan, Terjemahan Mahmud Yunus dan lain-lain. Sebagaimana kita maklumi, bahwa Kitab Suci Al- Qur’an Al-Karim adalah satu- satunya Mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw. Yang merupakan wahyu da ri Allah swt. Kemu’jizatan al-Qur’an terletak pada keindahan sastra dan susunan kata sekaligus sejalan dengan keindahan isi kandungan maknanya, sehingga tidak bisa ditandingi oleh sastrawan masa lampau maupun sastrawan masa kini. Dari sumber keindahan sampai keindahan rangkaian kalimat dan tata bahasa yang ada di dalamnya, maka tumbuhlah kemudian ilmu-ilmu: Sharaf, Nahwu, Balaghah, Ma’ani, Bayan, Mantiq dan sebagainya. Dan ilmu-ilmu tersebut itu akhirnya menjadi pegangan mutlak bagi para Ulama Mufassirin. 47 Lepas dari maksud menilai keahlian Sastrawan Dr. H.B. Jassin. Menurut pengamatan team Peneliti, dari hasil gubahan dia , terjemah Puitis “Bacaan Mulia” nyata benar terjadi kehilapan-kehilapan, penyimpangan-penyimpangan, yang jauh dari tafsir terjemahlain yang pernah team peneliti jumpai. Dalam hal ini team peneliti catat sebagai berikut: a. Tidak mengindahkan seluk-beluk bahasa al-Qur’an sehingga banyak kalimat yang diterjemahkan bukan semestinya. b. Merusak kaidah Lughat Arab, dengan meniadakan dan mengalih- pindahkan kalimat-kalimat yang berpungsi penting dalam tata-bahasa, misalnya kedudukan dhamir, athaf, badal, hal, qasam, masdar, mubtada, jama’. Khabar, fa’il, maf’ul, tauhid, istisna’, mufrad, mutasnna dan sebagainya. c. Banyak kalimat yang diterjemah atau tidak diterjemah demi selera puisi. Catatan koreksian ‘Bacaan Mulia’ H.B Jassin ةحافلا قروس: ٓقمۡݠقيٓ قݑقݖٰ قم ٓقݚيقكِٱ ٓ ٤ yang merajai hari perhitungan Pada umumnya ulama ahli Tafsir mengartikan “Maliki” dengan: Yang MenguasaiYang memiliki. 36 36 H.B. Jassin Kontroversi Al- Qur’anul Karim Bacaan Mulia Jakarta : Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta Cet ke-2 h. 337. 48

BAB IV ANALISIS TERJEMAHAN STRUKTUR KALIMAT PERINTAH AMR

DALAM SURAH YÂSÎN, Sebelum membahas tentang terjemahan struktur kalimat perintah Amr yang terdapat dalam surah Yâsîn secara rinci, peneliti perlu memaparkan keberadaan bentuk-bentuk amr itu sendiri di dalam surah yang sedang dibahas ini. Bentuk Amr yang terdapat dalam surah Yâsîn sebanyak 12 buah, tersebar dalam 12 ayat. Bentuk amr yang sebanyak 12 tersebar dalam ayat-ayat sebagai berikut: 11, 13, 20, 21, 25, 26, 45, 47, 61, 64,79 dan 82. Seluruhnya berbentuk fi’il Amr. Adapun bentuk fi’il mudhâri yang didahului lam amr, bentuk masdar pengganti fi’il amr, dan bentuk isim fi’il amr tidak ditemukan dalam surah Yâsîn. A. Makna dan Analisis Amr Haqiqi dalam Surah Yâsîn. Peneliti menemukan makna-makna amr haqiqi dalam surah Yâsîn sebanyak 7 ayat, tersebar pada ayat ke 11, 26, 45, 61, 64,79, dan 82. 49 1. Ayat: 11 Terjemahan H.B. Jassin Kau hanya dapat memberi peringatan pada orang yang mengikuti peringatan dan takut kepada Tuhan yang maha Pemurah, walaupun ia tiada melihat-Nya. Maka sampaikanlah kabar gembira tentang ampunan dan pahala berlimpah. َ َِخَو َر كِذا َعَب ا نَم ر ذ ن اَمن إ َف ب يَغ لا ب َنَ ْر ا ه َِِب َ َ ثَو مقَر ف غَم ب مر ممي ر َك 1 Analisis: Struktur kalimat dalam ayat di atas yang bergaris bawah ه َِِب َف adalah stuktur kalimat Perintah amr. Sebab di dalamnya terdapat fi’il amr yaitu ه َِِب َف artinya maka sampaikanlah kabar gembira. Mutakallim adalah Allah, sedangkan Mukhâtab-nya adalah Nabi Muhammad saw. Sebagai Mutakallim, kedudukan Allah lebih tinggi daripada Nabi Muhammad saw sebagai Mukhâtab. Dengan demikian, ه َِِب َف bermakna amr haqiqi. 50 Demi memperkuat argumen peneliti, tentang struktur kalimat perintah amr bermakna amr haqiqi pada ayat ke 11 di surah Yâsîn. Peneliti sajikan tafsir surah Yâsîn karangan syaikh Hamami Zadah pada surah Yâsîn ayat ke 11. Yakni: Wahai Muhammad, peringatan yang kamu berikan dengan pedoman al- Qur’an hanyalah berguna bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan percaya akan risalahmu. Maka bagi orang yang mengikuti hukum-hukum al- Qur’an dan al-Hadist, berilah kabar gembira, bahwa Allah Swt mengampuni dosa-dosanya, memasukan surga dan memberinya pahala yang amat besar. 37 Berdasarkan penelitian atau pengamatan yang peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terjemahan Struktur Amr pada terjemahan Bacaan Mulia H.B. Jassin terhadap ayat di atas sudah sesuai. 2. Ayat: 26 Terjemahan H.B. Jassin Dikatakan kepadanya, “masuklah sorga.” Ia menjawab, Aduhai, sekiranya kaumku tahu. َلي ل خ دا ِ وَق َت َ َ اَي َلاَق َةنَ ْا َنو مَل عَي 37 Syaikh Hamami Zadah, Tafsir Surat Yâsîn, Surabaya: Mutiara Ilmu, 2014 Cet ke-1 h. 25. 51 Analisis Struktur kalimat dalam ayat di atas yang bergaris bawah ل خ دا disebut stuktur kalimat Perintah amr. Sebab di dalamnya terdapat fi’il amr yaitu ل خ دا artinya masuklah. Mutakallim adalah para malaikat. sedangkan Mukhâtab-nya adalah Habib an-Najjar sang syahid. Sebagai Mutakallim, kedudukan para malaikat lebih tinggi daripada Habib an-Najjar sang syahid sebagai Mukhâtab. Dengan demikian, ل خ دا bermakna amr haqiqi. Demi memperkuat argumen peneliti, tentang struktur kalimat perintah amr bermakna amr haqiqi pada ayat ke 26 di surah Yâsîn. Peneliti sajikan tafsir al-Lubâb surah Yâsîn karangan M. Quraish Shihab pada ayat ke 26. Yakni: dikatakan kepada mereka , yakni oleh para malaikat: “Masuklah ke surga” yakni bergembiralah dengan surga yang akan engkau masuki kelak atau nikmatilah kenikmatan surgawi dan alam kubur, sebelum kenikmatan surga yang akan engkau masuki setelah kebangkitan dari dari kubur nanti. Mendengar kabar berita gembira itu, sang sahid berkata: “ alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui” yang sedang kualami ini. 38 38 M. Quaraish Shihab, AL-LUBÂB Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-surah al- Qur’an Tanggerang: Lentera Hati 2012 Cet ke-I h. 321.