Homogenitas sediaan krim Tipe emulsi sediaan krim pH sediaan krim

37 simplisia memenuhi persyaratan yang tertera pada MMI sehingga dapat dikatakan kadar pencemaran logam pada simplisia daun pandan wangi masih memenuhi persyaratan sebagai simplisia yang baik Isnawati, et al., 2006.

4.3 Pemeriksaan Terhadap Sediaan Krim

4.3.1 Homogenitas sediaan krim

Pemeriksaan homogenitas dilakukan untuk melihat homogenitas sediaan krim pada saat dioleskan. Hasil pemeriksaan homogenitas menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun pandan wangi memiliki homogenitas yang baik. Perlakukan yang sama juga dilakukan terhadap sediaan pembanding yaitu blanko dan sediaan yang mengandung gliserin 2. Hasil yang diperoleh menunjukkan susunan yang homogen dan tidak adanya butiran-butiran pada objek gelas. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan-bahan penyusun sediaan krim dan ekstrak etanol daun pandan wangi bercampur sempurna secara homogen.

4.3.2 Tipe emulsi sediaan krim

Hasil uji tipe emulsi terhadap krim yang dibuat menunjukkan bahwa formula krim ekstrak etanol daun pandan wangi dengan konsentrasi 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3, gliserin 2, dan blanko dapat larut dalam air dan metil biru. Menurut Syamsuni 2006, untuk membedakan tipe emulsi dapat dilakukan dengan pengenceran fase dan pengecatan atau pewarnaan. Hasil percobaan untuk pengujian tipe emulsi sediaan emulsi dengan mengamati penyebaran metil biru pada sediaan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Emulsi tipe ma dapat diencerkan dengan air dan memberikan warna biru jika ditambah metil biru yang terlebih dahulu dilarutkan dalam air. 38 Tabel 4.3 Data penentuan tipe emulsi sediaan krim A, B, C, D, E, F, G, dan H No. Formula Penyebaran metil biru pada sediaan Merata Tidak merata 1 A  - 2 B  - 3 C  - 4 D  - 5 E  - 6 F  - 7 G  - 8 H  - Keterangan: A : Krim blanko B : Krim ekstrak daun pandan wangi 0,5 C : Krim ekstrak daun pandan wangi 1,0 D : Krim ekstrak daun pandan wangi 1,5 E : Krim ekstrak daun pandan wangi 2,0 F : Krim ekstrak daun pandan wangi 2,5 G : Krim ekstrak daun pandan wangi 3,0 H : Krim gliserin 2,0 Dengan demikian terbukti bahwa sediaan krim yang dibuat memiliki tipe emulsi ma.

4.3.3 pH sediaan krim

Kadar keasaman untuk produk kosmetik atau produk yang digunakan untuk pemakaian luar yang berhubungan langsung dengan kulit haruslah sesuai dengan pH kulit. Hal ini dikarenakan jika produk kosmetika tersebut memiliki nilai pH yang sangat tinggi atau sangat rendah akan menyebabkan kulit teriritasi. Wasitaatmadja 1997 menjelaskan bahwa pH sediaan krim lebih baik mendekati pH normal kulit yaitu 4,5 -7,0. Hasil pengukuran pH dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan 4.5. Berdasarkan hasil penentuan pH didapatkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun pandan wangi yang ditambahkan maka pH 39 sediaan semakin rendah dibandingkan dengan pH sediaan blanko dan gliserin 2, hal ini dikarenakan ekstrak daun pandan wangi bersifat asam dengan pH = 4,7. Tabel 4.4 Data pengukuran pH dari sediaan krim A, B, C, D, E, F, G, dan H pada saat selesai dibuat No. Formula pH pH rata-rata I II III 1 A 6,8 6,7 6,8 6,76 2 B 6,3 6,2 6,2 6,23 3 C 6,2 6,2 6,1 6,16 4 D 6,2 6,1 6,0 6,10 5 E 6,1 6,0 6,0 6,03 6 F 5,9 6,0 5,9 5,93 7 G 5,9 5,9 5,8 5,86 8 H 6,6 6,5 6,5 6,53 Keterangan: A : Krim blanko B : Krim ekstrak daun pandan wangi 0,5 C : Krim ekstrak daun pandan wangi 1,0 D : Krim ekstrak daun pandan wangi 1,5 E : Krim ekstrak daun pandan wangi 2,0 F : Krim ekstrak daun pandan wangi 2,5 G : Krim ekstrak daun pandan wangi 3,0 H : Krim gliserin 2,0 Data penentuan pH sediaan setelah disimpan 12 minggu menunjukkan bahwa pH sediaan semakin rendah dibandingkan pH sediaan setelah dibuat berkisar antara 5,67-6,56. Perubahan pH sediaan selama penyimpanan menandakan sediaan krim tidak stabil selama penyimpanan. Ketidakstabilan ini dapat merusak produk selama penyimpanan atau penggunaan. Perubahan nilai pH akan terpengaruh oleh media yang terdekomposisi oleh suhu tinggi saat pembuatan atau penyimpanan yang menghasilkan asam atau basa. Asam atau basa ini yang mempengaruhi pH. Selain itu perubahan pH juga disebabkan faktor lingkungan seperti suhu, 40 penyimpanan yang kurang baik, ekstrak yang kurang stabil dalam sediaan karena teroksidasi Young, 1972. Tabel 4.5 Data pengukuran pH dari sediaan krim A, B, C, D, E, F, G, dan H setelah penyimpanan selama 12 minggu No. Formula pH pH rata-rata I II III 1 A 6,6 6,5 6,6 6,56 2 B 6,2 6,0 6,1 6,10 3 C 6,1 6,1 5,9 6,03 4 D 6,0 5,9 5,9 5,93 5 E 5,9 5,8 5,9 5,86 6 F 5,8 5,9 5,7 5,80 7 G 5,7 5,7 5,6 5,67 8 H 6,5 6,4 6,4 6,43 Keterangan: A : Krim blanko B : Krim ekstrak daun pandan wangi 0,5 C : Krim ekstrak daun pandan wangi 1,0 D : Krim ekstrak daun pandan wangi 1,5 E : Krim ekstrak daun pandan wangi 2,0 F : Krim ekstrak daun pandan wangi 2,5 G : Krim ekstrak daun pandan wangi 3,0 H : Krim gliserin 2,0 Menurut Balsam 1972, pH untuk sediaan krim adalah 5-8 sehingga perubahan pH sediaan di atas masih memenuhi syarat dan masih aman digunakan untuk kulit.

4.3.4 Stabilitas sediaan krim