Struktur kulit Fungsi kulit

9 dengan adanya pendingin balik. Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung. Kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar. b. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu umumnya pada temperatur 40-50ºC. c. Infundasi Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98ºC selama waktu tertentu 15-20 menit. Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ≥30 menit dan temperatur sampai titik didih air. d. Sokletasi Sokletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon. Keuntungan metode ini adalah dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak, pelarut yang digunakan lebih sedikit dan pemanasannya dapat diatur.

2.3 Kulit

2.3.1 Struktur kulit

Secara histopatologis kulit tersusun atas 3 lapisan utama Wasitaatmadja, 1997 yaitu: 10 a. Lapisan epidermis kulit ari, sebagai lapisan paling luar Para ahli histologi membagi epidermis dari bagian terluar hingga ke bagian dalam menjadi 5 lapisan yaitu Tranggono dan Latifah, 2007: 1. Lapisan Tanduk Stratum korneum 2. Lapisan Jernih Stratum lusidum 3. Lapisan Berbutir-butir Stratum granulosum 4. Lapisan Malphigi Stratum spinosum yang selnya seperti berduri 5. Lapisan Basal Stratum germinavitum yang hanya tersusun oleh satu lapis sel-sel basal b. Lapisan dermis korium, kutis vera, true skin c. Lapisan subkutis hipodermis

2.3.2 Fungsi kulit

Kulit menutupi seluruh permukaan tubuh dan melindungi tubuh dari pengaruh dari luar. Fungsi penting dari kulit adalah Mitsui, 1997: a. Proteksi Serabut elastis yang terdapat pada dermis serta jaringan lemak subkutan berfungsi mencegah trauma mekanik langsung terhadap interior tubuh. Lapisan tanduk dan mantel lemak kulit menjaga kadar air tubuh dengan cara mencegah masuknya air dari luar tubuh dan mencegah penguapan air, selain itu juga berfungsi sebagai penghalang terhadap racun dari luar. Mantel asam kulit dapat mencegah pertumbuhan bakteri di kulit. Sel melanin pada kulit juga berguna melindungi tubuh dari radiasi sinar UV. b. Thermoregulasi Kulit mengatur temperatur tubuh melalui mekanisme dilatasi dan konstriksi pembuluh kapiler dan melalui perspirasi, yang keduanya 11 dipengaruhi saraf otonom. Pada saat temperatur badan menurun terjadi vasokonstriksi, sedangkan pada saat temperatur badan meningkat terjadi vasodilatasi untuk meningkatkan pembuangan panas. c. Persepsi sensoris Kulit sebagai indra yang berperan penting terhadap rangsangan dari luar berupa tekanan, raba, suhu, dan nyeri melalui beberapa reseptor seperti reseptor meissner, diskus merkell, korpuskulum golgi sebagai reseptor raba, korpuskulum paccini sebagai reseptor tekanan, korpuskulum ruffini dan krauss sebagai reseptor suhu dan nervus end plate sebagai reseptor nyeri. Rangsangan dari luar diterima oleh reseptor-reseptor tersebut dan diteruskan ke sistem saraf pusat dan selanjutnya diinterpretasi oleh korteks serebri. d. Absorbsi Beberapa bahan dapat diabsorbsi kulit masuk ke dalam tubuh melalui dua jalur yaitu melalui epidermis dan melalui kelenjar sebasea. Bahan yang mudah larut dalam lemak lebih mudah diabsorbsi dibanding air dan bahan yang larut dalam air. e. Fungsi lain Kulit dapat menggambarkan status emosional seseorang dengan memerah, memucat maupun kontraksi otot penegak rambut.

2.3.3 Jenis-jenis kulit