Sampel Kitosan dan Iradiasi Kitosan

27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sampel Kitosan dan Iradiasi Kitosan

Kitosan yang digunakan pada penelitian ini adalah produk yang dihasilkan oleh Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi PAIR, BATAN. Bahan baku kitosan tersebut berasal dari limbah kulit udang yang telah disortir dan hanya diambil bagian punggungnya saja, karena bagian terbaik dari kulit udang adalah bagian punggung yang lebih mudah diproses. Sedangkan kulit bagian kepala ataupun kaki strukturnya lebih keras sehingga lebih susah diproses, hal tersebut telah dibuktikan oleh pihak BATAN. Kitin dalam cangkang udang terdapat sebagai mukopolisakarida yang berikatan dengan garam-garam anorganik, terutama kalsium karbonat CaCO 3 , protein dan lipida termasuk pigmen-pigmen. Oleh karena itu untuk memperoleh kitin dari cangkang udang melibatkan proses-proses seperti pemisahan protein deproteinasi dengan menggunakan NaOH 1 N dan pemisahan mineral demineralisasi dengan menggunakan HCl 1 N. Sedangkan untuk mendapatkan kitosan dilanjutkan dengan proses deasetilasi penghilangan gugus asetil yang dilakukan menggunakan NaOH dengan konsentrasi 50 bv selama 8 jam sambil dipanaskan pada suhu 90 o C. Kitosan tersusun oleh monomer 2-amino-2-deoksi-D-glukosa dengan ikatan glikosida pada posisi β1,4 sehingga kitosan merupakan polimer rantai panjang glukosamin dengan rumus molekul C 6 H 11 NO 4 n. Kitin dan kitosan memiliki struktur yang mirip dengan selulosa, sehingga akan menegalami degradasi bila diiradiasi Kim, 2011. Kitosan yang sudah diproduksi oleh BATAN tersebut kemudian diiradiasi dengan memasukkan kitosan ke dalam alat iradiator gamma IRKA dimana sebelumnya masing-masing kitosan sesuai dosis radiasi dikemas ke dalam plastik klip. Iradiasi dilakukan menggunakan sumber radiasi sinar gamma yang berasal dari sumber radiasi isotop 60 Co pada dosis 50, 100, dan 150 kGy dengan kecepatan dosis 10 kGyjam. Pemilihan dosis tersebut berdasarkan hasil percobaan BATAN sebelumnya bahwa dosis efektif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mendapatkan oligokitosan yaitu 75-100 kGy, begitu juga berdasarkan jurnal Choi 2002 yang mengatakan bahwa dosis radiasi 100 kGy menggunakan iradiasi gamma cukup untuk degradasi kitosan, sehingga dipilih dosis 50, 100, dan 150 kGy. Kitosan yang sudah diiradiasi mengalami pemutusan rantai pada ikatan 1,4- β-glikosida, sehingga menghasilkan kitosan iradiasi oligokitosan yang mempunyai BM yang lebih rendah dari kitosan tanpa iradiasi. Pemutusan rantai kitosan pada ikatan 1,4- β-glikosida dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini. Gambar 4.1 Pemutusan Rantai Kitosan pada Ikatan 1,4- β-glikosida [Sumber : Kim, 2011]

4.2 Penetapan Derajat Deasetilasi Kitosan