UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang semula tidak berwarna yang akan dianalisis dengan spektrofotometri visibel karena senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi
senyawa yang berwarna. Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus diperhatikan:
a. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak
menyerap pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi
tertentu. Pereaksi yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:
Reaksinya selektif dan sensitif Reaksinya cepat, kuantitatif, dan reprodusibel
Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama b. Pembuatan kurva baku
Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis dengan berbagai konsentrasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan
berbagai konsentrasi diukur, kemudian dibuat kurva yang merupakan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi. Bila hukum Lambert-
Beer terpenuhi maka kurva baku berupa garis lurus. c. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
2.5 Metode Perhitungan Berat Molekul Viskositas Mv Kitosan Hwang, et
al., 1997 Berat molekul merupakan variabel yang penting, sebab
berhubungan langsung dengan sifat-sifat fisika polimer. Pada umumnya polimer dengan berat molekul yang lebih tinggi bersifat lebih kuat. Namun
berat molekul yang terlalu tinggi menyebabkan kesukaran dalam memproses polimer tersebut. Metode yang mudah untuk penetapan berat
molekul adalah metode viskositas larutan menggunakan alat viskometer dengan cara menghitung perbandingan antara waktu alir larutan polimer
terhadap waktu alir pelarut murni. Viskositas merupakan ukuran yang menyatakan kekentalan suatu larutan polimer. Perbandingan antara
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
viskositas larutan polimer terhadap viskositas pelarut murni dapat dipakai untuk menentukan massa molekul nisbi polimer. Keunggulan dari metode
ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih sederhana. Alat yang digunakan adalah Viskometer Ostwald.
Berat molekul kitin dan kitosan diukur berdasarkan viskositas instrinsik ƞ. Sejumlah kitosan dilarutkan dalam 0,05, 0,1, 0,2, dan 0,3 M
NaCl 0,1 M CH
3
COOH lalu dimasukkan ke dalam viskometer. Kemudian 10 mL pelarut dimasukkan ke dalam tabung viskometer ostwald dalam
media air pada suhu 25°C. Data yang diperoleh dipetakan pada grafik ƞspC terhadap C. Viskositas intrinsik adalah titik pada grafik yang
menunjukkan nilai C=0. Berat molekul viskositas Mv ditentukan berdasarkan persamaan Mark-Houwink yaitu:
[ƞ] = kM
α
Keterangan: [ƞ]
= Viskositas intrinsik M
= Massa molekul gmol K dan a = Tetapan khas untuk polimer dan pelarutnya
2.6 Uji In Vitro Penurunan Kadar Kolesterol
[Rudel-Morris, 1973, Sutioso, 2012, Rao, 1992]
Kemampuan pengikatan kolesterol didasarkan pada pengukuran kolesterol dalam larutan kolesterol-etanol setelah penambahan sediaan uji
atau sampel dengan masa inkubasi 60 menit pada suhu 37
o
C menggunakan metode dari Rudel-Morris dan metode Zak, yaitu penambahan reaksi
pewarnaan antara FeCl
3
dalam asam asetat glasial dan H
2
SO
4p
sebagai katalisator. Jumlah kolesterol bebas ditentukan dengan mengukur serapan.
Serapan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang tertentu 400-700 nm.
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 hingga Agustus 2014 di Laboratorium Bahan Kesehatan, Bidang Proses Radiasi, Pusat
Aplikasi Isotop dan Radiasi PAIR, BATAN Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Serta di Laboratorium penelitian 2 PDR, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Iradiator gamma IRKA, penangas air Eyela, inkubator France Etuves, timbangan
analitik Acculab Bl-210S, spektrofotometer UV-Vis Hitachi U-2910, viskometer ostwald Cannon 150 P863, H
1
NMR Jeol JNM ECA-500 MHz, vorteks Wiggen Hauser, lemari asam, sentrifugator, tabung
sentrifus, labu ukur, gelas kimia, batang pengaduk, pipet tetes, spatula, tabung reaksi bertutup, kaca arloji, blender, gelas ukur, mikropipet, pipet
gondok dan bulp, alumunium foil, kuvet, stopwatch.
3.2.2 Bahan
3.2.2.1 Bahan Uji
Bahan uji yang digunakan adalah kitosan yang diproduksi oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional BATAN, Pusat Aplikasi Isotop dan
Radiasi PAIR dan Kolesterol Sigma.
3.2.2.2 Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi FeCl
3
.6H
2
O Merck, aquadest, H
2
SO
4p
Merck, etanol 95 pa Merck, asam asetat glasial Merck, D
2
O, natrium asetat Merck.