Definisi Kolesterol Fungsi Kolesterol

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kolesterol. Dalam bidang kesehatan dapat berperan sebagai antibakteri, antihiperkolesterolemia, antikoagulan dalam darah, pengganti saluran darah, anti tumor penggumpal sel-sel leukimia Aranaz et al., 2009. Kitosan telah digunakan secara luas di industri makanan, kosmetik, kesehatan, farmasi dan pertanian serta pada pengolahan air limbah. Di industri makanan, kitosan dapat digunakan sebagai suspensi padat, pengawet, penstabil warna, penstabil makanan, bahan pengisi, pembentuk gel, tambahan makanan hewan dan sebagainya Aranaz et al., 2009.

2.1.4 Kitosan sebagai Antikolesterol

Kitosan dapat digunakan sebagai obat antikolesterol. Kitosan mampu menurunkan kolesterol LDL kolesterol jahat sekaligus meningkatkan komposisi perbandingan kolesterol HDL kolesterol baik terhadap LDL, sehingga peneliti Jepang menyebutnya hypocholesteromic agent yang efektif, karena mampu menurunkan kadar kolesterol darah tanpa efek samping. Kitosan mempunyai potensi sebagai hipokolesterolemik yang tinggi, dalam saluran pencernaan, senyawa ini berinteraksi dengan lemak membentuk misela atau emulsifikasi lipid pada fase absorbsi Deuchi et al., 1994. Kitosan dapat menyerap 97 lemak tubuh yang dianggap lebih unggul dibandingkan jenis polimer lain seperti selulosa, karagenan, agar-agar, dan lain –lain. Knorr 1984 menyatakan bahwa kitosan merupakan senyawa yang tidak beracun sebagai unsur serat makanan dan dapat menurunkan kadar kolesterol. Aktivitas hipokolesterolemia dari kitosan menghasilkan efek yang lebih baik ketika derajat deasetilasinya tinggi 90, sehingga menghasilkan ikatan elektrostatik yang lebih kuat antara kitosan dan substansi anion seperti asam lemak dan asam empedu Liu et al.,2008

2.2 Kolesterol

2.2.1 Definisi Kolesterol

Kolesterol C 27 H 45 OH Yun.: chole = empedu, stereos = padat adalah zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak tetapi berumus steroida, seperti banyak senyawa alamiah lainnya. Kolesterol merupakan bahan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bangun esensial bagi tubuh untuk sintesa zat-zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak-ginjal, vitamin D serta asam empedu Tjay, 2007. Kolesterol sebagian besar disintesiskan oleh hati dan sebagian kecil diserap dari diet. Kolesterol merupakan produk khas dari metabolisme hewan dan oleh karenanya terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan seperti daging, hati, otak dan kuning telur. Keberadaan kolesterol dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapankristal lempengan yang akan mempersempitmenyumbat pembuluh darah. Kadar kolesterol didalam darah adalah dibawah 200 mgdl. Apabila melampaui batas normal maka disebut sebagai hiperkolesterolemia Tjay,2007. Sintesa. Dalam keadaan normal hati melepaskan kolesterol ke darah sesuai kebutuhan. Tetapi bila diet mengandung terlampau banyak kolesterol atau lemak hewani jenuh maka kadar kolesterol darah akan meningkat Tjay, 2007. Gambar 2.3 Struktur Kimia Kolesterol [Sumber: www.chemicalbook.com]

2.2.2 Fungsi Kolesterol

Fungsi kolesterol dalam tubuh antara lain merupakan zat essensial untuk membran sel tubuh, merupakan bahan pokok untuk pembentukan garam empedu yang diperlukan untuk proses pencernaan lemak atau minyak, dan merupakan bahan baku untuk membentuk hormon steroid, misalnya: progesteron dan estrogen pada wanita, testosteron pada pria, kortikosteroid dan lain-lain. Kolesterol merupakan komponen penting UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk pembentukan membran sel dan disintesis di seluruh jaringan, tetapi 90 disintesis dalam sel mukosa usus dan hepatosit Tjay, 2007. Kolesterol yang disintesa diubah menjadi jaringan, hormon dan vitamin yang kemudian beredar ke dalam tubuh melalui darah. Namun demikian, kolesterol ada yang kembali ke hati untuk diubah menjadi asam empedu dan garam. Linder 1992 menyatakan bahwa orang dewasa rata- rata membutuhkan 1.1 gram kolesterol untuk kebutuhan tubuhnya. Dari jumlah itu, 25-40 atau 200-300 mg secara normal berasal dari makanan dan selebihnya dari endogen biosintesis terutama oleh hati kemudian oleh usus kecil. Kadar kolesterol normal dalam plasma pada orang dewasa normal sebesar 120-220 mgdl. Biasanya kadar kolesterol yang melebihi batas ini dianggap sebagai hiperkolesterolemia.

2.2.3 Lipoprotein