UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Sampel Kitosan
Kitosan yang akan digunakan yaitu hasil produksi dari BATAN yang sudah tersedia dan telah melalui proses demineralisasi, deproteinasi,
dan deasetilasi.
3.3.2 Iradiasi Kitosan
Pada proses iradiasi terhadap kitosan, sumber radiasi yang digunakan yaitu menggunakan radiasi gamma
60
Co dengan berbagai dosis iradiasi. Kitosan dikemas ke dalam tiga plastik klip untuk tiga dosis dan
masing-masing diberi label dosis energi radiasi yaitu 50, 100, dan 150 kGy. Kemudian kitosan yang telah dikemas tersebut dimasukkan ke dalam
alat iradiator. Iradiasi tersebut dilakukan dengan kecepatan dosis 10 kGyjam.
3.3.3 Perhitungan Derajat Deasetilasi Czechowska-Biskup, 2012
Perhitungan derajat deasetilasi DD kitosan dengan menggunakan instrument
1
H-NMR. Serbuk Kitosan dilarutkan dalam larutan D
2
O dan asam asetat D
2
O sampai kitosan larut sempurna, kemudian diinjekkan ke dalam instrument
1
H-NMR, lalu dibaca hasilnya.
3.3.4 Pengukuran Berat Molekul Viskositas Mv Kitosan Hwang, et al,
1997
a. Pembuatan 0,2 M Asam asetat Sebanyak 12 g asam asetat dilarutkan dalam 1000 mL aquades.
b. Pembuatan 0,1 M Natrium asetat Sebanyak 8,2 g Natrium asetat dilarutkan dalam 1000 mL aquades.
c. Pembuatan Buffer asetat pH 4,3 250 mL Menghitung pH 4,3 untuk mendapatkan volume mL asam asetat 0,2
M yang diperlukan yaitu sebanyak 147,2 mL, kemudian hitung volume mL natrium asetat yang diperlukan untuk ditambahkan ke
dalam asam asetat yaitu sebanyak 102,8 mL.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Pembuatan larutan kitosan 0,1 dalam larutan Buffer pH 4,3 Sebanyak 0,05 g kitosan dilarutkan dalam 50 mL Buffer pH 4,3.
e. Pembuatan larutan kitosan 0,2 dalam larutan Buffer pH 4,3 Sebanyak 0,1 g kitosan dilarutkan dalam 50 mL Buffer pH 4,3.
f. Pembuatan larutan kitosan 0,3 dalam larutan Buffer pH 4,3
Sebanyak 0,15 g kitosan dilarutkan dalam 50 mL Buffer pH 4,3. g. Pembuatan larutan kitosan 0,4 dalam larutan Buffer pH 4,3
Sebanyak 0,2 g kitosan dilarutkan dalam 50 mL Buffer pH 4,3.
Semua konsentrasi larutan kitosan dibuat triplo untuk masing- masing kitosan hasil iradiasi 50 kGy, 100 kGy, 150 kGy dan kitosan non
iradiasi, kemudian setelah larutan kitosan dibuat didiamkan terlebih dahulu minimal selama 24 jam dan maksimal 3 hari sebelum digunakan. Setelah
itu sebanyak 10 mL pelarut dimasukkan ke dalam tabung ostwald, kemudian tabungnya dimasukkan ke dalam media air 25
o
C, kemudian larutan dihisap dengan pushball hingga melewati 2 batas dibagian atas
viskometer, lalu kendurkan cairan sampai batas pertama lalu mulai perhitungan menggunakan stopwatch dalam detik hingga batas kedua.
Hasil yang diperoleh dicatat. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali. Langkah yang sama dilakukan untuk larutan kitosan 0,1 ; 0,2; 0,3;
dan 0,4 dari kitosan hasil iradiasi dan non iradiasi. Viskositas spesifik dihitung dengan persamaan di bawah ini:
ƞ
sp
Dimana ƞ
sp
adalah viskositas spesifik, t2 adalah waktu alir untuk larutan dan t1 adalah waktu alir untuk pelarut. Viskositas intrinsik diperoleh
dengan memplotkan hasil ƞ
sp
C terhadap C. Kemudian berat molekul viskositas kitosan dihitung dengan menggunakan persamaan Mark-
Houwink: [h ]= k.M
α
Keterangan: [h]
= Viskositas intrinsik M
= Masa molekul kitosan gmol
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
k dan α = Tetapan khas untuk polimer dan pelarutnya
K= 1.181 x 10
-3
dan α = 0.93 pada suhu 25
C
3.3.5 Pengujian Penurunan Kadar Kolesterol secara In Vitro Rudel and