UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
aplikasi dalam kehidupan manusia, dikarenakan sinar gamma dapat menembus beberapa bahan, dan sinar gamma tidak akan membuatnya
menjadi radioaktif. Sejauh ini ada tiga radionuklida pemancar gamma yang paling sering digunakan yakni cobalt-60, cesium-137 dan
technetium-99m. 1. Cesium -137 digunakan dalam perawatan kanker, mengukur dan
mengontrol aliran fluida pada beberapa proses industri, menyelidiki subterranean strata pada oil wells, dan memastikan level pengisian
yang tepat untuk paket makanan, obat – obatan dan produk yang
lain. 2. Cobalt-60 bermanfaat untuk: sterilisasi peralatan medis di rumah
sakit, pasteurize beberapa makanan dan rempah, sebagai terapi kanker, dan mengukur ketebalan logam dalam stell mills.
3.
Tc-99m adalah isotop radioaktif yang paling banyak digunakan secara luas untuk studi diagnosa sebagai radiofarmaka.
Technetium-99m memiliki waktu paruh yang lebih singkat. Radiofarmaka ini digunakan untuk mendiagnosa otak, tulang, hati
dan juga mampu menghasilkan pencitraan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa aliran darah pasien.
2.4 Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer yang sesuai untuk pengukuran di daerah spektrum ultraviolet dan sinar tampak terdiri atas suatu sistem optik
dengan kemampuan menghasilkan sinar monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200-800 nm. Suatu spektrum ultraviolet meliputi
daerah bagian ultraviolet 190-380 nm, spektrum Vis Visible bagian sinar tampak 380-780 nm Gandjar, 2007.
Pengukuran dengan alat spektrofotometer UV-Vis didasarkan pada hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang ditransmisikan
diteruskan atau yang diabsorbsi dengan tebalnya cuplikan dengan konsentrasi dari komponen penyerap.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hubungan tersebut dinyatakan dalam Hukum Lambert-Beer Gandjar, 2007 :
A = a . b . c Keterangan :
a = Daya Serap
b = Tebal Kuvet
c = Konsentrasi larutan
A = Serapan
Instrumentasi dari spektrofotometer UV-Vis ini dapat diuraikan sebagai berikut Gandjar, 2007:
1. Suatu sumber energi cahaya yang berkesinambungan yang meliputi daerah spektrum yang mana alat tersebut dirancang untuk
beroperasi. 2. Suatu monokromator, yakni sebuah piranti untuk memencilkan pita
sempit panjang gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
3. Suatu wadah untuk sampel dalam hal ini digunakan kuvet. 4. Suatu detektor, yang berupa transduser yang merubah energi
cahaya menjadi suatu isyarat listrik. 5. Suatu amplifier pengganda dan rangkaian yang merubah energi
cahaya menjadi suatu isyarat listrik. Syarat-syarat senyawa yang dapat dianalisis menggunakan UV-Vis yaitu :
1 Bahan mempunyai gugus kromofor UV 2 Bahan tidak mempunyai gugus kromofor tapi berwarna Visible
3 Bahan tidak mempunyai gugus kromofor tidak berwarna, ditambahkan pereaksi warna Visible
4 Bahan tidak mempunyai gugus kromofor dibuat turunannya yang mempunyai gugus kromofor UV.
Menurut Gandjar 2007 ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri UV-Vis terutama untuk senyawa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang semula tidak berwarna yang akan dianalisis dengan spektrofotometri visibel karena senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi
senyawa yang berwarna. Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus diperhatikan:
a. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak
menyerap pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi
tertentu. Pereaksi yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:
Reaksinya selektif dan sensitif Reaksinya cepat, kuantitatif, dan reprodusibel
Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama b. Pembuatan kurva baku
Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis dengan berbagai konsentrasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan
berbagai konsentrasi diukur, kemudian dibuat kurva yang merupakan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi. Bila hukum Lambert-
Beer terpenuhi maka kurva baku berupa garis lurus. c. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
2.5 Metode Perhitungan Berat Molekul Viskositas Mv Kitosan Hwang, et