10
b. Koneksi dengan ilmu lain. Dalam indikator ini, menghubungkan konsep materi PAI dengan bidang
studi lain. Contonya suri tauladan Nabi dengan PPKn Budi Pekerti. c. Koneksi PAI dengan kehidupan sehari-hari.
Untuk indikator ini, mengaplikasikan konsep materi PAI dengan kehidupan sehari-hari siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah.
C. Teori yang Melandasi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda.
Menurut Slavin “ pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran dimana
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur heterogen.
”
7
Sedangkan Jhonson berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif mengandung arti bekerja sama dalam
mencapai tujuan bersama.
8
Dari beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan mengelompokkan
siswa ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4-6 orang dengan struktur heterogen yang bekerjasama dengan kemampuan yang mereka miliki untuk
mencapai tujuan bersama. Adapun ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif antara lain:
1. Setiap anggota memiliki peran.
2. Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa.
3. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman
teman sekelompoknya. 4.
Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok.
5. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
7
Nurdianty, Skripsi Bandung: UIN SGD Bandung, 2003, h. 26
8
Isjoni Skripsi Bandung: UIN SGD Bandung, 2007, h. 16
11
Setiap model belajar mengajar tentu memiliki kelebihan dan kekurangan termasuk pembelajaran kooperatif.Kelebihan dari pembelajaran kooperatif adalah:
1. Membiasakan siswa untuk bersikap tegas dan terbuka.
2. Membiasakan siswa untuk menemukan konsep sendiri dan berpikir kritis
dalam menyelesaikan suatu masalah. 3.
Menumbuhkan semangat bersaing yang positif karena dalam kelompoknya masing-masing siswa akan lebih giat dan sungguh-sungguh dalam bekerja.
4. Menciptakan kreativitas siswa untuk belajar sehingga tercipta suasana belajar
yang kondusif. 5.
Menanamkan rasa persatuan dan solidaritas yang tinggi, karena siswa yang pandai dalam kelompok dapat membantu temannya yang kurang pandai
terutama dalam membantu mempertahankan nama baik kelompoknya. 6.
Memudahkan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran karena langkah- langkah model pembelajaran mudah diterapkan dalam pembelajaran.
Berdasarkan kelebihan dari pembelajaran kooperatif di atas, peneliti berpendapat bahwa dengan belajar berkelompok dapat mengembangkan ide-ide
berpikir siswa karena setiap siswa saling bertukar pikiran ketika diskusi kelompok sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal PAI
yang dianggap sulit oleh siswa. Sedangkan kelemahan dari pembelajaran kooperatif adalah:
1. Diperlukan waktu yang lebih lama agar proses diskusi lebih leluasa.
2. Siswa belum terbiasa belajar kelompok agan merasa asing dan sulit untuk
menguasai konsep. 3.
Jika terjadi persaingan yang negatif baik antar siswa dalam kelompok atau antar kelompok dengan kelompok lain hasilnya akan berdampak buruk bagi
siswa. 4.
Jika terdapat siswa yang pemalas atau yang ingin berkuasa dalam kelompok, besar kemungkinan akan mempengaruhi peranan kelompok.
Untuk menutupi kekurangan dari pembelajaran kooperatif peneliti berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif harus sering diterapkan dalam proses
pembelajaran agar siswa terbiasa bekerjasama dan berdiskusi dengan siswa lain.