Pengertian BelajarPAI Belajar dan Pembelajaran PAI

8 d. Kesehatan Jasmani Siswa hendaknya memenuhi sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Karena dengan demikian berpengaruh terhadap daya tahan tubuh saat siswa nanti belajar di sekolah. e. Kemampuan Siswa yang Baik Siswa mempunyai potensi dan kecakapan dasar dimana siswa tersebut terhadap pelajaran PAI lebih menyukai memahami daripada menghafal.

2. Pengertian Pembelajaran

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. “Pembelajaran diartikan sebagai proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk merubah perilaku siswa ke arah positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. ” 4 Adapun ciri-ciri utama dari pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa. Sedangkan komponen-komponen dalam pembelajaran adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran. Maka dari itu, peneliti mencoba menyimpulkan bahwa pembelajaran PAI adalah proses pengaturan lingkungan belajar-mengajar antara pendidik dan peserta didik untuk merubah pola berpikir kemampuan peserta didik terhadap mata pelajaran PAI. Bruce Well mengemukakan tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran matematika, diantaranya: a. Proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau merubah struktur kognitif siswa melalui pengalaman belajar. Oleh karena itu, proses pembelajaran menuntut aktifitas siswa secara utuh mencari dan menenmukan sendiri. b. Berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari, fisis, social dan logika. c. Proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial. Anak lebih baik belajar dari temannya sendiri cooperative learning. 5 4 Susilawati, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: UIN Sunan Gunung Djat, 2007, h. 24 9

B. Koneksi PAI l. Pengertian Koneksi PAI

Untuk dapat melakukan koneksi, siswa harus mampu memandang penting sebuah materi, mencoba mencari pemecahan masalah degan menggunakan ide untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, baik yang berkaitan dengan konsep PAI itu sendiri, dengan ilmu lain, maupun dengan kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran PAI, ketika sebuah konsep diberikan oleh seorang guru kepada siswa, maka siswa dilibatkan secara aktif dalam mengerjakan materi, memikirkan ide-ide atau kaitan-kaitan dengan topik lain, berdiskusi dengan yang lain dan mendengarkan siswa lain dalam berbagi ide, maka padasaat itu siswa dibiasakan untuk mampu mengkonstruksi bahkan memahami keterkaitan- keterkaitan pada konsep yang dibahas.

2. Indikator Koneksi

Indikator koneksi PAI adalah sebagai berikut: a. Mencari hubungan berbagai representasi gambaran konsep dan prosedur prasyarat b. Menggunakan koneksi antar topik materi c. Menggunakan materi dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari. 6 d. Memahami representasi akuivalen konsep atau prosedur yang sama e. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuvalen. Dari lima indikator di atas, peneliti hanya mengambil tiga indikator saja, dikarenakan untuk bisa memenuhi syarat penelitian yang hanya sampai tiga siklus dan lebih bisa terfokus dalam pembelajaran. Tiga indikator tersebut diantaranya: a. Koneksi antar topik materi Koneksi antar topik materi ini dimaksudkan untuk dapat memahami kaitan antar topik, baik dalam pokok bahasan materi PAI itu sendiri ataupun diluar pokok bahasan PAI. Seperti perhitungan bulan Hijriah yang menggunakan tata surya. 5 Susilawati, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: UIN Sunan Gunung Djat, 2007, h. 24 6 Susilawati, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: UIN Sunan Gunung Djat, 2007, h. 67 10 b. Koneksi dengan ilmu lain. Dalam indikator ini, menghubungkan konsep materi PAI dengan bidang studi lain. Contonya suri tauladan Nabi dengan PPKn Budi Pekerti. c. Koneksi PAI dengan kehidupan sehari-hari. Untuk indikator ini, mengaplikasikan konsep materi PAI dengan kehidupan sehari-hari siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

C. Teori yang Melandasi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Menurut Slavin “ pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur heterogen. ” 7 Sedangkan Jhonson berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif mengandung arti bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. 8 Dari beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan mengelompokkan siswa ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4-6 orang dengan struktur heterogen yang bekerjasama dengan kemampuan yang mereka miliki untuk mencapai tujuan bersama. Adapun ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif antara lain: 1. Setiap anggota memiliki peran. 2. Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa. 3. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman teman sekelompoknya. 4. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok. 5. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. 7 Nurdianty, Skripsi Bandung: UIN SGD Bandung, 2003, h. 26 8 Isjoni Skripsi Bandung: UIN SGD Bandung, 2007, h. 16

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE Penerapan Strategi Pembelajaran Lightening The Learning Climate Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri Karungan 1 Plupuh Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 3 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE Penerapan Strategi Pembelajaran Lightening The Learning Climate Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri Karungan 1 Plupuh Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 13

PENERAPAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA Penerapan Strategi Lightening The Learning Climate Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD Negeri P

0 4 16

PENERAPAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA Penerapan Strategi Lightening The Learning Climate Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD Negeri P

0 1 10

PENERAPAN METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATEUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn Penerapan Metode Lightening The Learning Climate Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupate

0 1 16

PENERAPAN METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATEUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn Penerapan Metode Lightening The Learning Climate Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupaten

1 6 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING Penerapan Model Pembelajaran Lightening The Learning Climate Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ipa Siswa Kelas IV SD Negeri Karangtengah 02 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Metode Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri I Gunung

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE (PTK di Kelas VII Semester II SMP N 3 BULU Tahun Aj

0 0 18

PENERAPAN METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn KELAS IV Penerapan Metode Lightening The Learning Climate Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Kelas IV SD Negeri 4 Mangin Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Ta

0 0 16