Pengolahan Data METODE PENELITIAN

3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Variabel Jumlah Persentase Tidak bekerja 6 12.5 Petani 4 8.3 Wiraswasta 12 25 Buruh 7 14.6 TNIPOLRI 3 6.3 Pensiunan 16 33.3 Total 48 100 Responden sebagian besar merupakan pensiunan yakni sebanyak 16 orang 33,3, sedangkan responden dengan wiraswasta sebanyak 12 orang 25, responden yang bekerja sebagai buruh sebanyak 7 orang 14,6, dan responden dengan profesi sebagai TNIPOLRI paling sedikit ditemukan sebagai respoden yakni 3 orang 6,3.

4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Trauma Kepala

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Trauma Kepala n=48 Berdasarkan tabel 5.7 terdapat pasien dengan trauma kepala sebanyak 6 orang 13.6, dan non trauma kepala sebanyak 38 orang 86.4. Variabel Jumlah Presentase Trauma Kepala 6 13.6 Non Trauma kepala 38 86.4 Total 48 100

5. Distribusi Proporsi Antara Fungsi Kognitif dengan Usia

Tabel 5.8 Distribusi Proporsi Fungsi Kognitif dengan Usia n=48 Variabel Jumlah Persentase Usia ≤ 44 tahun 2 4.2 Usia 45-59 tahun 15 31.5 Usia ≥ 60 tahun 31 64.8 Total 48 100 Berdasarkan tabel 5.8 terdapat usia yang paling banyak terjadi gangguan fungsi kognitif pada usia ≥ 60 tahun yakni sebanyak 30 orang 79 dan yang memiliki fungsi kognitif normal pada usia 45-59 yakni sebanyak 7 orang 70, untuk yang paling banyak memiliki fungsi kognitif normal diantara ketiga kategori usia yakni rentang usia ≤ 44 tahun sebanyak 100.

6. Distribusi Proporsi Antara Fungsi Kognitif dengan Jenis Kelamin

Tabel 5.9 Distribusi Proporsi Fungsi Kognitif dengan Jenis Kelamin n=48 Jenis Kelamin Fungsi Kognitif Total Perubahan Fungsi Kognitif Fungsi kognitif Normal Laki-laki 34 89.5 9 90 43 89.6 Perempuan 4 10.5 1 10 5 10.4 Total 38 100 10 100 48 100 Berdasarkan tabel 5.9 terdapat perbedaan besar antar laki-laki dan perempuan, pada laki-laki terjadi perubahan fungsi kognitif sebesar 34 orang 89.5 dan fungsi kognitif normal sebanyak 9 orang 90 sedangkan pada responden perempuan yang mengalami perubahan fungsi kognitif sebanyak 4 orang 10.5 lalu dengan fungsi kognitif normal sebanyak 1 orang 10.

Dokumen yang terkait

Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

6 113 83

Hubungan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis dengan Xerostomia

6 77 65

Karakteristik Umum Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

1 34 78

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) EKSASERBASI AKUT YANG DI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

1 41 15

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Eksaserbasi Akut yang di Rawat Inap di Rumah Sakit Paru Jember

1 21 5

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MAKROLIDA PADA PASIEN EKSASERBASI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu)

2 10 27

Gambaran Fungsi Kognitif Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang

1 10 112

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rs Paru Ario Wirawan Salatiga.

0 3 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Di BBKPM Surakarta.

1 7 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 2.1.1. Defenisi, Etiologi, dan Faktor Risiko - Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 0 31