dengan meningkatkan risiko PPOK. Pajanan logam berat, dan asap las telah dikenali menyebabkan emfisema sejak tahun 1950 Barnett, 2006.
c. Infeksi Pernapasan pada Masa Anak-Anak
Infeksi pernapasan pada tahun pertama kehidupan, seperti pneumonia dan bronkhitis, mungkin mempengaruhi berkembangnya PPOK pada kehidupan
setelahnya. Hal ini mungkin terjadi sebagai hasil belum lengkapnya perkembangan sistem respirasi saat lahir sampai paru berkembang pada awal
masa dewasa Stick, 2000 dalam Barnett, 2006.
d. Faktor Sosioekonomi Rendah
Insiden PPOK lebih tinggi pada pasien dengan status sosioekonomi rendah, terutama tinggal pada daerah pinggiran kota daripada daerah
pedesaan. Merokok juga merupakan hal yang biasa pada populasi ini, namun tidak menjadi faktor satu-satunya yang terlibat. Faktor lain seperti lingkungan
rumah yang buruk, kondisi yang lembab dan kepadatan yang berlebihan yang memungkinkan frekuensi dan menyebabkan infeksi respirasi dan menaikkan
polusi udara dalam ruangan Barnett, 2006.
e. Atrophy dan Hiperesponsif Jalan Napas
Penurunan fungsi paru pada PPOK karena kerusakan akibat infeksi berulang, yang mana pemulihan fungsi paru tidak dapat diperoleh. Hipotesis
lain menyebutkan bahwa fungsi paru menurun lebih cepat pada pasien perokok dan yang mempunyai unsur alergi atopy dan meningkatnya level
imunoglobulin E IgE, menyebabkan hiperaktivitas yang dapat dilihat pada asma Barnett, 2006.
3. Jenis PPOK a. Asma
Asma adalah suatu gangguan pada saluran bronkhial dengan ciri bronkospasme periodik yaitu kontraksi spasme pada saluran napas Soemantri,
2008.
1 Tipe-tipe Asma
Asma terbagi menjadi alergik, idiopatik atau non alergik dan campuran :
a Asma alergik
Merupakan suatu jenis asma yang disebabkan oleh allergen misalnya bulu binatang, debu, makanan, dan lain-lain. Allergen yang paling umum adalah
allergen penyebaran melalui udara airbone dan allergen musiman Soemantri, 2008. Seringkali Gejala asma dapat meliputi batuk kering
intermiten, mengi, dada sesak, dispnea sering kali setelah terpajan stimulus Brashers, 2007.
b Asma idiopatik atau non allergen
Merupakan jenis asma yang tidak berhubungan secara langsung dengan alergen spesifik seperti Infeksi saluran nafas atas, emosi, pilekflu, dan
aktivitas fisik berlebih. Soemantri, 2008. Beberapa agen farmakologis seperti beta-adrenergik dan agen sulfite
penyedap rasa juga dapat berperan sebagai faktor pencetus. Bentuk asma ini biasanya dimulai pada saat dewasa 35 tahun.
c Asma campuran
Adalah asma yang terdiri dari komponen asma ekstrinsik dan instrinsik. Sebagian besar pasien asam instrinsik dan ekstrinsik akan berlanjut menjadi
bentuk campuran Priece and Lorraine, 2005. Asma tipe ini pada kasus klinis merupakan bentuk asma yang paling sering ditemukan Soemantri, 2008.
2 Manifestasi Klinis Asma
Gejala asma terdiri atas triad : dispnea, batuk, dan mengi. Gejala sesak napas sering dianggap sebagai gejala yang harus ada. Adapun gambaran klinis
penderita asma :
a Gambaran objektif :
Kondisi penderita asma seperti sesak napas parah disertai wheezing, disertai batuk dengan sputum kental dan sulit dikeluarkan, bernapas dengan
menggunakan otot-otot napas tambahan, dapat berupa sianosis, takikardi, gelisah serta cemas.
b Gambaran subjektif :
Penderita mengeluh sukar bernapas, sesak, dan anoreksia Soemantri, 2008. Tabel 2.1 pengkajian menentukan derajat berat asma
Sumber : Soemantri 2008
b. Bronchitis Kronik
Bronkhitis adalah radang pada bronkus yang biasanya mengenai trachea dan laring, sehingga sering dinamai juga dengan laringo trakheo bronkhitis.
Istilah bronkhitis kronis juga menunjukan kelainan pada bronkus yang sifatnya menahun Soemantri, 2008.
Manifestasi klinis Skor 0
Skor 1 a. Penurunan toleransi beraktivitas
b. Penurunan otot bantu napas tambahan, adanya retraksi interkostal
c. Wheezing d. Respiratory per menit
e. Pulse rate per menit f.
Teraba pulsus paradoksus g. Puncak expiratory flow rate LMenit
Ya Tidak ada
Tidak ada 25
120 Tidak ada
100 Tidak
Ada Ada
25 120
Ada 100
Temuan utama pada bronkitis kronik adalah hipertrofi kelenjar mukosa bronkus dan peningkatan jumlah dan ukuran sel-sel goblet, dengan infiltrasi
sel-sel radang dan edema mukosa bronkus Priece and Lorraine, 2005.
1 Etiologi Bronkhitis Kronik
Terdapat beberapa jenis bakteri penyebab bronkhitis, yaitu Staphylococcus,
Sreptococcus, Pneumococcus,
dan Haemophilus
influenza. Selain pajanan bakteri, bronchitis dapat disebabkan oleh alergi, polusi udara, terutama asap rokok Soemantri, 2008.
2 Manifestasi Klinis Bronchitis Kronis
penampilan umum cenderung overweight, sianosis akibat pengaruh sekunder polisitemia, edema akibat CHF Coronary heart failure dekstra,
dan barrel chest. Adanya temuan pembesaran jantung, cor pulmonal, dan di dapat hematokrit 60 serta riwayat merokok yang positif +.
c. Emfisema
Emfisema merupakan gangguan pengembangan paru-paru yang ditandai oleh pelebaran ruang udara di dalam paru-paru disertai destruksi jaringan
Soemantri, 2008. Demikian pula menurut Djojodibroto 2009 menyatakan bahwa emfisema merupakan keadaan paru yang abnormal, yaitu pelebaran
rongga udara pada asinus yang sifatnya permanen.
1 Tipe Emfisema :
Terdapat beberapa tipe emfisema berdasarkan bagian paru-paru :
a Emfisema sentriolobular
Merupakan tipe yang sering muncul dan memperlihatkan kerusakan bronkhiolus, biasanya pada daerah paru-paru bagian atas. inflamasi